A Letter From Zaide

21 3 0
                                    

Denny P.O.V. (Not Zaide)

5th May 2016 on 07.10 AM

Aku bekerja seperti biasanya di Hotel Golden yang saat ini sedang ramai entah mengapa. Aku meletakkan pesanan makanan Nyonya Adel yang berupa Nasi Goreng Seafood dan Teh Manis Hangat.

"Ini makanan Anda, Nyonya Adel. Ada pesanan lagi, Nyonya?"

"Tidak ada. Terima kasih, anak muda."Kata Nyonya Adel yang begitu baik

"Sama-sama. Permisi, Nyonya. Saya harus bekerja lagi."

"Baiklah. Bersemangatlah, Denny!"

Aku tersenyum dan pergi untuk mengantarkan pesanan lain.

Celine menghampiriku kemudian memberiku amplop putih.

"Denny, ini pesanannya. Kau bisa mengantarnya, kan?"Tanyanya

"Untuk siapa?"Tanyaku

"Untuk penghuni kamar 230. Tadi pagi ada yang memberikannya padaku. Jadi aku berikan kepadamu."Jelas Celine

Eh... Kamar 230?! Itu kamarku!

"Itu kamarku, Celine!"Kataku setengah berteriak

"Memang untukmu."Kata Celine tenang

Aku melihat amplop tanpa tulisan. Aku heran dari siapa ini.

"Itu dari seseorang berambut coklat berantakan. Matanya cantik sekali. Merahnya begitu pekat. Baju merah panjangnya membuat penampilannya semakin keren! Tapi sayang tampangnya sedang sedih."Jelas Celine tanpa kutanya dulu

Aku berpikir sejenak dan tiba-tiba aku menemukan jawaban.

"Kay Flame?"

"Apa?! Orang itu adalah guru yang paling tampan di Dojo Grenisa?! Kenapa aku tidak tahu?"Tanyanya

"Waktu itu dia pernah menginap disini. Kau tidak melihatnya, sih!"Ledekku

"Ah! Kau curang!"Kata Celine

"Kay itu tidak seberapa, lho."Kataku yang melihatnya dengan kesal

"Memang ada yang lebih darinya?"Tanyanya

"Kau tahu Sensei Zaide?"Tanyaku

"Tidak. Mengapa?"Tanyanya balik

"Kalau kau melihatnya, aku jamin kau akan menyukainya. Dia sahabatku yang paling tampan menurut wanita dan diriku sendiri."Jawabku

Aku membuka amplop itu dan menemukan sebuah gambar di dalamnya. Aku mengambil dan melihatnya.

"Eh... Foto Zaide?"Aku dibuat heran dengan fotonya

"Benarkah? Mana?"Tanya Celine

"Ini. Kau bawa saja. Masukkan saja ke dalam daftarmu."Jawabku sambil memberikan foto sahabat pirangku itu

Celine menerima fotonya.

"Ah!! Kau benar! Terima kasih, Den! Kau baik sekali!"Teriak Celine sampai semua tamu melihat kita

"Ya sudah. Aku akan pergi."

Aku pergi meninggalkan Celine yang girang karena guru hebat tampan yang mungkin sudah menjadi nomor satunya. Sedangkan Kay sudah menjadi nomor duanya.

Skip....

Srek....

Aku duduk di kursi yang berada di mejaku. Aku membuka kertas yang terlipat dan membaca tulisan itu.

Denny Strong.

Hai, kau masih ingat aku, kan, Den?
Maaf tentang Erenna. Dia hanya ingin membantuku. Aku juga ingin membantunya waktu itu.

Erenna merasa sedih kehilanganmu, kawanku. Ia ingin kau kembali padanya. Ia ingin kalian saling meminta maaf dan memperbaiki segalanya.

Perbaikilah, kawan. Aku sudah cukup menyesal akan itu. Sangat menyesal. Buatlah cinta kalian kembali. Jika tak bisa, bertemanlah. Itu lebih baik.

Hanya itu saja pesanku. Aku tak bisa membuatmu terus sedih karena Erenna. Aku hanya ingin kalian kembali.

Aku yakin kalian akan bersatu kembali.

Salam dari sahabat pirangmu,
Ereane Zaide Lord.

Ternyata Kay memberikan surat Zaide kepadaku? Mengapa bukan dia yang datang sendiri?

Tapi.... Suratnya juga aneh. Aku tidak pernah mendengar nama Erenna sebelumnya. Siapakah Erenna itu? Dan mengapa Zaide mengatakan bahwa aku memiliki hubungan dengannya.

Zaide, apa yang terjadi padamu? Semuanya yang kau tulis tak pernah kualami.

Did you just dream about me?

BRAK....

"DENNY!!"

Aku terkejut dan melihat Kay berlari menghampiriku.

"Ada apa?"

Ia mengatur napasnya sambil terus melihatku dengan surat yang masih kupegang.

Tiba-tiba air mata keluar dari matanya dan membasahi meja coklatku.

Hiks hiks...

"Kay, katakan padaku apa yang terjadi."Perintahku yang masih melihatnya

"De... Denny, sebenarnya..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continue....

(A/N:Eh... Ga. Ga. Udah selesai ini!)

The End....

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang