PART 24

41K 1.7K 11
                                    

Hari ini Andin sudah diperbolehkan untuk pulang, sekarang ia sedang duduk diatas kasur sedangkan mamanya membereskan barang-barang dan papanya sedang mengobrol dengan Aldian. Ia heran melihat keakraban Aldian dengan papanya.

"Ma?" mamanya menoleh kearah Andin

"Ada apa?"

"Kok papa bisa akrab gitu sih sama tuh cowok?"

"Cowok siapa sayang?" Andin mendengus

"Siapa lagi kalo bukan Aldian?"

"Ooo,, nak Aldian." ia mengernyit mendengar mamanya memanggil Aldian pake "nak"
"Kan nak Aldian yang menghubungi mama dan papa kalau kamu dibawa ke rumah sakit" Andin mengangguk lalu diam

###

"Kamu kenapa?Sakit?" Andin menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya

Aldian menghela nafas kembali fokus menyetir, suasana didalam mobil hening tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka sedang dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menaiki mobil Aldian sedangkan kedua orangtua Andin pulang diantar sopir keluarga Andin.
Mobil Audi warna hitam Aldian terparkir di pekarangan rumah Andin, dia turun dari dalam mobil lalu membukakan pintu untuk Andin.

"Makasih." ucap Andin dengan senyum tulus yang mengembang di bibirnya, Aldian terpesona melihat senyum itu.

Hatinya menghangat, apakah itu artinya gadisnya mulai membuka hati untuknya, jika iya, ia akan menjadi laki-laki paling bahagia di dunia. Senyum di bibirnya ikut mengembang.

"Tidak perlu kamu mengucapkan terimakasih hanya karena ini, karena aku akan melakukan apapun untukmu, Andin... Termasuk nyawaku sekalipun." ia tersenyum melihat pipi gadisnya merona.

Ya Tuhan,, ia akan melakukan.apapun untuk melihat rona itu di pipi gadisnya dan rona merah itu hanya untuknya tidak boleh untuk orang lain. Ia tidak akan mengijinkan orang lain melihatnya.

"Gombal,, udah ah aku mau masuk dulu, lebih baik sekarang kamu pulang aja." Aldian tersenyum membuat pipi Andin kembali merona

Aldian mendekati gadisnya kemudian mengecup lama keningnya kemudian bibirnya pink yang menjadi candunya.

"Aku pulang dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku." wajah Andin memerah seperti udang goreng (author bikin istilah sendiri :-) )

Andin hanya diam sibuk menyembunyikan wajahnya.

"Udah gih, cepetan pulang!!" Aldian mengangguk lalu masuk kedalam mobilnya dan berlalu pergi.

Andin memegang dadanya yang berdetak kencang, jangan bilang ia sudah mulai jatuh cinta pada cowok itu?? Andin menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan masuk menuju rumahnya.

Wuuuuahh alhamdulillah bisa update lagi ditengah pusingnya kepala gara-gara mikirin ujikom. Mohon doanya ya semuanya..
Selamat membaca,, jangan lupa vote and comment

BIG LOVE
HusnulY



Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang