Chapter 3 (Revisi✔️)

17.4K 1.6K 94
                                    

Hingga saat ini Niall tidak dapat berhenti memikirkan kejadian sore tadi. Ia tidak percaya bahwa Liam adalah seorang pangeran dari kerajaan Great Batonylom. Ini sungguh di luar dugaannya. Ditambah lagi ia sudah bersikap begitu lancang dan tidak sempat meminta maaf padanya.

"Hey, tumben kau hanya menambah dua kali. Biasanya kau bisa makan sampai empat bahkan lima mangkuk."

"Aku tidak serakus itu."

"Ya, kau memang serakus itu." sanggah Amanda. "Hey." dia membetulkan posisi duduknya menghadap pada Niall. "Ada apa? Kau masih memikirkan kejadian tadi?"

Niall membuka mulutnya, namun menutupnya lagi. Ia tidak tahu harus mengatakan apa.

"Aku mengerti. Kau merasa tidak enak padanya, kan?"

"Tidak." Gumamnya, lalu menghela napas ."Tentu saja iya! Bagaimana jika ia menaruh dendam padaku lalu ia menyuruh pasukannya untuk kembali dan membakarku hidup-hidup?!" ujarnya panik.

Amanda mengerutkan keningnya sambil lalu menahan tawa, "Kau bercanda. Liam—maksudku Yang Mulia—tidak mungkin melakukan hal sejauh itu, Ni."

"Tapi aku sudah bersikap lancang padanya."

"Itulah sebabnya mengapa kau harus menjaga sikap pada setiap orang. Kau tidak boleh menilai seseorang dari luarnya."

"Ya, ya, aku tahu." Katanya setengah hati. "Lalu apa menurutmu ia akan menghukumku?"

"Menurutku dia bukan orang yang seperti itu."

Niall mengangkat sebelah alisnya, "bagaimana kau bisa yakin?"

"Instingku mengatakan ia tidak seperti itu, dan aku tahu instingku selalu benar. Berhentilah khawatir."

Niall hanya memainkan mulut dan jari-jarinya di atas meja. Untuk sesaat ia merasa lebih tenang berkat ucapan saudarinya itu, sebab insting sang adik memang tidak pernah salah. "Boleh aku tambah lagi supnya?"

***

"Apa?! Menikah dengan Pangeran dari Eastfall, katamu?!"

"Ya."

Eleanor mengernyit dan tergelak sinis. "Apa ratu tidak tahu kau menyukainya?"

"Eleanor, itu adalah masa lalu."

"Tapi itu tidak menutupi kenyataan bahwa kau memiliki sejarah dengan Harry!"

Kendall tertegun selama beberapa saat, memantapkan hatinya bahwa ia sudah melupakan hal itu—hal yang tidak ingin ia ingat-ingat lagi.

"Masa lalu adalah masa lalu."

"Jadi, kau tidak masalah dengan hal ini?"

Ia mengangkat bahu. "Tentu saja tidak." Ujarnya membohongi diri.

Saudarinya memincingtkan mata. "Aku tidak percaya. Aku akan berbicara pada Yang Mulia." Gadis berambut cokelat itu berjalan cepat meninggalkan ruangannya menuju kediaman Ratu Katarina. Bisa-bisanya ia dijodohkan dengan Pangeran Eastfall!

"Eleanor!" seru Kendall, tapi Eleanor tidak menghentikan langkahnya.

Dulu, lama sekali, Kendall dan Harry pernah memiliki sebuah hubungan. Tiga belas tahun yang lalu saat Kendall masih berusia 5 tahun, kerajaan Scandinova dan Eastfall memiliki hubungan yang begitu erat karena Raja dan Pangeran George adalah dua sahabat. Di situ lah Kendall dan Harry saling mengenal satu sama lain. Mereka kerap kali bermain bersama Eleanor, Zayn, dan Demi. Dan saat mereka beranjak remaja, keduanya saling menaruh hati pada satu sama lain.

Harry dan Kendall menjadi sepasang kekasih kala itu, tentunya tidak banyak yang tahu. Akan tetapi sejak Pangeran George (ayah Kendall) dan istri-istrinya pergi berlayar bersama beberapa orang dari Eastfall, Scandinova menutup pintu untuk kerajaan itu akibat kedua orang tua Kendall dan Eleanor tewas ketika kapal besar yang dinakhodai oleh prajurit Eastfall menabrak sebuah gunung es.

The Secret Affairs (REVISI ✔️ - One Direction Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang