PART 21

45.9K 1.7K 19
                                    

Andin POV

Sebenarnya malam ini aku sangat ingin istirahat karena dari tadi pagi kepalku pusing pake banget, kalo bukan karena Rey aku tidak akan datang ke pesta ini, aku memakai gaun berwarna merah, salah satu warna favoritku.

Tin tin

Kuambil clutch merah serta high heels senada untuk menyempurnakan penampilanku.

"Pa-ma, aku berangkat dulu ya?" aku mencium punggung tangan mama dan papa

"Kamu berangkat dengan Rey?" tanya papa

"Iya pa, aku berangkat ya.."

"Hati-hati" aku mengangguk, lalu berjalan keluar rumah

Rey malam ini sangat tampan dengan setelan jas yang dipakainya, aku tersenyum lalu menghampirinya. Rey balas tersenyum sambil melihat penampilanku dari atas sampai bawah kemudian bersiul menggoda.

"Your beautiful.." pipiku bersemu merah mendengar pujian yang dilontarkan Rey

"Gombal, udah ah yuk berangkat!" Rey membukakan pintu mobil untukku

"Makasih"

"Your welcome"

Setelah menempuh waktu 15 menit mobil Rey sampai di sebuah hotel bintang lima. Turun dari mobil aku menggandeng lengan Rey lalu masuk kedalam ballroom hotel yang telah dihias sedemikian rupa.
Didalam sudah dipenuhi oleh para tamu, Rey menggandengku menuju sekelompok orang yang sedang mengobrol.

"Hai bro" sapa Rey, aku hanya diam melihat-lihat tamu-tamu yang datang hingga mataku bertabrakan dengan mata tajamnya.

Seperti biasa mata tajamnya menatapku intens membuat bulu kudukku meremang, ia memandangku dari atas sampai bawah membuat jantungku berdebar. Rahang kokohnya terlihat mengeras, matanya semakin intens menatapku. Dia kenapa sih? Aku langsung mengalihkan pandanganku.

"By the way siapa cewek cantik disebelah lo, pacar?"

"Bukan, kenalin ini Andin sahabat gue." aku tersenyum pada mereka

"Andin." aku menjabat tangan mereka satu persatu

"Arya teman Rey yang paling ganteng." ucapnya dihadiahi suara muntahan dari yang lain

"Doni"

"Ridho tanpa Rhoma" aku terkikik mendengarnya

"Dimas laki-laki paling romantis untuk perempuan cantik seperti kamu." aku kaget saat dia mengecup punggung tanganku lama hingga Rey menarik tanganku

"Udah-udah gak usah gombal lo, Andin udah ada yang punya jadi lo gak usah macem-macem." aku kembali terkikik melihat ekspresi wajahnya yang cemberut, eh maksud ucapannya Rey apa ya?

"Guekan cuma bercanda Rey, lo ganggu aja." teman-temannya yang lain tertawa melihatnya

"Perhatian untuk semua tamu yang datang" pembicaraan kami terhenti "Terimakasih atas waktunya untuk datang pada acara pesta malam hari ini, sebelum acara dimulai kita sambut dulu CEO dari Permana Group yang akan menyampaikan sedikit kata sambutan. Dipersilahkan untuk pak Aldian Putra Permana untuk keatas panggung"

Dia berjalan dengan gagah menuju keatas panggung, semua mata menatap kagum padanya apalagi wanita-wanita yang ada dipesta ini. Entah kenapa aku merasa tidak suka dengan pandangan kagum wanita-wanita itu.

"Selamat malam semua." mataku terpejam mendengar suara beratnya, suara ini yang pernah berkali-kali menyebut namaku

Pusing di kepalaku kembali terasa, aduuh kenapa pusing banget ya. Kupijat pelipisku pelan untuk mengurangi pusing di kepalaku. Pandanganku menjadi tidak fokus kemudian semuanya gelap, aku merasakan tubuhku ringan.
Samar-samar aku mendengar suara seseorang yang berteriak meminta menghubungi ambulance, aku kenal suara ini, aku kenal aroma parfum ini. Ini dia..

"Dia" siapa ya yang dimaksud Andin dan gimana keadaan Andin?
Jangan lupa vote and commentnya..

BIG LOVE
HusnulY

Love U.. Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang