Nadya POV
Aku geram dengan semua sikap Tiara yang sepertinya sok baik padaku. Ku akui memang aku mencintai Alvin tetapi melihat sifat Alvin yang terus terusan membanggakan banggakan Tiara didepanku membuatku semakin membencinya.
Aku ingin membalaskan dendam itu hari ini juga, aku tidak peduli apa yang akan terjadi nantinya toh juga ini semua salahnya siapa suruh membunuh ayahku dan mengambil Alvin dariku.
Sepertinya Alvin hanya mempermainkanku seperti semua lelaki yang ku temui sebelumnya itu semua terbukti saat dia terus terusan membuatku muak dengan memuji Tiara dihadapanku tapi entah kenapa Alvin memberikanku rasa yang berbeda dari sebelumnya.
'Acuhkan itu Nadya. Ingat dendammu' batinku.
Tiara POV
Selesai meeting aku sudah janji dengan Alex akan bertemu dikantorku tepatnya diruanganku.
Aku melirik jam yang melingkar sempurna ditanganku yang suda menunjukkan jam makan siang.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Ayo lah Alex, aku tidak bodoh"ucapku lalu lelaki tampan dengan mata indahnya masuk menatapku lalu terkekeh.
"Anak pintar" ucap Alex sembari mencubit pipiku gemas.
"Jangan Alex, nanti pipiku tirus"kataku sambil memegang pipiku yang dicubit Alex.
Alex dan aku duduk disofa yang berada diruangan kerjaku. Aku merasa nyaman jika dekat dengan Alex, merasa khawatir yang berlebihan saat Alex tidak bersamaku, merindukannya saat dia jauh dariku. Bisa ku simpulkan aku mencintainya.
'Usai sudah penantianmu Mr. Mahardika' batinku tersenyum.
Alex memelukku dengan lembut dari samping, aku bisa melihat bahwa dia sangat lelah siang ini dari matanya dan keringat yang mengalir dari pelipisnya yang segera ku hapus.
"Lex? Kau baik- baik saja?" tanyaku pada Alex yang dibalasnya dengan anggukan.
"Ra, jika suatu saat aku tidak bisa bersamamu lagi bagaimana?"tanya Alex yang entah kenapa membuat perasaanku hancur saat itu.
"K... Kau mau meninggalkanku? Ke... Kemana Lex? Aku ingin ikut"ucapku dengan bibir gemetar dan masih menatap Alex yang memelukku dengan mata terpejam.
"Aku hanya bertanya Tiara, jangan khawatir. Jika aku pergi nanti kau tidak boleh mengikutiku karena kau masih sibuk dengan urusanmu, mengerti?"jawab Alex yang mengeratkan pelukannya, aku membalas pelukan Alex tanpa sadar air mataku jatuh begitu saja. Ya, aku menangis dalam pelukan Alex.
"Jangan menangis Ra, aku hanya bercanda"kata Alex tapi saat aku mendongak aku melihat raut wajahnya seperti menahan sakit.
'Kau sakit apa Lex?' batinku bertanya-tanya.
"Janji ya? Jangan tinggalkan aku"
"Aku janji sayang" ucapnya terkekeh yang membuatku mencium pipinya lalu berbisik.
"Penantianmu sudah berakhir Mr. Mahardika"
Dia membuka matanya saat mendengar bisikanku.
"Apa maksudmu Mrs. Webber?"Alex menaikkan satu alisnya.
"Jangan berpura-pura bodoh. Aunty Lala sudah menceritakan semuanya padaku" jawabku. Muka Alex memerah saat aku mengatakan hal itu.
"Apa yang ibu katakan padamu?"tanya Alex dengan tampang sok bodohnya.
"Aku juga mencintaimu Lex"ucapku lalu memeluknya tetapi dia malah melepaskan pelukan itu.
"Maaf Ra, aku tidak bisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex My CEO [ON EDITING]
RomanceSeorang pria berwajah tampan dan berhidung mancung yang digilai oleh para wanita harus menjadi seorang sekretaris CEO yang biasanya dilakoni oleh seorang wanita. Dia sering mendapat ejekan dari teman-teman yang ada di kantornya karena itu dia sediki...