Di sebuah ruangan yang sepi dan memiliki penerangan yang terbatas kini nabilah duduk bersama seseorang yang telah menyerahkan diri sebagai tersangka,dia masih menatap seseorang itu dengan pandangan bertanya dan tidak percaya.
''kenapa kamu lakukan ini??'' tanya nabilah lirih menatap seseorang yang sedang menunduk itu dengan air mata yang siap meluncur.
Seseorang itu mendongak dan menatap nabilah tersenyum.
''Cinta,Cinta lah yang membuat aku buta seperti ini,cinta yang membuat aku harus melakukan ini.'' jawab seseorang itu menatap kosong kedepan.seketika air mata nabilah menetes tanpa bisa di cegah,bahkan kini isakan itu terdengar lirih dan samar-samar.''kak,,maaf klau apa yang aku lakukan membuat kak ayu jadi binggung,aku harap kak ayu tidak bertanya lagi apa arti dari ucapan ku barusan,yang penting sekarang temuilah alan dia lebih membutuhkan kakak dari pada aku.'' dengan peLan seseorang itu meraih tangan nabilah yang berada di atas meja.
''aku harap kakak akan bahagia setelah semua ini terlewati.'' ucap seseorang itu lagi,ia lalu berdiri dan berjalan meninggalkan nabilah.
''julian tunggu.'' panggil nabilah dengan suara yang sedikit keras, seketika langkahnya julian terhenti dengan posisi masih membelakangi nabilah.
''aku harap suatu saat kamu mau jujur,apa rahasia di balik kejadian ini.'' ucap nabilah menghapus air matanya. Julian terdiam ia tersenyum miris mengingat apa ia lakukan ini adalah keputusannya sendiri.
Flassback.
''jaga dirimu baik-baik.'' julian melepaskan pelukannya dan mencium kening alexa penuh cinta.
''sekarang kamu pergi,tinggalkan tempat ini dan berjanji jangan pernah lakukan kesalahan yang sama,aku tidak ingin melihatmu menderita.'' ucapan julian membuat alexa binggung.
''maksudmu,'' tanya alexa tak mengerti.
Pryaak,,,
Julian membanting alat perekam suara itu hingga hancur dan itu membuat alexa tak percaya.
''bukankah kamu mau aku membuktikan tentang seberapa besar cinta yang aku miliki?? Inilah saatnya aku buktikan bahwa aku memang mencintaimu dengan tulus,pergilah aku akan menjalani hukuman itu,sekarang pergilah.'' julian mengelus lembut pipi alexa dengan tangannya,perlahan air mata alexa kembali meluncur dan dia menatap julian dengan tangis.
''maafin aku karna selama ini aku tidak pernah menghargai ketulusanmu,aku janji aku akan hidup lebih baik tapi kamu tidak perlu melakukan ini untukku,kamu yang harus pergi.'' dengan sedikit mendorong tubuh julian alexa menolak pengorbanan yang akan di lakukan sahabatnya itu.
''ngk lexa kamu pergilah.'' julian mendorong alexa untuk segera bersembunyi.
''ngak julian aku ngk mau,,hiks,,ini salahku,aku yang harus menanggung hukuman itu.'' tolak alexa lagi.
''ALEXA CEPAT PERGI POLISINYA SUDAH HAMPIR DATANG,,PERGI,,KAMU HARUS PERGI'' bentak julian dengan nada tinggi,alexa terkejut dan mundur beberapa langkah,selama ia mengenal julian belum pernah sekalipun ia mendengar nada tinggi keluar dari mulut lelaki itu dan kini nyalinya pun seolah menciut dan tak berani memberontak lagi.
Perlahan alexa berjalan mundur meninggalkan julian yang menunduk seolah menyesali perbuatannya telah membentak gadisnya,julian mengangkat kepalanya dan menatap alexa sambil tersenyum sebelum akhirnya alexa menghilang di balik tembok besar yang bisa membuat keberadaannya tidak terlihat oleh polisi.
''jangan bergerak tempat ini sudah kami kepung.'' triak seorang polisi sambil mengarahkan pistolnya ke arah julian.
''apakah anda tersangka dalam kasus nabilah ratna ayu??'' tanya polisi itu,julian pun mengangguk menjawab pertanyaan polisi itu,seketika polisi itu mengeluarkan borgol dan mengunci nya di antara kedua tangan julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Dad (season 2)
FanfictionIni adalah lanjutan cerita dari story yang pernah saya buat,tapi beda konflik klau season 1 lebih fokus dengan petualangan farish mencari istri di season 2 ini hampir seluruhnya adalah tentang kisah nabilah.