Chapter 23

2.2K 279 7
                                    

Aku terbangun mendengar suara handphoneku yg kuletakkan di meja samping tempat tidurku. Kulihat jam di dinding masih menunjukkan pukul 05.30 pagi. Siapa yg berani membangunkanku sepagi ini?

Aku baru sampai di apartemenku pukul 02.00 dini hari. Photoshoot untuk model baru sangatlah melelahkan. Mereka masih kaku jika diminta untuk melakukan pose tertentu, jadi aku harus turun tangan sendiri dan mengarahkan gaya mereka. Hal itulah yg memakan waktu cukup lama dan sungguh melelahkan.

"Halo?"

"Hari ini aku tidak bisa datang, anakku sakit dan aku harus menunggunya di rumah sakit. Jadi pemotretan untuk hari ini, kuserahkan semua kepadamu. Sudah kusampaikan hal ini pada manajer model itu, dan mereka juga sudah menyetujuinya. Oh ya, model kali ini dari korea. Dia juga masih terhitung sebagai model pendatang baru yg sedang naik daun. Kamu pasti menyukainya scoups, karena dia terkenal akan ekspresinya yg selalu terlihat artistik di depan kamera. Aku yakin aku bisa mengandalkanmu."

Ryohei. Salah satu fotografer terkenal di jepang. 6 bulan sudah aku menjadi asistennya. Diterima sebagai asistennya dan bisa menimba ilmu fotografi darinya adalah suatu keberuntungan. Bersamanya aku bisa mengembangkan karirku dan beberapa karyaku juga sudah mendapatkan banyak apresiasi karena jasanya.

Model baru lagi. Hari ini juga pasti akan sangat melelahkan. Mataku masih sangat berat. Langkahku pun harus kuseret menuju ke kamar mandi. Aku harus segera bersiap menuju studio foto milik Ryohei. Oh, how I love my job!

***

Sudah setahun ini aku berkarir di jepang. Fotografi adalah hal yg sangat kusuka sejak lama, dan menjadi seorang fotografer adalah cita-citaku. Selain itu, aku sudah berjanji dengan diriku sendiri, bahwa dengan menjadi seorang fotografer yg sukses, maka aku akan menjadi laki-laki yg lebih baik lagi untuk baby doll-ku.

Hampir setahun ini aku tak pernah mendengar kabarnya. Setiap pembicaraanku dengan mama di telepon, aku selalu mengatakan pada mama bahwa aku sangat merindukannya, tapi setiap kali mama mencoba untuk menceritakan bagaimana keadaan jeonghan dan apa yg terjadi dalam hidupnya, aku tak pernah mau mendengarnya. Aku tak ingin mendengar bahwa dia sekarang telah sangat bahagia bersama kekasihnya.

Aku berpikir, jika aku tak pernah mendengar cerita hidupnya, maka akan lebih mudah bagiku untuk merebutnya dari joshua. Namun pikiran itu juga yg telah membunuhku perlahan-lahan. Tak mendengar kabar apapun tentangnya, membuatku benar-benar merindukannya. Semoga saat aku pulang nanti, semuanya belum terlambat.

Aku sudah tiba di studio foto. Mobil kuparkir di tempat biasa aku memarkirkan mobilku. Studio foto masih sangat sepi. Belum ada tanda-tanda model baru dan stafnya datang. Sepertinya dia akan terlambat. Rupanya dia adalah seorang model baru yg sudah berani berulah.

Saat aku masuk di studio foto, para staf telah menyiapkan semua peralatan yg dibutuhkan. Dengan konsep outdoor, lighting dan sebuah properti berbentuk satu tempat tidur ukuran besar telah disiapkan di halaman belakang studio. Baru kali ini Ryohei menyiapkan tempat tidur sebagai konsep fotonya.

Seorang staf menyerahkan skenario untuk pemotretan. Ternyata model hari ini adalah seorang laki-laki. Pantas Ryohei memiliki konsep tempat tidur, dengan model yg bertelanjang dada dan hanya menggunakan selimut putih sebagai penutup tubuhnya. 'Deadly Angel' judul pemotretan hari ini. Benar-benar sebuah ide baru dari Ryohei. Aku masih harus banyak belajar darinya.

Aku mendengar suara ribut di pintu masuk studio. Sepertinya model baru dan stafnya baru datang. Sambil menunggu model itu selesai di make-up, akan kutunggu di kantor sembari mempersiapkan kameraku.

Setengah jam berlalu, dan seorang staf mengetuk pintuku. Aku keluar dari kantor dan sudah ada seorang laki-laki yg sedang menungguku.

"Selamat siang. Perkenalkan saya Minhyun, manajer dari model Yoon. Saya dengar anda adalah fotografer tunggal untuk pemotretan hari ini. Mohon kerjasamanya."

"Saya Scoups. Mohon maaf Ryohei tidak bisa datang, jadi memang hanya saya fotografer hari ini."

"Model Yoon kebetulan sudah siap. Jadi pemotretan sudah bisa anda mulai."

Kukalungkan kameraku dan aku berjalan ke arah halaman belakang studio. Sibuk mengatur lighting dan menyesuaikan kamera, aku masih belum melihat ke arah model baru itu.
Betapa terkejutnya aku saat menoleh ke arah tempat tidur dan melihat baby doll-ku berada di atasnya dengan hanya berbalutkan selimut putih. Apa yg dilakukannya di sini? Model Yoon? Yoon Jeonghan?

Kulihat dia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Konsep 'Deadly Angel' sangat cocok untuknya. Masih dengan ekspresi terkejut, kuarahkan lagi pandanganku pada wajahnya. Setahun tak bertemu dengannya, aku lupa akan betapa cantiknya dia. Senyum seringaian kulihat terlukis di bibir mungilnya.

"Hai Seung-ah."

END?!!

Gw inget banget waktu nge-share ini di ig..reader pada protes minta dilanjutin..sebenernya original plotnya cm sampe sini..pengen sekali2 bikin ff tu open ending😄

Tapi karena dasarnya gw orang yg sayang sama reader..apa yg engga sih buat mereka..akhirnya gw lanjutin deh ni ff :D



BEST FRIEND? - PrivateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang