curiga

315 30 5
                                    

Nabilah berjalan menaiki tangga rumah nya dari lantai bawah menuju lantai 2 dan menarik knop pintu berwarna coklat lalu membuka nya.

''bil,okta beneran marah nih sama gue gara-gara gue ngk pulang.'' gracia berjalan menghampiri nabilah yang baru saja masuk membawa 3 soft drink di tangannya,nabilah menatap gracia dengan menaikkan alisnya sebelah saat menyadari raut wajah sahabatnya yang gelisah.

''hmm,gue baru tau bil klau temen kita ini tipe istri takut suami.'' sahut sisil yang duduk di belakang punggung gracia sambil membolak-balikkan majalah yang ia dapat dari koleksi sahabatnya,nabilah melirik sejenak ke arah sisil lalu kembali menatap gracia yang sudah merubah expressi wajahnya menjadi cemberut setelah mendengar sindiran pahit dari sisil.

''ini hari-hari terakhir gue berstatus single lho gre,masa ia sih elo tega nglewatin moment ini bareng-bareng.'' nabilah melewati gracia dan berjalan menuju jendela dan menatap keluar.

''lagian elo di indonesia kan jarang gre,harusnya suami elo maklumin hal ini dong.'' sahut sisil yang telah beranjak dari duduknya lalu mengambil salah satu soft drink yang nabilah bawa tadi.

Gre terlihat berfikir sejenak,lalu mendaratkan tubuhnya untuk duduk di sofa yang berada di depan jendela.

''tapi klau elo beneran ngk bisa ya udah loe pulang aja,gue ngk papa kok.'' ucap nabilah dengan nada kecewa lalu membanting pintu kamar mandinya.

Sisil dan gre saling menatap binggung karna melihat nabilah yang sedikit meluapkan emosinya.

''gimana nih sil,gue harus apa.??'' tanya gre gusar menatap gadis berambut sebahu itu,sisil hanya menggeleng menjawab semua pertanyaan gracia.

Sementara di lantai bawah terlihat sekumpulan ibu-ibu yang sedang membicarakan sesuatu dengan serius.

''jadi udah fix kan teh menu yang kemarin aku terima,atau ada perubahan.??'' wanita yang di panggil teh itu hanya mengangguk menanggapi pertanyaan wanita jangkung yang ada di depannya.

''mungkin porsinya aja nju yang di tambah sedikit,soalnya kemarin kata daddy nya nabilah undangannya nambah 250 lembar.'' ucap melody sambil melihat buku agenda yang berada di pangkuannya.

''trus soal gaun sama jas nya udah pas kan ve ?'' lanjut melody menatap ve serius.

''udah teh,ya mudah-mudahan aja berat badan ayu ngak menyusut sampai hari H nanti.'' jawab ve dengan diakhiri sebuah harapan kecil untuk menyempurnakan hasil kerjanya.

''emang selama ini ada perubahan kak ve??'' tanya shania mendengar harapan ve.

''ya gitu deh nju,naik turun.'' shania hanya manggut-manggut mendengar jawaban ve.

Di tengah percakapan serius itu terdengar bel pintu rumah melody berbunyi,ve yang memang tidak terlalu repot beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.

Ckleek.

''assalamualaikum,malam tante.'' sapa seorang pria dengan senyum manis dan sopan nya.

''walaikum salam,malam juga julian ,mau ketemu siapa.??'' jawab ve yang di akhiri dengan pertanyaan.

''mau ketemu kak ayu tante,ada kan?'' tanpa menjawab pertanyaan julian ve membuka pintu lebih lebar untuk mempersilahkan lelaki itu masuk.

''kamu tunggu sini ya tante ke dalam dulu.'' julian pun mengangguk lalu menempatkan tubuhnya di salah satu sofa yang ada di ruang tamu.

''siapa ve??'' tanya Melody saat melihat ve sudah kembali dari ruang depan.

''julian teh,katanya mau ketemu sama ayu.''

''ya udah biar aku yang panggilin.'' melody beranjak dari tempatnya dan mulai berjalan menuju lantai 2 dimana kamar nabilah berada.

Me And My Dad (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang