Part 5

16.6K 678 5
                                    

Leo POV

"Leo, tolong belikan keperluan rumah sebentar nak" ucap ibuku sembari duduk disampingku.

"Baik bu, apa saja yang harus aku beli?"

"Tapi, ibu tidak merepotkanmu kan Leo? Ibu jadi tidak enak" Entah kenapa, mendengar ibuku berbicara seperti itu aku ingin sekali memeluknya.

"Tak apa bu, aku ini kan anakmu" ucapku lalu berdiri.

"Ini nak, ini daftar belanjaanmu" ucap ibuku yang ikut berdiri lalu memberiku secarik kertas.

"Ibu tunggu disini ya, aku mungkin sedikit lama karena tidak membawa mobil, lagipula supermarket dari sini kan tidak jauh" ucapku lagi lalu mencium pipi kiri ibuku yang dibalasnya dengan senyum senang.

Ya, aku memutuskan untuk berjalan kaki saja karena ku pikir supermarket yang tak jauh dari rumahku masa harus membuatku mengorbankan mobil kesayanganku yang sedang kelelahan.

Sepanjang jalan aku bernyanyi dengan riang tetapi sesekalu tertunduk memikirkan kejadian tadi pagi yang membuatku senang namun membuatku ingin menjatuhkan air mataku juga.

Aku masih sangat menikmati perjalananku sampai...

Brukk!!

"Argh! Kakiku!!" Ringisku.

Aku terduduk sampai seorang yang keluar dari mobil membantuku berdiri.

"Maafkan aku, aku tak sengaja benar-benar tak sengaja. Maaf kan aku , ayo aku antar ke rumah sak-" ucapnya terpotong.

Sepertinya aku mengenali wajah tampan ini.

'Ah, ini pak Alvin'batinku lalu dengan cepat ku paksakan kakiku untuk berdiri.

"Kau Leo kan?"kata Pak Alvin.

"Iya pak, maaf saya menghalangi jalan bapak " ucapku sambil menunduk.

"Tak apa, maafkan saya yang tidak memperhatikan jalanan dan jangan memanggil saya bapak lagi kar-" ucap Alvin terpotong , kali ini aku harus membiasakan diriku untuk memanggilnya tanpa sebutan pak atau bapak lagi.

"Kak Alvin kenapa lam-"

DEG!!

'Tiaraa??'
'Sedang apa dia dimobil Alvin?? Dan apaa? Kakak? Alvin kakak Tiara? Bukannya Tiara adalah anak tunggal?!' Batinku.

"Maaf Tiara, aku harus membantunya kau masuk saja kedalam mobil , oke?!" Kata Alvin yang dibalas anggukan Tiara.

"Ayo aku kit-"aku memotong bicara Alvin.

"Um maaf Vin, aku harus ke supermarket dan harus pulang secepatnya juga karena ibuku pasti sedang menungguku dirumah"ucapku yang sedikit menoleh kearah mobil yang ditempati oleh Tiara lalu pergi.

Alvina menahan lenganku "Kau tanggung jawabku " ucapnya.

"Tenang saja, aku bisa berjalanan dan kau tidak melukaiku sedikitpun kan? Aku harus pergi Vin,kasihan ibuku" ucapku lalu pergi karena tangan Alvin sudah melepasnya lenganku.

'Tiara, maafkan aku ku mohon'
'Aku masih mencintaimu Tiara'

Perasaan menyesal dan sakit yang datang bertubi-tubi ini sepertinya memang diteruntukkan hanya untukku, ini karma ku.

Tiara POV

Aku sangat menikmati mengganggu kak Alvin sampai...

"Tiara hentikan! kita menabrak seseorang"ucap kak Alvin lalu mencubit pipiku.

"Kau sangat nakal Tiara kalau orang yang kita tabrak tidak selamat bagai-"ucap kak Alvin ku potong.

"Tak mungkin dia tak selamat, kita hampir menabraknya kak bukan sudah menabraknya lagipula ini salahmu juga, kau menggangguku dan menyejekku"ucapku lebar dan kak Alvin turun tanpa memperdulikanku.

'Biar saja orang itu, jika dia tak selamat aku yang akan membawa diriku sendiri ke keluarganya'batinku.

Ku lihat orang yang ditabrak kak Alvin tadi berdiri dan masih berbincang dengan kak Alvin.

"Oh yang benar saja aku sudah sangat mengantuk tapi benarkan kataku? Orang itu masih bisa berdiri tegak, mana mungkin dia tak selamat" ucapku sendiri didalam mobil dan langsung turun karena merasa tak sabar untuk segera merebahkan badanku diatas kasur.

"Kak Alvin kenapa lam-" ucapku terpotong.

'Leo?'

'Kenapa harus bertemu dia lagi? Aku membencimu!!'

Seketika rasa kantukku hilang begitu saja.

"Maaf Tiara, aku harus membantunya kau masuk saja kedalam mobil , oke?!" Kata Kak Alvin yang ku balas dengan anggukan.

Aku segera masuk kedalam mobil lalu sebutir air mata meluncur bebas dari mataku lalu segera ku hapus , aku tak mau melihat kak Alvin sedih.

'Kau akan merasakan apa itu sakit, kau akan merasakan apa itu malu Leo!! Aku bisa jamin itu' batinku marah.

'Aku akan membalaskan semua dendamku padamu, semuanyaaa!!!'

Aku lalu tersenyum sinis melihat Leo yang berjalan meninggalkan kak Alvin.

Kak Alvin membuka pintu mobil lalu masuk kedalam mobil dan melihatku dengan gemas lalu mencubit pipiku.

"Kau tahu adik kecil? Kita beruntung hari ini"

"Yang benar saja kak, orang itu hanya mencari perhatian, toh juga dia baik-baik saja kan? Tidak luka atau berdarah sedikitpun? "Ucapku sinis yang dibalas kak Alvin dengan menaikkan satu alisnya.

"Sudahlah aku mengantuk, aku ingin pulang" ucapku lalu membuang arah pandangku kejendela.

'Kau pasti tahu aku sedang marah kak, jadi tolonglah jangan paksa aku cerita dalam keadaan seperti ini' batinku.

Kak Alvin lalu menancapkan gas mobilnya dan membelah jalanan ibu kota yang sedikit sunyi ini karena memang ini sudah sangat larut.

Setelah kami sampai aku langsung pergi kekamarku yang terletak dilantai dua lalu mengganti pakaian ku dan merebahkan badanku dikasur king size ku.

'Bersiap-siaplah Leo, kita akan bermain'batinku yang disertai dengan senyum sinisku.

**********
Author POV

Alvin menaiki tangga untuk membangunkan Tiara yang masih tidur-pikirnya- karena sudah 30 menit menunggu Tiara tapi belum kunjung turun juga.

Saat Alvin hendak mengetuk pintu kamar Tiara , Tiara langsung membuka pintu kamarnya lalu mengecup pipi kanan Alvin.

"Good morning my prince" ucap Tiara yang langsung menuruni tangga sambil memegangi jas kantornya.

"Tiara? Apa kau sakit?" tanya Alvin lalu memegang jidat Tiara dengan telapak tangannya.

"Tenanglah sayangku, aku baik-baik saja" ucap Tiara cengengesan.

"Kau sangat berbeda Tiara, tidak biasanya kau seperti ini. Apa ada hal yang mengganggumu semalam?"

"Bisa kita sarapan sekarang? Aku tak mau terlambat hari ini" ucap Tiara dan tidak menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan Alvin.

"Baiklah sayang"

Setelah selesai sarapan Tiara izin kepada Alvin untuk membawa mobil sendiri.

"Kak, aku ingin membawa mobilmu yang tak kau pakai, bolehkan? "Tanya Tiara sembari mengeluarkan puppy eyesnya

"Jangan tatap aku begitu. Iya, kau boleh membawanya kuncinya ada diatas mej-" ucap Alvin terpotong saat Tiara memeluk Alvin lalu pergi mengambil kunci mobil tersebut dan segera pergi ke kantornya.

Alvin tersenyum melihat tingkah adiknya itu.

*-*-*-*-*-

Jangan lupa vommentnya yaa

Happy reading :*

My Ex My CEO [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang