PART 18

43.7K 1.6K 2
                                    

Aldian POV

Tanganku meraba-raba kasurku, aku langsung terbangun karena tidak merasakan ada tubuh gadisku kasurnya juga sudah terasa dingin. Mataku langsung membuka lau mencari keberadaan gadisku.
Aku menghela nafas keras karena tidak menemukan gadisku didalam apartemen. Kuambil hpku mencoba untuk menghubunginya namun hpnya tidak aktif.

"Arrrrrgghhh.." kulempar hpku kemudian masuk kedalam kamar mandi.

###


Drrrt-drrrrt

Andin meraba-raba meja kecil yang ada disebelah tempat tidurnya. Mama? Ia meringis merasakan kepalanya berdenyut-denyut, tenggorokannya juga terasa sakit?

"Iya ma?"

"Kamu dimana?"

"Kan tadi aku udah sms kalau aku nginep dirumah temanku." bohon Andin, dia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Kamu sakit?"

"Nggak kok ma, aku cuma baru bangun tidur aja."

"Baru bangun tidur? Kamu gak kerja."

"Nggak ma, Andin libur. Ya udah ma Andin tutup dulu ya telfonnya salam buat papa." ia menaruh hpnya kembali diatas meja kemudian melanjutkan tidurnya.

Baru beberapa menit ia memejamkan mata hpnya kembali bergetar, Andin tetap tidur tidak memperdulikan hpnya. Hpnya terus bergetar membuatnya jengkel.
Tanpa melihat siapa yang menghubunginya Andin langsung menjawab teleponnya.

"Halo!!" nada suara Andin naik satu oktaf

"Kamu nggak papakan? Sekarang ada dimana kok gak masuk ke kantor?" Andin menatap layar hpnya

"Rey?"

"Ya iyalah aku Rey, kamu kira siapa? Setan?" Andin hanya diam Din kok diem, kamu nggak papakan?" nada suara terdengar khawatir.

Andin mengambil nafas "Aku nggak papa kok Rey."

"Beneran? Tapi kok suara kamu serak?" Rey tidak puas dengan jawaban Andin.

"Beneran aku nggak papa, suaraku serak karena aku baru bangun tidur aja. Oh ya Rey hari ini aku izin gak masuk ya?"

"Telat kamu izinnya Din" Andin terkekeh "Aku izinin kamu gak masuk hari ini tapi besok kamu harus masuk kerja."

"Siap bos! Ya udah aku matiin ya teleponnya."

"Iya"

Tut tut tut

Andin memejamkan matanya kembali karena merasakan kepalanya kembali berdenyut.

"Sssshhh.. pusing banget." ia memijat pelipisnya.

Andin bangkit dari tempat tidurnya untuk mengambil obat sakit kepala.

Kruuuk

Perut Andin berbunyi karena dari kemarin malam dia belum mengisi perutnya dengan makanan sedikitpun. Ia mulai membuka kulkas besarnya dan mengambil bahan-bahan yang dibutuhkannya untuk memasak.

Promosi lagi ni, jangan lupa baca ceritaku yang lain ya judulnya The Sexy Nerd yang sekarang udah sampai bagian 2.
Ditunggu vote and commentnya..

BIG LOVE
HusnulY

Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang