Author POV
Tiara yang sedang membuat sarapan dikejutkan dengan lengan kekar yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya dari belakang.
Tiara menoleh dan matanya bertemu dengan mata coklat lelaki yang telah menjadi ayah dari anak anaknya.
"Leo, lepaskan. Kalau Zizy dan Rangga melihatnya, aku bisa malu."
Bukannya melepaskan tangannya, Leo malah memajukan wajahnya. "Tenang. Mereka masih tidur," Leo terus menatap mata Tiara.
"Tapikan tetap saja aku ma–" kata kata Tiara terpotong saat melihat Zizy yang berjalan ke dapur dengan handuk di bahunya.
Zizy hanya melewati Tiara dan Leo tanpa mengucapkan apapun kepada mereka. Tiara dan Leo hanya saling melirik lalu menggeleng saat melihat tingkah anaknya itu kelewat dingin.
"Dia itu sebenarnya anak siapa? Kenapa sifatnya sangat dingin? Aku kadang sedikit ngeri saat melihatnya," Tiara mencubit pinggang Leo dan menatapnya sinis.
"Berani sekali kau mengatai anakku, ya. Dia itu anakmu juga. Dia anak kita. Aku suka dengan sifat dinginnya yang tidak terlalu banyak bicara seperti Rangga," kata Tiara masih dengan tatapan sinisnya.
"Hey, itu anakku. Anakmu juga, Rangga tidak banyak bicara hanya saja anak itu sedikit cerewet," Leo membalas perkataan Tiara. Mereka saling melirik dan akhirnya tertawa bersama-sama.
"Sudah sana. Bangunkan Rangga, aku akan menyiapkan sarapan." Leo mengangguk dan langsung berjalan santai ke kamar Rangga.
Tiara yang masih sibuk menyiapkan sarapan dikagetkan untuk kedua kalinya tetapi kali ini ia dikagetkan dengan tangan dingin Zizy.
"Zy, kamu hampir membunuh Ibu dengan tangan dinginmu ini,"
"Aku tak akan membunuh Ibu. Bu, aku ingin membisikkanmu sesuatu," Tiara sedikit takut melihat tampang dingin Zizy tapi ia tetap memajukan wajahnya karena ingin mengetahui apa yang ingin Zizy bisikkan.
Cup..
Tiara mengerjapkan matanya karena kaget. Zizy mengecup pipi Tiara. Zizy bukan anak yang suka bermanja-manja dengan orangtuanya. Zizy juga anak yang dingin baik di depan orangtuanya ataupun bukan.
"Zy?" Tiara melihat Zizy dengan bingung. Tidak biasanya Zizy mencium ibunya.
"Zizy sayang Ibu. Ibu sayang Zizy juga, 'kan?" Tiara tersenyum lalu mengangguk.
"Tentu saja," Zizy memeluk Tiara dengan sayang. Zizy melepaskan pelukannya lalu berlari ke arah tangga.
"Zy, jangan lari nanti jatuh," teriak Tiara.
"Terima kasih sudah membela Zizy di depan Ayah." Zizy melambai dan tersenyum ke arah Tiara lalu melanjutkan larinya yang sempat tertunda.
Zizy Kesya Pranata. Dia adalah anak sulung dari Tiara dan Leo. Zizy anak yang baik, cerdas dan tidak manja. Zizy memiliki adik yang berbeda 3 tahun dengannya, yaitu Rangga Putra Webber.
Rangga dan Zizy memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Zizy anak perempuan yang tidak pernah mau manja atau dimanjakan sedangkan Rangga, dia sangat manja dengan kedua orangtuanya terlebih dengan Zizy.
Rangga sangat menyayangi kakak perempuannya yang dingin itu. Menurut Rangga, sifat dingin Zizy yang membuatnya berbeda.
"Selamat pagi, Bu." sapa Rangga sembari memeluk ibunya dari samping. Tiara yang sedang menuangkan susu kegelas itu menghentikan kegiatannya dan menatap lekat lekat mata anaknya itu.
"Persis seperti mata Ibunya," Tiara mencubit pipi Rangga dengan gemas.
"Ranggakan sudah kelas 2 SMP, Bu. Jangan dicubit terus," Rangga mengerucutkan bibirnya.
"Jangan seperti Ayahmu. Kau lebih menggemaskan saat seperti itu."
Rangga tetap mengerucutkan bibirnya lalu duduk dikursi meja makan. Ia mengeluarkan iPhonenya dari dalam saku celana seragamnya.
Leo turun dari lantai dua dengan jas hitam yang dipegangnya di tangan kiri dan tas kantor yang dipegangnya di tangan kanan.
Leo berjalan dan duduk di kursi yang terletak samping Rangga. Rangga menoleh ke arah Leo. Leo yang merasa diperhatikan melirik Rangga dan jadilah acara tatap menatap antara ayah dan anak.
"Sinetron." Zizy datang dan langsung duduk dikursi yang berhadapan dengan Rangga.
Rangga berdiri dari duduknya lalu duduk dikursi samping Zizy.
"Kak Zy, Rangga kangen," Zizy hanya memutar bola mata malas melihat tingkah adiknya itu.
"Ga, udah besar ah. Malu sama umur," Rangga memicingkan matanya melihat Zizy.
"Kok Kak Zy bilang begitu? Biasanya senang kalau Rangga manja-manja,"
"Sejak kapan Kakak seperti itu, Ga? Sudah, Kakak mau sarapan." mendengar itu Rangga mengerucutkan bibirnya lalu kembali duduk ditempatnya semula.
"Selamat sarapan semuanya," ucap Tiara tersenyum.
Setelah selesai sarapan, Leo mengantar Zizy dan Rangga kesekolah. Tiara mengantar suami dan kedua anaknya sampai didepan pagar rumah mereka.
"Kami pergi dulu ya," ketiganya kompak dengan senyum tulus.
Tiara melambaikan tangannya kearah mobil Leo yang sudah berlalu. Ia menghembuskan nafasnya lalu tersenyum penuh arti.
"Semoga selalu seperti ini." gumamnya lalu memasuki rumah mewah dengan desain minimalis berwarna biru langit.
*-*-*-*-*-
Akhirnya extra chapternya jadi. Maaf ya kalau typonya banyak dan akhir ceritanya agak absurd, maklumlah kan baru pertama buat cerita. Semoga suka ya. Thanks buat vote sama comentnya❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex My CEO [ON EDITING]
RomanceSeorang pria berwajah tampan dan berhidung mancung yang digilai oleh para wanita harus menjadi seorang sekretaris CEO yang biasanya dilakoni oleh seorang wanita. Dia sering mendapat ejekan dari teman-teman yang ada di kantornya karena itu dia sediki...