Erenna,

14 2 0
                                    

"Zaide! Bertahanlah, kawan!"

Tolong...

Tolong aku...

Tolonglah diriku...

Apa yang kualami ini?

Apa yang membuatku begini?

Erenna, ada apa denganmu?

Aku... Aku khawatir...

Apakah yang kulihat itu hanyalah mimpi?

Itu memang seperti mimpi.

Tapi... Tapi...

"Zaide!"

Tapi... Kau terlihat nyata.

AAARRRGGHHH!!!!!

"ZAIDE!!!"

Aku melihatnya.

Melihat Corwin yang menangis...

Menangis karena diriku.

Diriku yang menderita begini.

Jangan menangis...

Aku akan baik-baik saja.

"Corwin,

"Ja... Jangan menangis. A-aku akan baik-baik saja."

"Zaide...

"Aku khawatir! Aku takut kehilanganmu, Zaide!"

"Tenanglah. Ki... Kita akan bertemu la... Lagi."

Aku melihatnya yang masih menagis. Tapi tiba-tiba... Mataku... Terpejam.

Corwin, sahabatku. Janganlah kau cemaskan diriku.

Diriku akan baik saja.

Aku janji....

"Tolong!"

"Tolong aku!"

Sebuah tempat yang hitam kembali muncul. Gadis kecil duduk dan menangis di depanku. Dia tak melihatku.

Tidak sama sekali.

Angin yang entah dari mana mengayun rambutku. Rambut hitam panjang gadis itu juga terayun olehnya.

"E... Erenna, itukah kau?"

Gadis itu menengok melihatku.

"Zaide, kau bisa melihatku? Tolonglah diriku! Cepat!"

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang