Memory

30 4 0
                                    

1st May 2016 on 23.19 PM

"Senter, apel, makanan, buku catatanku, pulpen, beberapa koin untuk jaga-jaga, jaket abu-abu, handuk untuk jaga-jaga. Lalu..."

Aku melihat baju biru mudaku yang ada di atas tempat tidurku. Ku ambil baju itu dan ku masukkan ke dalam tas abu-abuku. Lalu ku masukkan barang yang lainnya, kecuali jaketku ke dalam tas.

Kututupi kaos biru tuaku dengan jaketku dan kututupi juga kepalaku dengan topi jaketku.

Aku memakai tasku dan meninggalkan kamarku dan menguncinya. Kemudian aku keluar melewati pintu belakang di dekat kandang kuda.

Malam ini tidak begitu gelap. Lampu-lampu rumah dinyalakan. Udara dingin berhembus dengan pelan. Tak ada satu pun yang keluar. Hanya diriku ini yang berkeliaran di malam hari.

Rasanya hutan itu tidak jauh dari sini. Tapi... Memang tidak jauh.

Apa aku keluar disaat yang tepat? Jika tidak aku bisa pingsan lagi ditengah perjalanan. Aku tidak mau ditemukan dan dikembalikan ke dojo jika aku sudah jauh.

Kakiku berhenti bergerak. Aku melihat sebuah hutan yang lebat di depanku.

Ya... Aku sudah sampai...

Angin yang kencang bertiup dari depan. Mengayun rambut pirangku yang cukup lebat ini. Jaket abu-abuku pun terayun olehnya. Garis polisi yang menutupi hutan ada yang terlepas dari posisinya.

Rahasia, aku akan segera menemukanmu.

Aku berjalan lagi dan mulai memasuki hutan itu. Kemudian kupercepat langkahku, sehingga aku berlari sangat cepat.

Ku terobos garis polisi itu dan terus berlari secepat mungkin.

Saat aku berlari, aku selalu ingat kata-kata John.

"Kau adalah penyelamatku, Zaide. Kau lari secepat angin. Tak ku sangka dirimu bisa secepat itu."

Kabut mulai menutup jalanku. Aku pun mengeluarkan senter dari tasku untuk menerangi jalanku.

Srek....

Di mana senter itu?

Aku mulai meraba mencari senter putihku. Tak lama, aku berhasil menemukannya. Aku menutup resleting tas dan ku nyalakan senternya.

Cklek...

Senter telah menyala. Aku memakai tasku lagi dan melanjutkan perjalananku.

"Ibu!"

"Ibu, tolong aku!"

"Menjauhlah, anakku!"

"Ibu!!"

Siapa itu? Mengapa suaranya bergema di hutan ini?

"Halo! Siapa disana?"

"Ibu! Dia akan membunuhku!"

"Bertahanlah, anakku! Pintunya terkunci!"

"Ibu!!!"

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang