Chapter 30 - Last Chapter (Revisi✔️)

17.2K 1.3K 271
                                    


***

Waktu pun bergulir dengan cepat. Keintiman diantara Harry dan Kendall harus berakhir karena Pangeran Emperall tersebut harus sesegera mungkin mengabari kedua orang tuanya di istana. Rasanya memang cukup berat, mengingat keduanya baru menghabiskan waktu beberapa jam dan kini Harry harus kembali ke rumahnya. Tapi Harry berjanji ia akan kembali secepat mungkin.

"Berhati-hatilah di jalan. Diluar sangat dingin, kau harus mengenakan pakaian yang hangat dan tebal." Tutur Kendall seraya berjalan ke arah Harry yang sedang mengenakan pakaiannya.

Harry memandangi gadis yang tubuhnya terlilit oleh kain putih itu. Keindahan tubuh Kendall sama sekali tidak berubah di matanya. Hanya terlihat sedikit lebih rapuh saja. Tapi Harry berjanji akan mengembalikannya seperti semula. Gadis itu harus kembali bahagia seperti sedia kala.

"Aku akan baik-baik saja. Kau kan sudah menghangatkan tubuhku tadi." Ujarnya sembari tersenyum menggoda.

Kendall hanya tergelak mendengar kata-kata Harry. Pria itu sama sekali tidak berubah. Masih saja sama seperti dulu.

"Aku akan menunggumu."

Harry mengangguk singkat dan menempelkan hidungnya pada Kendall. "Aku pasti kembali."


***

*8 YEARS LATER*

"Oh ya Tuhan, Anna! Pelan-pelan sedikit." Teriak Demetria ketika Anna menarik korsetnya begitu kuat.

"Maaf, Yang Mulia. Hamba tidak sengaja."

Demi hanya mendengus kesal. Sejak ia melahirkan dua orang anak sekaligus, ia selalu kewalahan karena bobot tubuhnya naik. Padahal putri Skandinavia itu masih tetap cantik dan menawan. Tubuhnya masih indah berlekuk seperti jam pasir. Hanya saja ukuran pakaiannya yang berbeda.

"Sudah selesai, Yang Mulia." Tutur Anna sebelum ia beranjak pergi dari kamar Demetria.

Seketika itu pula Niall datang menghampiri istrinya. "Mengapa kau berteriak tadi?"

"Anna menarik korsetku terlalu kencang." Gerutunya.

Sontak Niall langsung terkekeh sembari memeluk tubuh Demetria dari belakang. "Kau masih saja mengkhawatirkan bentuk tubuhmu." Dipandangnya sang putri dari pantulan cermin di hadapan mereka berdua.

"Tentu saja aku mengkhawatirkannya. Aku kan seorang putri. Aku harus selalu tampil menawan."

"Hey, ketahuilah bahwa kau masih tetap cantik."

Perlahan Niall telah menjadi sosok yang dewasa sekarang ini. Siapa lagi jika bukan berkat dukungan dari Demetria? Selain karena ia telah berjanji pada Amanda untuk menjaga dirinya baik-baik, Niall juga ingin membuktikan pada istrinya bahwa Niall adalah pria yang pantas diandalkan.

"Dimana Philip dan Theo?" tanya Demi seraya berjalan menghampiri Niall.

"Mereka sedang berlatih pedang bersama Ally." Tutur Niall. "Demi..." sahutnya sembari memandangi kebun wortel di bawah balkon kamarnya.

"Ya?"

"Mengapa kau tidak memberitahuku yang sebenarnya?"

Kening Demi mengerut, "Apa maksudmu?"

"Kau tidak menaruh 600 wortel di gerobak itu. Aku hanya berhasil menanam 395 bibit wortel di lahan kosongmu. Mengapa kau menyembunyikan hal itu dariku?"

Demi bergeming selama beberapa saat sebelum menjawabnya. "Kau menghitungnya?"

Kali ini Niall memalingkan wajahnya pada sang istri, "Tepat satu hari sebelum kita menikah, aku menghitung wortel-wortel itu. Tapi aku tidak berani menanyakannya padamu sampai kupikir mungkin kau sengaja melakukannya."

The Secret Affairs (REVISI ✔️ - One Direction Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang