PART 25

44.4K 1.6K 14
                                    

Andin POV

Aku berjalan menuruni tangga samar-samar aku mendengar orang yang sedang bercanda dari ruang tamu, astagaaa,, ngapain sih Aldian pagi-pagi udah disini?

"Ngapain pagi-pagi kesini?" tanyaku tidak suka, papa menoleh padaku dengan mata melotot

"Andin gak boleh gitu, nak Aldian kesini mau jemput kamu."

"Nggak usah aku telfon Rey aja pa buat jemput aku." Aldian memandangku tajam

"Kamu berangkat bareng nak Aldian saja, kasian dia pagi-pagi udah jemput kesini."

"Tapi pa.."

"Andin..." aku diam mendengar nada peringatan dari papa

"Iya-iya.." ku cium punggung tangan papa dan mama

"Loh kamu nggak sarapan?" tanya mama, aku menggeleng

" Nanti di kantor aja ma, Andin berangkat dulu." setelah pamit aku langsung berjalan keluar tqnpa memerdulikan Aldian

Ya ampuuunn punya berapa mobil sih ni orang? Aku menatap takjub mobil sport merah didepanku.

"Silahkan masuk tuan putri.."

"Gak usah alay." kataku lalu masuk untuk menyembunyikan pipiku yang mungkin sudah merona karena ucapannya

Mobil Aldian berjalan memecah kepadatan lalulintas, aku mengernyit karena Aldian menghentikan mobilnya di sebuah restoran. Aku menoleh kearahnya.

"Kita sarapan dulu." Aldian turun dari mobil lalu membukakan pintu untukku

"Kamu aja aku sarapan di kantor." matanya menatapku tajam "Iya-iya." aku berjalan mendahuluinya

Setelah sarapan Aldian mengantarkanku ke kantor, suasana didalam mobil sepi, tidak ada yang membuka suara Aldian fokus menyetir sedangkan aku juga males ngajak ngobrol.

"Nanti aku jemput." aku menoleh

"Gak usah aku bisa pulang sendiri atau minta antar.."

"Nggak!! Mulai sekarang aku yang antar jemput kamu." ucap Aldian penuh penekanan

"Terserah!!!" males banget pagi-pagi berdebat sama dia

Sampai di pelataran kantor aku langsung turun dari mobilnya dan masuk kedalam kantor. Kenapa sih ada orang nyebelin seperti dia?

"Kenapa kamu Din, pagi-pagi udah cemberut gitu?" aku hanya menoleh kearah Vira tanpa menjawab pertanyaannya lalu masuk kedalam lift

###

Sejak hari itu, Aldian mengantar Andin ke kantor dan juga menjemputnya, hubungan mereka menjadi semakin dekat. Andin sering mengantarkan makan siang ke kantor Aldian sekaligus makan siang bersama, seperti siang ini Andin sedang bersiap menuju kantor Aldian.

"Mau ke kantor Aldian lagi?" tanya Rey melihat Andin yang menata makanan yang dibelinya kedalam tupperwer

"Iya, kamu mau ikut?" tawar Andin, Rey menggeleng

"Gak deh, daripada jadi obat nyamuk disana." Rey tersenyum menggoda kearah Andin, membuat pipi gadis itu memerah

"Apaan sih Rey, udah ah aku mau berangkat dulu. Bye..."

"Iya, hati-hati"

Andin menjalankan mobilnya menuju kantor Aldian, senyum di bibirnya mengembang mengingat sebentar lagi ia akan bertemu dengan laki-laki itu. Entah kenapa akhir-akhir ini ia ingin selalu dekat dengan Aldian atau sekedar mendengar suaranya.
Mobil Andin sudah terparkir rapi, ia segera menuju ruangan Aldian.

"Ami, Aldian ada didalam?"

"I-iya bu,, ta..tapi sedang ada ta..mu." ia menatap heran sekretaris Aldian yang menatapnya gugup

"Siapa?"

"Ri..Risa." kening Andin mengernyit setelah mendengar kembali nada gugup Ami

Ia melangkah menuju pintu ruangan Aldian, pelan Andin membuka pintu ruangan Aldian. Matanya melebar melihat pemandangan didepannya.

Jeng jeng jeng
Kira-kira apa ya yang dilihat oleh Andin??
Oke, selamat membaca dan jangan lupa vote and comment..

BIG LOVE
HusnulY

Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang