Luna POV
[ Satu Tahun Kemudian ]
Kegiatan gue di minggu sore ini cuma duduk di ayunan teras belakang, memandang langit senja yang bergradasi antara merah jambu, oranye, kuning, ungu dan perlahan dimakan oleh hitam kelam. Dimakan, abis dong langitnya?
.
He.
.
Maafkan selera humor gue yang rendah akhir-akhir ini, maklumin aja bawaan.
"Ju,"
"..."
"Juju."
"..."
"Julian ih," Gondok, gue cubit laki-laki di sebelah gue ini sekeras-kerasnya. Nyender sih nyender, tapi bukan berarti kebablasan kan?
"Aduh! Iya sayang, aku disini, kenapa?" Dalam hati gue tersenyum, tuhan memang baik banget menjodohkan gue sama orang yang tulus menyayangi gue dan rela berjuang untuk meluluhkan hati gue kembali selama bertahun-tahun lamanya.
Jangan lo pikir kita jadian, karena gue sama Julian nggak pernah pacaran sampai sekarang. Serius. Penasaran?
.
Penasaran banget atau penasaran aja?
.
Kepo.
.
Oke, ini nyebelin gue tau.
.
"Aku mau tanya nih, dengerin."
"Iya aku dengerin terus kok."
"Kenapa sih kita nggak pernah jadian?" Gue masih nyaman di posisi bersandar ke bahu kokoh laki-laki di samping gue ini, menunggu Julian untuk menjawab pertanyaan gue barusan.
Cukup lama sampai akhirnya dia menghela nafas pelan, "Denger ya Na, kalau pacaran pasti berakhir dengan kata putus. Mau habis itu nikah, atau move on selalu berujung sama putus kan? Aku nggak mau ada kata putus diantara kita apapun alasannya. Dan untuk apa kita pacaran kalau kita sendiri udah lebih dari cukup untuk lanjut ke pernikahan yang jelas-jelas halal?"
Disitu gue terenyuh seketika, karena gue ngerasain banget perubahan Julian dari yang hidupnya nggak jelas sampai bisa jadi yang sekarang ini.
"Aku nggak pernah ngebayangin kamu bisa berubah jadi sedewasa ini."
Julian mengacak rambut gue pelan, "Aku tuh mau buktiin sama kamu; kalau aku itu Julian, bukan Dilan. Kamu inget apa yang terjadi antara milea sama Dilan?"
"Mereka pacaran, dan lost contact habis itu."
"Nah apa kita kayak mereka? Nggak kan, aku sayang sama kamu dengan cara aku sendiri. Jadi, kamu masih suka Dilan?" Gue memandang Julian kagum, disaat yang sama dia juga tersenyum sambil memandang gue tulus.
"Kenapa sih kamu nanyain itu, kamu kan tau jawabannya!"
"Aku mau denger sendiri dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
HumorPacaran sama kecengan sekolah cakep, siapa yang gak ngiri sih ngeliat kemesraan Luna sama Julian tiap hari duh. Cem-macem relationship goals di tumblr. Apalagi kalau yang digebetnya kakak kelas macam Luna. Sangar-sangar gemay gitu. "Pingin punya pac...