What Happen, Win?

20 2 0
                                    

"Kay, Kay! Ya ampun, apa yang terjadi padamu? Kay!"

Cahaya menyilaukan menusuk mataku. Dan rasa sakit mulai terasa pada kaki kananku. Aku berusaha untuk melihat. Dan... Kulihat John yang tampak jongkok di depanku.

"A... Apa yang terjadi?"Tanyaku

"Aku tidak tahu. Aku melihatmu begini di lorong sepi ini. Kau jatuh dari kursi rodamu. Aku tidak berani mengangkatmu sendiri. Jadi maafkan aku.

"Sekarang bangunlah, dan akan kubantu kau berdiri."Kata John yang langsung berdiri dan memegang tanganku

Aku berdiri dengan perlahan dibantu John. Kemudian ia membenarkan posisi kursi rodaku, kemudian aku di bantunya duduk disana.

"Te... Terima kasih, John. I... Ini sakit sekali."Kataku yang kemudian memegang kaki kananku yang dilapisi gif

"Sama-sama. Lebih baik, kau kembali dan aku akan mencari Dokter Frank untuk memeriksa kakimu."Kata John yang pindah ke belakang untuk mendorong kursi rodaku

*********

"Semuanya masih baik. Gifnya hanya retak sedikit. Memangnya ada apa, Kay?"Tanya Dokter Frank

"Aku juga tidak tahu. Tapi sepertinya sesuatu sedang terjadi di kamar 73."Jawabku

"Kamar 73, ya? Itu kamar Zaide Lord, kan? Dokternya adalah Dokter Kevin. Biar kuhubingi dia untuk informasi tentang pasiennya itu. Siapa tahu saja Zaide jatuh pingsan di sana."Kata Dokter Frank

"Baiklah. Terima kasih, dok."Kataku

Dokter Frank keluar dan aku melihat John yang duduk di sofa bawah jendela.

"Tidak kusangka aku tertipu dengan Nenek Tasya."Kata John

"Kau sendiri sudah berbohong pada kita semua."Kataku

"Maaf. Aku belum tahu keadaan sebenarnya. Ternyata dia masih hidup."Kata John

"Tentu saja. Kau harus bersyukur atas itu."Ingatku

"Ya. Aku tahu itu."Kata John

Tapi... Aku tidak begitu mensyukuri kembalinya Zaide. Sayangnya dia lupa semuanya dan menjadi seorang pemarah.

Aku ingin dia segera menjadi dirinya lagi.

"Kakak Corwin duduk disana saja bersama Kakak John. Bicara saja. Itu tidak masalah."

Aku menengok ke pintu dan melihat Nia yang membawa masuk Corwin. Tania sudah membantunya untuk mencapai kamar ini.

"Ada apa? Apa yang terjadi padamu?"Tanyaku

Corwin melihatmu dan menggeleng pelan.

Apa karena kejadian tadi? Saat Corwin masuk untuk melakukan sesuatu? Aku tidak tahu apa yang dilakukannya tadi. Tapi aku cukup bingung.

"Wajahnya, matanya, hatinya.... Tidak, tidak, tidak. Tidak."

Kuamati Corwin sahabatku itu. Tidak biasanya dia begitu ketakutan. Kulitnya memucat, matanya terbuka lebar dan melirik ke segala arah. Tangannya ia genggam dengan erat. Dan ia bergetar dengan hebatnya. Dia begitu gelisah saat ini.

"TIDAK!!!"

Corwin langsung menutup kedua telinganya dengan kencang. Rasa takutnya akan sesuatu muncul darinya.

John berdiri dan langsung menenangkan sahabat tingginya itu. Dan Nia membantunya juga. Aku duduk dan mencoba memanggil nama Corwin.

"Corwin, Corwin. Win, Win, Window!"

Corwin menurunkan tangannya perlahan dan ragu. Kemudian ia melihatku.

"Ka... Kay, kau mendengarnya? Apa kau mendengar tawanya? Apa kau... Apa kau melihat seseorang yang menyeramkan itu di sofa itu?"Tanya Corwin

Aku menggeleng pelan dan sedikit kebingungan.

Ada apa denganmu, Corwin? Saat ini halusinasi menguasai pikiranmu. Bayangan yang kau lihat itu... Mungkin itu yang kau takuti.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu yang terbuka sedikit. Dan aku melihat seseorang yang mengitip di depan sana. Tampangnya menyeramkan. Wajahnya penuh dengan luka dan darah, matanya hitam dengan pupil merah darah yang menyeramkan.

Langsung, bulu kudukku berdiri. Diriku merinding melihat orang itu. Dan aku mencoba berkedip untuk menghilangkannya. Dan itu tidak berhasil. Dia terus melihatku dengan salah satu matanya.

The Beginning of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang