''permisi sus mau tanya,pasien atas nama alan hartanto di ruang no berapa ya,??'' tanya seorang pemuda dengan tinggi yang standart.
Setelah mendapatkan informasi yang di cari pemuda itupun berjalan masuk kedalam rumah sakit,namun langkahnya terhenti saat tak sengaja ia menabrak seseorang.
Bruk.
''awww,, hey klau jalan liat-liat dong.'' ucap pemuda itu membantu sesorang yang ia tabrak.
''julian'' gumam Gadis itu menatap lelaki yang kini berada di hadapannya,karna tidak ingin ketahuan gadis itupun segera berdiri dan lari meninggalkan tempat itu.
''gadis yang aneh.'' gumam julian menatap kepergian gadis itu,tak berapa lama seorang suster berlari dari lorong rumah sakit.
''pak,pak satpam,kejar gadis dengan penutup kepala itu pak,dia yang mencoba melakukan pembunuhan terhadap pasien di ruang ICU pak.'' dengan panik suster itu menghampiri 2 orang laki-laki yang bertugas menjaga keamanan.
Julian yang mendengar itu nampak terbawa suasana dan binggung hingga akhirnya ia memutuskan untuk ikut serta para satpam yaitu mengejar buronan.
Cukup jauh julian mengejar kemana arah gadis itu berlari.hingga ketempat yang cukup sulit yaitu sebuah gang di rumah tua.
''hosh,,hosh. Kemana gadis itu.?'' julian mengarahkan pandangannya kesetiap penjuru ruangan yang tak berpenghuni itu sambil mengatur nafasnya.
Dengan langkah perlahan julian mulai menaiki tangga bangunan tua itu sampai di lantai yang paling atas.dia terus memutar pandangannya hingga keseluruh tempat namun sepertinya yang di cari tidak ada di sana.
''julian,untuk apa kau mengikutiku??'' tanya alexa muncul dari belakang tubuh julian,seketika julian menoleh dan menatap alexa heran.
''lexa,apa yang kamu lakukan di rumah sakit?? Dan siapa pasien yang hampir kau bunuh itu??'' tanya julian bertubi-tubi penuh rasa penasaran,alexa melangkah mendekati julian dengan tatapan tajam yang membuat julian mau tidak mau melangkah mundur.
''mungkin ini saatnya aku meminta bukti keseriusanmu terhadap aku.'' julian mengerutkan alisnya tak mengerti.alexa terus mendekati julian dan memeluk laki-laki itu,mata julian membulat terkejut dengan perlakuan alexa yang tiba-tiba.
''aku sudah melakukan kesalahan,yaitu membunuh seseorang karna terlalu mencintainya,dan membuat satu-satunya saingan ku meringkuk di dalam bui,'' seketika julian menarik kedua bahu alexa kasar dan melepaskan pelukan wanita itu.
''maksudmu??'' tanya julian tegas menatap mata alexa tak percaya.alexa tersenyum pedih dan melangkah kearah bibir gedung itu.
''nabilah ratna ayu,kamu pasti kenal dia kan??,dan kamu pasti tau juga masalah apa yang telah menimpa artis cantik itu.'' julian hanya menatap punggung alexa yang sedang melipat tangan dan menatap pemandangan alam terbuka.
''dan alan,,alan hartanto yang sekarang entah masih hidup atau sudah mati aku tidak tau,,,alan hartanto seorang pria yang mampu menggetarkan hatiku,pria yang aku cintai dan sekaligus pria yang telah aku siksa hingga hampir mati.'' air mata alexa jatuh dengan sendirinya,bayangan kebersamaan,kebahagian dan kekejaman itu seolah kembali mengingatkan alexa betapa butanya cinta yang ia miliki,penyesalan yang selalu datang terlambat membuat ia kini tidak bisa melakukan apapun selain menangis dan menangis.
Perlahan julian melangkah mendekati alexa sekedar untuk menunjukkan bahwa dirinya masih setia mendengarkan pengakuan gadis itu,julian menatap nanar bahu alexa yang bergetar,ia merasa kan dua sisi perasaan yang tak seirama.
Di satu sisi julian tidak menyangka Gadis yang sudah di kenalnya lama itu mempunyai kelainan sifat yang sangat kejam dan nekat,dan disisi lain ia sedih dengan kenyataan yang baru saja ia dengar yaitu sosok lain yang di cintai gadis pujaannya selama ini adalah alan hartanto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Dad (season 2)
FanfictionIni adalah lanjutan cerita dari story yang pernah saya buat,tapi beda konflik klau season 1 lebih fokus dengan petualangan farish mencari istri di season 2 ini hampir seluruhnya adalah tentang kisah nabilah.