maaf

526 36 8
                                    

Waktu telah menunjukkan pertengahan malam namun itu semua tidak menghentikan alan untuk melajukan mobilnya membelah jalanan yang sepi tanpa adanya 1 pun kendaraan yang melintas.

''kok tengah hutan gini,ayu ngapain di tengah hutan bersama julian??'' grutu alan berbicara sendiri.

Tidak lama ia melihat titik penerangan yang berasal dari api unggun yang di buat oleh julian,alan terus melajukan mobilnya mendekati tempat tersebut hingga semakin jelas alan dapat melihat adanya sebuah mobil.

Julian dan nabilah yang sedang berpelukan pun melihat adanya sorot dari lampu mobil yang menuju ke arah mereka keduanya bangkit dari tempat duduknya lalu memperhatikan mobil yang semakin dekat itu.

''itu kan mobil alan.'' ucap nabilah dalam hati,senyum nabilah mengembang saat melihat seorang pria yang baru saja turun dari mobilnya dan kini berjalan menghampiri nya dan alan.

''ayu.'' langkah alan terhenti karna melihat tangan julian dan nabilah masih saling terpaut,rasa bahagia dan khawatirnya kini hilang dan berganti dengan rasa cemburu yang mendalam.

Nabilah mengikuti arah mata alan tertuju,dan dengan segera ia melepaskan pegangan tangannya bersama julian.

''alan,,elo bisa nemuin gue.'' tanpa pikir panjang nabilah berlari menghampiri alan dan menghambur dalam pelukan cowok jangkung itu.

Alan pun membalas pelukan nabilah dengan erat.

''akhirnya aku nemuin kamu,gimana kabar kamu??'' alan melepaskan pelukan nya dan memperhatikan keadaan nabilah secara detail.

Senyum tipis kembali menghiasi bibir mungil nabilah,entah kenapa ia sangat menyukai expresi alan yang terlihat mengkhawatirkan dirinya.

''udah gue gpp lan,gue baik-baik aja.'' jawab nabilah tersenyum bahagia,Alan kembali memeluk nabilah erat seakan takut untuk kembali kehilangan.

''ternyata di balik musibah itu benar-benar ada Hikmahnya,buktinya karna gue ngilang beberapa hari sekarang gue bisa ngerasain pelukan hangat dari seorang pangeran es.'' gumam nabilah dalam hati menenggelamkan wajahnya di dada bidang alan.

''ya udah kita pulang aja ya,julian kita ambil mobil kamu besok aja ya,sekarang kita balik dulu.'' ucap alan menyadarkan julian dari lamunan nya Karna menyaksikan keromantisan nabilah dan Alan.

''ok.'' jawab julian singkat lalu mengikuti langkah nabilah dan Alan menuju kendaraan mereka.

---

''daddy,,,, bunda,,,,'' nabilah berlari kepelukan kedua orang tuanya yang sudah tiga hari tidak di temui nya.

''ayu,,sayang kamu baik-baik aja kan.'' farish menyambut nabilah dengan pelukan hangat nya sambil sesekali mengelus lembut rambuT nabilah.

''ayu ngak papa daddy,,,ayu cuma kangen kalian,,kangen daddy, bunda dante dan aura.'' jawab nabilah sambil menitikkan air mata.

''syukurlah klau gitu sayang,,daddy sangat mengkhawatirkan kamu,,daddy takut kamu kenapa-napa.'' ucap farish lagi mengecup puncak kepala nabilah berulangkali sekedar melepaskan kAngen nya.

Nabilah pov.

Bahagia itu lah yang aku rasakan,bagaimana tidak bahagia hampir 4 hari aku merasakan ngeri nya hidup di hutan dan tanpa alat komunikasi dan lainnya,hanya bersama julian pria yang selama ini aku kagumi??.

Entah kenapa perasaanku terhadap julian seakan telah luntur terbawa angin,karna selama hampir 4 hari bersama nya tidak sedikit pun aku menikmati saat-saat itu.

Justru sms,suara dan kedatangan alan lah yang membuat aku tidak bisa melupakan moment saat aku tersesat.

Selain itu entah kenapa juga hati aku terasa sakit saat mendengar suara perempuan lain menemani alan yang tidak berada di samping ku.

Me And My Dad (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang