kesempatan

356 33 7
                                    

Di tengah hiruk pikuknya keramaian manusia yang berlalu lalang terlihat nabilah yang sedang berjalan sendirian,pandangannya tertuju pada semua sudut ruangan yang memajang beraneka benda mulai dari baju,sepatu hingga aksesoris.

Entah sudah berapa toko yang dihampirinya ketika suatu benda mampu menarik perhatiannya hingga membuatnya harus merogoh tabungan yang disimpan nya selama ini.

Semenjak kejadian di apartemen milik alan beberap waktu lalu memang membuat nabilah sedikit stres,rasa kecewanya pada lelaki itu membuat nabilah telah memutuskan untuk melupakan perasaannya terhadap lelaki dingin tersebut,dan karna kejadian itu pula selama beberapa hari membuat nabilah engan untuk melakukan kegiatan apapun,ia hanya menghabiskan waktunya di apartemennya seorang diri.

Setelah merasa semua keinginannya terpenuhi kini nabilah melangkah keluar dari dalam mall dan menuju parkiran,ia segera meninggalkan tempat itu dan menuju ketempat kedua yang ingin di kunjunginya,cafe milik boby ternyata menjadi tujuan nabilah berikutnya,kini mobil lamborgini merahnya dengan mulus memasuki area parkir tempat makan itu,setelah memarkirkan mobilnya nabilah pun melenggang masuk kedalam restoran hingga berhenti di meja resepsionis yang tidak jauh dari pintu masuk.

''malam Mbk ayu sendiri aja nih?'' sapa seorang perempuan yang berdiri di balik meja resepsionis.

''situ ngledek saya jomblo ya.'' jawab nabilah ketus.perempuan itu terkekeh pelan

''ya ngk gitu juga sih,,kan biasanya sama daddy atau bunda.'' ucap wanita itu lagi.

''ya udah,aku mau tempat biasanya dan pesanannya juga.'' nabilah pun berlalu dari tempat itu menuju meja yang telah menjadi tempat favoritnya.

Sambil menunggu pesanannya nabilah hanya diam dan memainkan smartphonenya.hingga seorang wanita jangkung menghampirinya bersama seorang pramusaji yang mengekor di belakangnya.

''kok kesini sendirian??''

Nabilah pov.

''kok kesini sendirian??'' sebuah suara yang tidak asing menyadarkan ku dari lamunan,aku mengalihkan pandanganku je arah suara berasal dan kulihat Tante shania telah berdiri dengan senyum termanisnya di depan mejaku.

''eh tante,,iya nih lagi boring aja di apartemen gabut jadi pergi shopping terus mampir deh kesini.'' jawabku berdiri untuk menyalimi dan cipika-cipiki dengan tante shania.

Setelah menghabiskan semua pesanan dan sedikit berbagi kisah dengan Tante shania aku pamit untuk segera pulang karna waktu telah menunjukkan 4 sore.

Sesampainya di basement aku memarkirkan mobilku dan tidak sengaja aku melihat mobil yang aku kenal terparkir tak jauh dari tempatku memarkirkan mobil.

''itu kayak mobil nya alan,kenapa ada disini??'' tanyaku dalam hati masih memperhatikan mobil yang sering aku lihat itu.

Tanpa memikirkan hal yang mungkin akan menyakitkanku lagi aku berjalan menuju lift yang akan mengantarkanku kelantai atas dimana kamarku berada.

Tepat lift telah terbuka dan sampai di tempat tujuanku aku dikagetkan dengan berdirinya seseorang yang kini mengisi hatiku.aku menatap matanya yang penuh dengan penyesalan itu sejenak.

Dan tanpa mengucapkan satu katapun aku melesat melewati tubuh jangkung nya,jujur aku masih tidak sanggup bertatap mata dengan lelaki ini.

''ayu plies dengerin aku,,aku mau jelasin semuanya.'' dia menahan lenganku untuk tidak melanjutkan langkahku menuju kamar.aku masih diam dan mencoba melepaskan pegangan tangannya pada lenganku.

''sekali ini aja dengerin aku,,,aku ngak akan menjelaskan untuk yang kedua kalinya,dan aku juga tidak akan menganggumu lagi setelah ini tapi plies dengerin.'' dia masih memaksa untuk aku tidak meronta dan aku mencoba unutk mendorong tubuhnya,kini air mataku sudah tak bisa kutahan lagi,rasa rindu dan gelisah karna merasa melakukan keputusan yang salah membuat aku tidak mampu lagi menahan perasaan ini.aku mendorongnya dengan sekuat tenaga hingga ia tersungkur di lantai yang berjarak beberapa meter dariku,aku menatapnya sejenak dengan mata yang telah berair.

Me And My Dad (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang