PART 32

43.1K 1.6K 20
                                    

Andin POV

Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, bibirku tidak berhenti tersenyum membayangkan Aldian. Sepertinya aku benar-benar sudah mencintai lelaki itu.

"Ma, papa mana?" tanyaku

"Papa masih di kantor sayang.." aku hanya mengangguk

Sambil membaca sebuah novel aku bersandar di kasur dan menunggu kedatangan Aldian.

"Semuanya sudah selesai, ayo kita pulang!" aku mendongak

"Aldian gak kesini ma?"

"Mungkin dia sedang banyak pekerjaan di kantor." bibirku mengerucut

"Nyebelin, masak aku pulang gak dijemput!!" gerutuku

"Gak boleh gitu dia bekerja juga untuk kamu dan dedek bayi yang ada dikandunganmu." mulutku langsung diam mendengar kata-kata mama

###

Pulang dari rumah sakit Andin langsung pergi ke kamarnya, ia masih kesal dengan Aldian. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur kemudian Andin tertidur.

Tok tok tok

"Andin bangun nak,, ini sudah sore!!" matanya terbuka mendengar suara mamanya

Sembari bangun Andin melihat jam dinding dikamarnya, sudah pukul empat sore. Kali ini ia benar-benar kesal dengan Aldian yang belum menampakkan dirinya bahkan untuk meneleponpun tidak.

"Iya ma.. Andin udah bangun kok." jawabnya sambil melangkah membuka pintu kamarnya

Rita tersenyum kearah anaknya "Kamu cepat mandi lalu pakai ini." kening Andin mengkerut melihat kebaya yang dibawa mamanya

"Emang ada acara apa ma?"

"Udah kamu pakai aja, oya mungkin sebentar lagi ada orang yang kesini untuk make-upin kamu."

"Ha? Emang ada acara apa sih ma?" tanya Andin semakin penasaran

"Nggak ada apa-apa dan lebih baik kamu mandi dan pakai itu." lalu mama Andin melangkah pergi meninggalkannya dalam kebingungan.

Melangkah gontai Andin masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya dan memakai kebaya yang diberikan mamanya.

Tok tok tok

"Pasti orang yang kata mama buat make-upin aku."

"Permisi non, saya disuruh ibu untuk..."

"Iya saya udah tau." potong Andin

Wanita itu mulai mendandani wajah Andin, setelah 30 menit Andin sudah selesai didandani. Pelan Andin membuka matanya, ia tertegun melihat penampilannya.

"Apakah sudah selesai?" Andin menoleh dan melihat mamanya yang juga memakai kebaya berwarna hijau toska

"Sudah bu, kalau begitu saya permisi keluar dulu." pamit wanita itu

"Anak mama cantik sekali." Andin tersipu malu mendapat pujian dari mamanya

"Ma sebenarnya ini ada acara apa sih?" Rita tersenyum

"Nanti kamu juga tau lebih baik sekarang kita turun, kamu sudah ditunggu semuanya dibawah." Andin semakin penasaran

###

Aldian duduk berhadapan dengan seorang penghulu, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya. Ia sungguh terpesona dengan wanitanya yang turun dari lantai atas dengan kebaya yang membalut tubuh indahnya.
Tidak hanya ia yang terpesona tapi semua tamu yang datang juga terpesona dengan kecantikan wanitanya, meskipun dalam keadaan hamil tubuh wanita itu tetap ramping mungkin karena usia kandungannya yang masih menginjak hampir dua bulan. Dada Aldian berdegub semakin kencang merasakan Andin duduk disebelahnya.

"Bisa kita mulai?" tanya sang penghulu

"Ya pak silahkan dimulai." jawab Doni dan Riza berbarengan

Aldian menggenggam tangan sang penghulu.

"Saya nikahkan Aldian Permana Putra dengan Andini Pramoedya binti Doniansyah Premoedya dengan maskawin sebuah cincin berlian dan alat sholat dibayar tunai. Sah?"

"SAH"

"SAH"

Airmata menitik dari sudut mata Andin, ia tidak menyangka Aldian akan menikahinya secepat ini. Hatinya begitu bahagia. Begitupun dengan Aldian, ia sangat bahagia menikahi wanita yang dicintainya itu.
Kedua orangtua Andin dan Aldian juga bahagia anak mereka bersatu. Dengan khidmat Andin mencium punggung tangan laki-laki yang telah menjadi suaminya itu, lalu Aldian mencium kening wanita yang sangat dicintainya.

"Aku mencintaimu istriku.." gumam Aldian

"Aku juga mencintaimu suamiku.." balas Andin

Akhirnya Aldian dan Andin menikah,, seneng deh...
Oke, selamat membaca dan jangan lupa vote and commentnya

BIG LOVE
HY

Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang