Author
Ariana sedang diam di depan tenda. Ia masih bingung, kenapa harus ia yang membantu gadis itu?
"Kalau tidak salah, gadis itu namanya Sherina. Itu pun kalau tidak salah", gumam Ria tidak jelas. Ia menekuk lututnya. Lalu menempelkan dagunya ke lututnya.
"Sedang banyak pikiran, nona?", tanya Cecillia yang baru keluar dari tenda.
Ria tidak menghiraukan perkataan Cecillia. Ia tidak heran, jika Cecillia mulai bicaranya padanya. Pasalnya, semalam Cecillia meminta maaf padanya dan pada Emlyn. Karena sering memandang sinis ke arah mereka.
"Pagi yang dingin", ucap Arcadia tiba-tiba. Ia meregangkan ototnya.
"Arcadia, aku ingin berbicara", ucap Ria sembari berdiri dari duduknya.
Arcadia hanya mengangguk. Ria berjalan ber-isyarat agar Arcadia mengikutinya. Mereka meninggalkan Cecillia yang sedang ke bingungan. Mereka menjauh dari tenda.
"Apa yang ingin kau katakan?", tanya Arcadia. Ria bingung harus bertanya dari mana. Ia tidak mungkin langsung berkata 'aku di utus oleh seorang peri, untuk membantu seorang gadis. Dan kau di utus untuk membantuku' setidaknya, ia harus berbasa-basi dahulu.
"Kau tahu gadis yang bernama Sherina?", tanya Ria. Arcadia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Ia sama sekali bingung, Sherina mana yang Ria maksud. Begitu banyak Sherina yang ia kenal.
"Ciri-cirinya?", tanya Arcadia. Setidaknya, ia harus tahu ciri-ciri orang bernama Sherina yang Ria maksud.
"Rambutnya berwarna merah, bulu matanya sangat indah, matanya menakutkan. Tapi, senyumannya manis. Intinya, dia itu menyeramkan tapi manis", ucap Ria dengan riang. Entah kenapa, Ria sangat senang saat membicarakan gadis itu. Ria sangat menyukai senyuman gadis itu.
Sedangkan Arcadia, sedang berpikir dengan serius. Yang punya ciri-ciri seperti itu hanyalah Giovanni. Tetapi, Giovanni lelaki. Ah! Dia tahu siapa yang Ria maksud.
"Mungkin maksudmu Sabbrina. Ia kembarannya Giovanni. Kau tahu Ariana Cleirina? Dia adalah sahabatnya", ucap Arcadia.
Ria sangat terkejut mendengar perkataan Arcadia. Ia tidak pernah menyangka, ia harus menolong kembaran Giovanni.. Dan temannya Ariana.
"Apa dia juga jahat?", tanya Ria. Ia takut, kalau ia harus menolong orang jahat. Dirinya kan ingin menjadi pahlawan kebenaran.
"Jadi kau berpikir, kalau teman orang jahat juga jahat? Kalau begitu. Kau mengira aku jahat?", ucap Arcadia sembari tersenyum. "Aku juga temannya Ariana. Tapi, tidak terlalu dekat".
Lagi-lagi Ria di buat terkejut oleh Arcadia. Arcadia juga temannya Ariana? Tapi, Ria percaya Arcadia tidak mungkin jahat.
"Aku tidak mungkin mengira kau jahat. Sebenarnya, ada hal penting yang harus ku katakan padamu", ucap Ria dengan nada serius. Arcadia yang mendengar nada suara Ria yang berubah, kini menjadi fokus mendengar Ria. "Kita di utus untuk menolong Sabbrina".
"Dari siapa?", tanya Arcadia serius. Ria langsung menggelengkan kepalanya. Mengisyaratkan bahwa ia tidak tahu. "Sepertinya, kita harus bicarakan ini dengan Gio".
"Ucapanmu benar", ucap Ria menyutujui perkataan Arcadia.
Bum!
Tiba-tiba semuanya bergetar. Mereka berpikir akan terjadi longsor. Ria dan Arcadia langsung pergi dari tempat itu menuju perkemahan.
Disana, terlihat semuanya sedang menyerang monster. Rio tidak menggunakan apinya, karena akan merugikan. Ria mengulurkan tangannya, lalu menutup matanya. Air ada di mana-mana. Air itu mengelilingi Ria. Ria menaiki air itu.
Tetapi, air itu berubah menjadi es. Ini terjadi bukan karena suhu tempat itu. Tapi, terjadi tiba-tiba. Ria yang sedang kebingungan, membuat monster itu mendapat keuntungan. Ia langsung memukul es itu, dan membuat Ria terpental ke bebatuan. Setelah itu, monster itu menghilang.
Semuanya langsung menghampiri Ria yang sudah tidak sadarkan diri. Semuanya, sudah mencoba menyadarkan Ria. Tetapi nihil, Ria tidak sadarkan diri.
"Sebaiknya, kau membawanya pulang Rio. Kegiatan ini tidak lebih penting dari nyawa Ria", ucap Emlyn.
"Benar kata Emlyn, kita tidak apa-apa jika di diskualifikasi", ucap Cecillia. Semuanya mengangguk. Lalu Rio membuat sebuah portal. Lalu, memasukinya sembari menggendong Ria.
To be continued.
Aku tahu ini sedikit. Sebenarnya, ini cuman chapter perpisahan huee T_T gak tamat kok. Gak di discontinued, kok! Tenang aja. Aku cuman mau hiatus sampai bulan juni -mungkin-. Kalian pasti tahu alasannya.
Sebenarnya, aku mau hiatus dari bulan januari. Tapi gak jadi. Jadinya bulan februari. Maaf ya, kalau hiatusnya terlalu lama. Semoga, bulan juni kalian masih setia nunggu cerita ini.
21 februari 2016
Salam keren ✌
Ribrina

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WIZARD
FantasyRia adalah gadis yang tinggal dihutan bersama ibu dan kakaknya. ia tidak diperbolehkan keluar dari hutan. tiba-tiba, ada yang menawarinya sekolah di sekolah sihir terkenal yang sangat jauh dari hutan tempat ia tinggal. lalu, apakah impiannya...