Chapter 14 (Revisi✔️)

10.7K 1.1K 82
                                    

Hampir satu menit penuh keduanya diliputi keheningan. Amanda masih membisu akibat pernyataan cinta Zayn yang begitu tiba-tiba. Sementara itu Zayn sendiri kewalahan karena Amanda masih belum mengatakan apa-apa, bahkan ekspresi gadis itu tidak berubah—masih kaget dan tidak percaya.

"Amanda?" sahut Zayn.

"Mengapa..." desahnya. "Mengapa kau berkata seperti itu?"

Zayn tergelak dan memandangi tanah di bawah kakinya. Ia mengusap-usap belakang lehernya sebelum mulai berbicara, "Entahlah, aku tahu ini pasti terdengar begitu tiba-tiba bagimu. Tapi sejujurnya sudah sejak lama aku memperhatikanmu. Aku sengaja datang kemari hanya untuk bertemu denganmu, Amanda."

"Aku—"

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Aku mengerti, kau pasti bingung."

"Tidak, bukan itu."

"Lalu?"

Amanda mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia teringat akan kata-kata Putri Demetria siang tadi. Zayn kan sudah memiliki calon pasangan hidup. Lalu bagaimana mungkin ia menyatakan cintanya pada Amanda?

"Bukankah kau akan menikah?"

Zayn tertegun. Bagaimana mungkin Amanda bisa tahu? Seingatnya ia belum pernah memberitahu orang lain mengenai Lily.

"Ba- bagaimana kau bisa tahu?" kening Zayn berkerut dengan cepat.

"Kakakmu. Putri Demetria datang kemari siang tadi."

Kontan, kerutan di kening Zayn semakin dalam. Demetria datang kemari?? Untuk apa? Batinnya.

"Apa yang dia katakan?"

"Ia menyuruhku untuk menjauhimu."

"Menjauhiku?! Apa kau bersungguh-sungguh?"

Amanda mengangguk singkat, "Lagipula aku sudah—"

"Kau tidak perlu khawatir." Lagi-lagi Zayn memotong ucapan Amanda. Ia berpikir bahwa Amanda takut akan ancaman Demetria padanya sehingga ia akan menolak Zayn. Tetapi sesungguhnya bukan itu—Amanda sudah menentukan pilihannya sejak awal.

"Demetria memang seperti itu." lanjutnya lagi seraya berjalan mendekat ke arah Amanda. "Amanda ketahuilah apapun yang terjadi aku akan melindungimu." Digenggamnya kedua tangan Amanda itu. "Aku berjanji padamu." Detik selanjutnya Zayn mencium tangannya dengan lembut.

Namun reaksi yang di dapat Zayn jauh diluar dugaannya. Melihat wajah Amanda yang kebingungan membuatnya bertanya-tanya.

"Ada apa?"

Amanda menggeleng, "Kau tidak mengerti—Tidak, bukan—aku lah yang tidak mengerti.  Mengapa kau bisa menyukaiku?"

"Amanda, sesungguhnya aku juga tidak tahu. Aku tidak memiliki alasan untuk itu. Karena sejujurnya aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Tapi ketahuilah aku mencintaimu apa adanya. Aku mencintaimu walaupun kau..." Zayn terdiam—ia berusaha mencari kata-kata yang tepat. "Walaupun kau bukan seorang putri."

Sontak Amanda tidak bisa berkata apa-apa. Tentu saja apa yang dikatakan Zayn adalah tulus. Dan Amanda bisa melihat hal itu. Kini jantungnya kembali berdetak dengan cepat—sama seperti terakhir kali ia merasakannya di hutan saat bersama Zayn.

Apakah mungkin jika Amanda mencintai Zayn? Tapi bagaimana dengan Liam? Ia juga mencintainya. Bahkan sangat mencintainya.

"Maaf... Aku tidak bisa..." ujar Amanda hampir bergumam sembari menarik tangannya kembali. Bibirnya sempat bergetar karena ia takut melukai perasaan Zayn.

Detik itu juga Zayn terkesiap, "Apa? Mengapa?? Apa kau tidak mencintaiku?"

"Karena aku sudah memilih."

The Secret Affairs (REVISI ✔️ - One Direction Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang