Author POV
Setelah meeting selesai Tiara langsung berjalan dengan tergesa gesa keruangannya hingga sebuah tangan kekar menahan lengannya. Baru saja Tiara ingin menghempaskan tangan itu tiba- tiba badannya sudah berada dalam pelukan si pemilik tangan kekar itu, siapa lagi kalau bukan Alex.
"Menangislah princess jangan siksa dirimu dengan semua ini" seketika tangis Tiara pecah dalam pelukan Alex.
"Kau selalu tahu bagaimana perasaanku Lex. Aku tidak kuat harus selalu seperti ini, dia alasanku untuk melupakan semuanya, dia alasanku untuk pergi meninggalkan tanah kelahiranku dan meninggalkan sahabat-sahabatku, aku takut jatuh lagi Lex.. Takut!!!"ucap tiara yang masih setia dipelukan Alex.
"Aku mengerti sayang, sudahlah hapus air mata cengeng mu itu. Selagi masih ada aku dan Kak Alvin kau akan selalu menjadi wanita yang paling bahagia dimuka bumi ini " ucap Alex lalu menghapus air mata Tiara.
Mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedari tadi ingin sekali meluapkan semua perasaannya pada mereka berdua.
Leo POV
'Aku harus meminta maaf pada Tiara, haruss!!' Batinku.
Aku lalu berlari mengikuti Tiara tetapi langkahku segera ku hentikan karena melihat Tiara sedang dengan seseorang dan orang itu memeluk Tiara.
DEG!
'Alex..'
Mereka berpelukan didepanku bahkan bukan hanya didepanku tetapi didepan semua orang yang ada dikantor ini.
'Aku ingin menggantikan posisi Alex , aku ingin Tiara menangis dipelukanku lagi, aku ingin Alex bertengkar denganku seperti dulu lagi, aku ingin mereka berdua memaafkanku, tolong berbaliklah sekali saja...' gumamku dalam hati.
Seperti mendapat hantaman yang sangat keras dari mereka, hatiku sakit ralat sangat sakit.
Aku berharap mereka berbalik melihatku walau hanya sekali saja, aku ingin melihat Tiara karena aku benar-benar merindukannya.
6 tahun ku lewati tanpa Tiara membuatku sangat merindukannya.
Pipiku panas melihat kejadian ini, aku lantas berjalan kemejaku lalu menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku.
Aku bahagia bisa melihat Tiara lagi, aku bahagia melihatnya tersenyum walau terkesan dipaksakan, aku bahagia dapat bertemu dengan Alex untuk yang kesekian kalinya lagi, aku bahagia bisa bertemu mereka, aku sangat bahagia.
**********
Alvin POV
Pekerjaanku hari ini telah selesai. Aku melirik jam yang melingkar ditangan kiriku yang sudah menunjukkan pukul 05.30.
Aku lalu menghela nafas berat tetapi senang rasanya dapat bekerja kembali dikantor milikku sendiri.
'Tunggu dulu, pukul berapa tadi? 'Lalu aku melirik jam ku lagi.
'Ah aku melupakan adik kecilku, tunggu aku adikku' batinku lalu menepuk jidatku dan segera masuk kedalam mobilku.
Aku membawa mobilku dengan kecepatan penuh karena aku tahu adikku sudah menungguku dari 30 menit yang lalu.
Saat mobilku terparkir sempurna didepan kantornya tiba-tiba.
"KAKAK!!!" teriak seseorang dari belakang yang ku tahu itu suara adikku.
Dia lalu masuk kedalam mobil dan membanting pintu mobilku dengan kasar.
"Hey!! Ini bukan mobilmu , ingat? "
"Tak usah mengingatkanku, ingatkan saja dirimu untuk selalu memikirkan keselamatanku" ucapnya yang disertai dengan bibir manyun ala nya.
"Maafkan aku princess. Aku tadi benar-benar lupa, aku tak berniat meninggalkanmu"
"Tak usah sok peduli!! Jika saja tadi aku diculik dan tak makan seharian bagaimana?!"
"Yakin akan seperti itu?" Ucapku lalu menaikkan satu alisku.
"Antar aku ke rumah tante Intan sekarang!! Jangan banyak bacot, aku ingin memakan masakannya saja HANYA masakkannya"ucapnya sambil menekankan kata hanya.
"Baiklah. Dengan satu syarat"
"APA?"ucapnya ketus.
"Tersenyumlah seperti tadi pagi, aku tak ingin melihatmu cemberut terus"
"Baiklah. Tapi kau harus janji ya tidak akan mengulangi kesalahan lagi?" Ucapnya lalu mengangkat jari kelingkingnya.
"Aku janji" ucapku lalu mengecup keningnya dan tak menghiraukan jari kelingkingnya itu lalu ku lihat wajah princessku.
'Kau sangat manis jika sedang malu seperti ini'
*-*-*-*-*-
Maaf ya guys, part 4nya kependekan soalnya aku lagi nyiapin buat part-part berikutnya
Jangan lupa vommentnya ya!
Happy reading :*

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex My CEO [ON EDITING]
RomanceSeorang pria berwajah tampan dan berhidung mancung yang digilai oleh para wanita harus menjadi seorang sekretaris CEO yang biasanya dilakoni oleh seorang wanita. Dia sering mendapat ejekan dari teman-teman yang ada di kantornya karena itu dia sediki...