Part 7

13.1K 577 3
                                    

"Bu, maaf saya karena hari ini saya terlambat lagi. Saya janji ini yang terakhir" ucap Leo dan melirik Tiara.

Aku benci melihatnya menatap Tiara begitu.

"Oh oh oh oh.. Sekretaris tampanku sudah datang ternyata, kemana saja kau hem? Sedang bermesraan dengan para selingkuhanmu ya? Wake up honey, kau sekarang harus bangun jangan tidur terlalu lama karena saat kau bangun nanti dan mengetahui semua itu hanya mimpi kau akan sangat MENYESAL!!" ucap Tiara yang menekan kata menyesal, ku lihat Leo agak geram mendengar kata-kata Tiara tersebut.

Leo terdiam cukup lama hingga aku melihat sesuatu jatuh dari matanya.

'Apa?? Seorang Leo Pranata Putra menangis? Benarkah ini? Sungguh sangat langkah untukku' batinku.

"Apa yang sedang ku lihat ini??!! Seorang Leo Putra Pranata menangis?! Hahahahahaha, lemah sekali kau rupanya Leo dan kemana saja kau tadi ? Pasti sedang bermesraan dengan para gadis bus-"

Bukk!!

Ucapku terpotong saat Leo mendaratkan pukulannya kewajahku.

Aku bisa melihat kemarahan dari matanya, kekecewaan, rasa sedih, menyesal semua itu menjadi satu.

"KELUAR!!" teriak Tiara yang membuatku sedikit kaget.

"Sekali lagi kau menyentuh Alex bisa kupastikan kau akan benar-benar menyesali hidupmu" ucap Tiara -tetapi kali ini tidak semarah sebelumnya- lalu berjalan kearahku.

Dapat ku tangkap dengan jelas bahwa Leo benar-benar marah saat meninggalkan ruangan Tiara.

"Kau tidak apa-apa Lex? Aku minta maaf karena rencana bodohku kau jadi terluka seperti ini. Bagian mana yang sakit Lex? Aku bisa mengobatinya, tunggu aku ambilka-" ucap Tiara terpotong saat aku menariknya kedalam pelukanku.

"Kita akan menyadarkan Leo bersama-sama. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu atau rencana bodohmu itu ya? Ini buka hanya rencana bodohmu tapi ini rencana bodohku juga" ucapku lalu memegang bahunya dan tersenyum.

"Dan satu lagi, rasa sakit yang aku rasakan sekarang tidak sebanding dengan apa yang Leo perbuat selama ini, mengerti? Kau juga bisa berhenti untuk terlalu peduli padaku kan? Aku geli saat melihat mu seperti itu" ucapku lalu terkekeh.

"Kau benar-benar membuatku merasa bersalah tapi kau selalu bisa memahamiku Mr. Mahardika, terima kasih " Tiara memelukku dengan sangat erat sampai aku bisa merasakan detak jantungnya.

"Dan berhentilah sok kuat didepanku Mr. Mahardika" Tiara membuatku terkekeh mendengar kata-katanya itu.

"Rencana hari ini berhasilkan? Ohya aku harus kembali ke kantor karena aku ada meeting jam 11 nanti, kalau kau sudah pulang telfon aku ya? Malam ini kita akan mencari gaun untuk acara reuni SMA 17 Garuda malam ini, aku tahu kau pasti sangat senangkan? Kalau begitu jangan lupa telfon aku saat urusanmu dikantor sudah selesai oke? "Ucapku panjang lebar yang membuat Tiara membulatkan matanya.

"BENARKAH?!!" teriak Tiara yang ku balas dengan anggukan.

Tiara melompat kegirangan saat aku menganggukkan kepalaku untuk merespon ucapannya.

"Yasudah , aku pergi dulu Mrs. Webber dan ingat ya jangan cengeng selama aku tidak ada " ucapku lalu mencium puncak kepala Tiara dan langsung keluar dari ruangan itu.

Saat aku keluar dari ruangan Tiara, aku sempat bertatapan dengan Leo dan seperti yang aku bilang tadi, tatapan mata itu sangat mengiris hatiku, aku tak sanggup melihat mata itu.

Aku mempercepat langkahku karena satu jam lagi aku ada rapat dengan Kusuma's group.

**********
Author POV

My Ex My CEO [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang