Selesai sudah surat ini kutulis. Surat kesekian yg tak pernah kusampaikan pada pemiliknya. Surat kesekian yg berakhir bersama surat-surat lainnya di kotak merah di bawah kolong tempat tidurku.
Sepanjang perjalanan pulang tadi, aku merasakan kehampaan. Beberapa kali aku hampir menerobos lampu merah. Dinginnya AC mobil di badanku yg masih memakai seragam basket pun tak kurasakan. Semuanya terasa kosong.Saat sampai di rumah, ajakan orang tuaku untuk makan siang di luar juga tak ku gubris. Dengan alasan lelah, aku menolak ajakan itu dan bergegas naik ke kamarku.
Lama aku menatap langit-langit kamarku sambil merenung. Jadi benar, jeonghan menganggapku sama dengan pacar-pacarnya sebelumnya. Bagi dia, tidak ada sesuatu yg istimewa yg terjadi di kamar ini semalam. Di saat ingatanku terus berputar mengenai kejadian semalam, di saat ingatanku terus terulang akan dia yg berada di pelukku sepanjang malam, dia benar-benar menuruti perkataanku untuk melupakan semuanya. Melupakan semua dengan mudahnya.
Renungan itulah yg memberikanku ide untuk menambah koleksi surat di bawah kolong tempat tidurku.Aku keluar menuju teras kamarku, dimana aku bisa melihat jendela kamarnya. Kuseret sebuah kursi dan aku duduk di sana. Kedua kakiku kuangkat dan kuletakkan di atas pagar pembatas. Kepalaku kusenderkan ke kursi. Dan aku pun memandang jauh ke dalam kamar jeonghan yg kosong tak berpenghuni melalui jendela kamarnya.
Tiba-tiba aku teringat dengan pertemuan pertama kami. Melalui jendela kamar itulah dia pertama kali mengulurkan tangan persahabatannya padaku. Ingin rasanya aku kembali ke masa-masa itu. Masa-masa dimana kami hanyalah anak kecil yg polos. Kini semuanya telah berbeda.
Aku berpikir, mungkin jika ayah jeonghan tidak meninggal dan ibu jeonghan tidak menikah lagi, mungkin kami masih akan menjadi sepasang sahabat yg nyaman dengan kehadiran satu sama lain. Dan mungkin, jika aku tak mendahulukan nafsuku dan hilang kendali, ini semua juga tak akan pernah terjadi. Aku masih akan menjadi sahabatnya. Aku masih akan menjadi seung-ah nya yg akan selalu bersamanya.
Penyesalan demi penyesalan menggerogoti dada ini. Semuanya terasa berat. Bahkan untuk membuka mataku, kini aku tak sanggup.
Tak beberapa lama kemudian aku tertidur, masih dengan posisi memandang ke jendela kamarnya.
***
Suara ketukan di pintu kamarku membangunkanku. Suara mama memanggilku untuk segera makan malam. Aku masih di teras dan ternyata hari sudah malam. Kulihat kamar jeonghan juga masih gelap. Kemana dia? Apa dia masih bersama mingyu?
Panggilan mama sekali lagi menyadarkanku, bahwa aku harus segera makan malam.Saat sampai di meja makan dan melihat semua makanan yg telah disiapkan mama, aku baru sadar bahwa seharian ini aku belum makan. Tapi aku tak merasakan lapar sedikitpun hingga saat ini. Menu yg disiapkan malam ini adalah menu favoritku, tapi entah mengapa aku tak selera makan.
Mama memandangku penuh rasa khawatir. Tak ingin memancing pertanyaan dari mamaku mengenai sikapku yg hanya memperhatikan makanan di meja tanpa kumakan, aku segera melahap makanan itu walaupun rasanya perutku ingin mengeluarkannya kembali. Tak banyak obrolan di meja makan. Aku hanya menanggapi percakapan orang tuaku sesekali. Ada saat-saat dimana mamaku akan melemparkan pandangan khawatirnya padaku, namun aku selalu menepisnya dengan senyuman untuk meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja.
Setelah berpamitan untuk tidur, hal pertama yg kulakukan adalah melihat jendela kamar jeonghan. Namun, sekali lagi kamar itu terlihat kosong.
Aku beranjak ke tempat tidur. Tak lupa aku membuka jendela teras kamarku, berharap akan ada seseorang yg melaluinya. Namun harapanku sia-sia. Tidak ada seorangpun yg melaluinya 2 malam ini, karena selama 2 hari ini juga kamar jeonghan kosong. Tak ada tanda-tanda darinya sama sekali. Dimanakah kamu baby doll?End of Chapter 9

KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND? - Private
Fanfic"Tidak, dia bukanlah kekasihku. Jeonghan, hanyalah sahabatku. Sahabat baikku. Benarkah?" My Second Jeongcheol Fanfiction YAOI (NO Gender Switch) Violence Abuse Slutty Jeonghan^^