Kriiiinggg
Perlahan bahu polos itu bergerak melepaskan rangkulan tangan mungil nya pada tubuh kekar seseorang yang masih terlelap .
Dengan berat ia membuka sepasang matanya dan melirik sejenak jam digital yang baru saja membangunkannya dari alam mimpi.Senyum nya mengembang saat pandangan matanya menemukan sosok pria yang kini masih terpejam dengan sempurna ,lelaki yang kini resmi menjadi suami nya.
Perlahan Tangan mungil nya terangkat untuk mengelus pipi Tirus itu lembut,dan hal itu membuat sang empunya terjaga dari tidur nya.
"Pagi sayang." Sapa lelaki itu dengan suara serak khas bangun tidur,sementara itu tangan kekarnya menarik tubuh nabilah yang masih polos untuk lebih mendekat ke arah nya.
"Ihhh,,,masih pagi sayang jangan mulai deh." Ucap nabilah sedikit malu-malu saat mengingat kejadian semalam .
"Kamu aja yang ngeres,orang aku mau cium kamu 😘," sebuah kecupan mendarat di kening nabilah membuat gadis itu merasa semakin Malu dan salah tingkah karna sempat berfikir macam-macam.
Alan hanya terkekeh pelan melihat tingkah gadis nya yang terlihat begitu mengemaskan.
"Udah ahh aku mau ke kamar mandi,hari ini kita pindahan ke apartemen kan sayang.?" Ucap nabilah mencoba melepaskan rangkulan tangan Alan di pinggang nya,namun bukannya menuruti lelaki itu semakin mengeratkan ya .
"Ini masih pagi sayang,ntar dulu kali,morning kiss aja belum ada." Tolak Alan yang masih betah dengan posisi nya.
" ihh apaan ngk ada ,sikat gigi dan mandi dulu baru ada morning kiss." Jawab nabilah menghindari endusan hidung Alan yang mulai menjelajahi wajahnya.
"Yaaang,ihhh geli tuh kumis tipis kamu,mending kamu cukur ." Lanjutnya semakin risih saat Alan tak berhenti menggosokkan wajahnya yang penuh dengan bulu tipis di sekitar bawah hidung hingga sekitar rahang nya.
" ngk mau ahh,ntar kamu kata in anak SMA lagi ,Aq kan udah jadi suami." Tolak Alan melepaskan pelukan ya .
Ia mengingat betul saat lelaki itu pernah mencukur bersih kumis dan jambang nya dengan harapan ingin mendapatkan pujian dari sang pujaan hati namun yang ia dapat malah ejekan "yank kamu kayak anak SMA klau polos gini" dan itulah yang membuat lelaki itu tak mau melakukan kesalahan yang sama.
"Iya emang gitu kenyataan nya,tapi sekarang aku benar-benar ngak suka yang,ya di cukur ya pliees." Mohon nabilah memeluk tubuh Alan dari samping.
"Ya udah deh terserah kamu,sekarang kita mandi yuk." Pasrah Alan lalu bangkit dan menyibakkan selimut yang sedari tadi menutupi tubuh polos keduanya membuat nabilah memekik kaget.
Sejenak Alan menatap tubuh polos nabilah dengan tatapan jailnya.
"Yang ,aaaaaaa." Jerit nabilah saat tiba-tiba Alan mengangkat tubuhnya dan menggendong nya masuk ke kamar mandi.
----
Dengan langkah ragu Julian menginjakkan kakinya di bangunan kecil yang menjadi tempat tinggal alexa selama ini ,setelah beberapa hari mencoba menimbang-nimbang keputusan apa yang harus ia ambil akhirnya hari ini ia Bertekat menyampaikan keinginan nya untuk tetap memperjuangkan cintanya dengan Alexa pada keluarga besarnya ,ia tau ini sangat beresiko untuk karir dan juga keluarganya namun mengingat gadis yang ia cintai itu kini tengah berbadan dua ,maka tidak baik untuknya jika harus menunda dan mengulur waktu semakin lama.
"Huuft." Lelaki itu sedikit menarik nafas panjangnya seledar untuk menetralkan hatinya yang entah kenapa begitu bergemuruh antara takut dan bahagia.
Tok,,tok,,tok
Tak lama setelah Julian mengetuk pintu cokelat itu terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat membuat pacuan jantung Julian pun semakin cepat .
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Dad (season 2)
FanfictionIni adalah lanjutan cerita dari story yang pernah saya buat,tapi beda konflik klau season 1 lebih fokus dengan petualangan farish mencari istri di season 2 ini hampir seluruhnya adalah tentang kisah nabilah.