1.1 - First Sight

23.4K 1.2K 54
                                    

Author POV

[January 9th, Laluna's 2nd year]

.

.

.

Luna baru saja keluar dari toilet perempuan sebelum suara laki-laki yang familiar memanggilnya.

"Na!"

"Aris?" Kurir sarapan pagi Luna selama MOS itu, kini menjabat sebagai ketua dewan yang sering-sering disebut sebagai bad luck karena memutuskan seorang senior bernotabene ketua dance. Well sejauh yang Luna lihat teman sekelas 10nya itu bukan tipikal bosan-lalu-buang, tapi entahlah Luna tak terlalu mengurusi kehidupan percintaan Aris.

"Hari ini razia ya!" Alis Luna mengerut, duh siapa sih yang nyuruh-nyuruh razia siang bolong ketika Luna lagi jam kosong? Ah hilang sudah bayangan indahnya untuk tidur di kelas.

"Disuruh siapa?"

"Ya menurut lo aja, siapa lagi kalo bukan pak Kardi!" Aris memutar kedua matanya bosan, guru yang satu itu memang sedikit merepotkan. Sedikit.

"Lah, siapa aja emangnya?"

"Cuma berdua-belas sih, lo kebagian kelas 10 IPS ya sama Malla."

"Jangan bilang lo kelas 10 IPA?"

"Iya, emang kenapa?"

"Kok gua ditempatin di kelas 10 sih? Mana IPS lagi, sedangkan lo enak-enak modus sama siapa tuh namanya...Veera? Ya kan?" Tatapan Luna semakin mendelik, kalau berhubungan tentang mengejek gebetan teman-temannya Luna tak akan berhenti sebelum mendapat jawaban ya.

"Ini nggak ada hubungannya sama dia ya Na, lagian kelas 10 IPS jinak-jinak kok."

"Halah, lo jangan pura-pura nggak tau deh. Yang bolak-balik ke ruang BK kan mayoritas anak IPS kelas 10. Gue doain hidung lo makin mancung..."

"Aamin Na Aamin."

"...kayak pinokio."

"Amit-amit naudzubillah! Udah sana lo bertugas, gue mau nganterin surat dispen dulu."

Luna merutuk dalam hati, ketua dewan kurang ajar. Semoga Aris berubah menjadi pinokio sungguhan amin!

Namun tak lama Aris berbalik, bibir Luna sudah komat-kamit berdoa semoga Aris bukanlah pembaca pikiran. Syukurnya, dugaan Luna hanyalah angan, sang ketua dewan hanya menunjukan sebuah chat di ponselnya. "Oiya Na, Malla lagi ulangan jadi lo sendiri aja ya. Good luck ya dedek Julian menunggu tuh Na."

Sebelum Luna sempat memaki, Aris telah mengambil langkah seribu terlebih dahulu.

Memangnya siapa sih dedek Julian itu? Makhluk abstral yang berulang kali terdaftar ke dalam buku telat, yang berulang kali keluar-masuk ruang BK, yang berulang kali modus menuliskan namanya dalam dari-untuk milik ekskul jurnalistik, yang berulang kali sering memanggil nama Luna dari lantai atas ketika ia hendak pulang, yang berulang kali mengantar segelas jus stroberi ke kelasnya dan yang berulang kali Luna gagal melihat wajahnya.

Iya, Julian yang Luna sendiri belum pernah lihat wajahnya. Sejauh yang Luna dengar sih, jejeran anak bandel-ganteng-dengan-banyak-penggemar dari kelas 10 IPS.

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang