PART 28

41.2K 1.6K 9
                                    

Andin POV

Aku memandang sekelilingku, saat ini aku berada di sebuah taman yang sangat indah, penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran. Sebenarnya aku ada dimana? Apa aku berada di surga?

"Mama?" aku menoleh menemukan seorang anak kecil yang tampan dan lucu

"Mama?" panggil anak itu, aku bingung. Anak itu memanggil siapa? Aku mengedarkan pandanganku mencari seseorang yang mungkin mama dari anak itu

"Mama?" aku tersentak merasakan sepasang tangan kecil yang memeluk kakiku

Aku menunduk lalu mensejajarkan tubuhku, matanya yang bening menatapku lekat. Sesuatu didalam dadaku berdesir setelah melihat wajah anak itu, aku merasa wajahnya mirip dengan seseorang tapi siapa ya?

"Mama?" lamunanku buyar mendengarnya memanggilku mama

"Nama kamu siapa?" tanyaku, dia menggelengkan kepalanya dan menatapku sendu

"Aku nggak tau, mama dan papa belum memberikan aku mama." ha? Dasar orangtua yang kejam masak anaknya sendiri belum dikasih nama.

"Terus mama dan papa kamu mana?"

"Mama adalah mamaku" ucapnya membuatku heran, sejak kapan aku mempunyai seorang anak?

"Maaf mungkin kamu salah orang, saya bukan mama kamu." dia menggelengkan kepalanya

"Nggak, mama adalah mama aku."

"Tapi sa..."kalimatku terhenti karena mendengarnya menangis

"Hiks.." dadaku berdenyut nyeri melihat mata anak itu mengeluarkan airmata

Kurentangkan tanganku memeluk makhluk mungil nan menggemaskan didepanku, kuelus-elus punggungnya untuk menenangkannya.

"Cup-cup-cup jangan nangis dong anak mama, maafin mama ya?" kepalanya yang berada di lekukan leherku mengangguk "Gimana kalau sekarang kita bermain saja?" matanya berbinar senang membuatku tersenyum melihatnya

Hari itu kami habiskan untuk bermain hingga tidak tersa hari sudah beranjak sore. Aku duduk diatas rumput dengan memangku tubuh mungilnya.

"Ma?"

"Iya?" dia beranjak turun dari pangkuanku

"Aku pergi dulu ya?"

"Kamu mau kemana?"

"Pulang."

"Mama ikut." dia menggeleng membuatku mengernyit "Kenapa?" tanyaku heran

"Karena mama harus jaga adik"

"Adik?" dia mengangguk

"Iya mama harus jagain adik dan papa pasti lagi menunggu mama." aku melongo mendengar ucapannya, kapan aku menikah dan mempunyai anak?

"Ma aku harus pergi."

"Mama ikut." dia menggelengkan kepalanya tegas

"Enggak ma, mama nggak boleh ikut kalau mama ikut siapa yang jagain adik dan,, papa pasti sedih. Kasian papa." matanya memandangku sendu

Lagi-lagi dadaku berdenyut nyeri melihat wajahnya bersedih. God,, aku kenapa sih?

"Tapi..." kalimatku terputus setelah mendengar seseorang menyebut namaku

"Andin,, jangan tinggalkan aku sayang..." aku menoleh

Deg

"Aldian.." gumamku pelan

"Itu papa ma.." mataku melebar "Ma aku pergi, jaga adik baik-baik ya ma.. dan aku sayang mama dan papa." tiba-tiba dia menghilang kurasakan mataku memanas lalu ada sinar yang terang membuat mataku silau dan...

###

Tut-tut-tut-tut...

"Dokter!!! Dokter tolong anak saya..." Rita berteriak histeris melihat alat pendeteksi detak jantung anaknya memperlihatkan garis-garis tidak stabil

Doni segera berlari keluar ruangan memanggil para medis, tidak lama masuk para medis kedalam ruangan.

"Dok tolong selamatkan anak saya.." mohon Rita pada seorang dokter

"Iya kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anak ibu."

Doni kemudian membimbing istrinya keluar dari dalam ruangan. Istrinya sedang menangis didalam pelukannya, ia tau istrinya sangat khawatir melihat keadaan anak mereka yang terbaring tidak berdaya, begitu juga dengannya yang begitu khawatir melihat anak semata wayangnya sedang bertaruh nyawa didalam. Jika bisa ia berharap dia saja yang menggantikan posisi anaknya.

"Om bagaimana keadaan Andin?" Rey segera menuju rumah sakit setelah mendapatkan telefon dari papa sahabatnya itu

Doni menggeleng lemah, Rey menarik nafas panjang lalu duduk. Ia merasa gagal untuk menjadi sahabat yang baik karena tidak bisa menjaga dan melindungi Andin.

Ditempat lain Aldian yang sedang meeting langsung pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari orang suruhannya, ia tidak peduli lagi dengan meeting yang sedang dipimpinnya.

Bersyukur bisa menyelesaikan part ini, selamat membaca ya jangan lupa vote and commentnya

BIG LOVE
HusnulY

Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang