Can't Tell About Him

30 3 1
                                    

"Kay,"

Aku mencoba membuka mataku dan melihat Corwin yang tampak di atasku.

"Di mana Zaide?"Tanyanya dengan panik

Aku langsung berduka tanpa menjawabnya. Aku yakin dia sudah dibawa dengan polisi kejam itu.

"Jawab aku, Kay! Di mana Zaide?!"

"Sudah, Corwin. Kau tidak bisa begitu pada orang yang baru saja terbangun. Dia masih lemah. Kau tahu sendiri, kan bahwa dia terkena peluru bius?"

"John, aku sedang panas! Zaide tadi kembali sakit. Dan aku langsung memanggil dokter untuknya. Tapi saat aku kembali, aku hanya menemukannya dan tidak ada kakakmu disana! Dan aku tidak ingin tahu tentang peluru itu!"

Aku memejamkan mataku. Dan aku teringat kata-katanya tadi sebelum kami berpisah.

"Ka... Kay. Kau tenang sa.. Sajalah. A... Aku yakin, a... Aku a-kan baik-baik sa... Saja."

"Ja... Jaga dirimu, Flame. A... Aku tahu. Hidupku tidak... Tidak akan mudah nantinya. Ta... Tapi setidaknya... Aku akan baik-baik saja."

"Se... Selamat tinggal, Kay."

Kau satu-satunya orang yang tak biasa kutemui di hidupku ini.

Kau memberiku banyak cerita dan pelajaran hidup.

Kau bisa memotivasi seperti yang dilakukan adikku sendiri.

Kau bukanlah manusia biasa.

Tapi....

"Ikuti aku! Dari pertama lagi!"

"Ya! Seperti itu! Kau cepat bisa rupanya!"

********

"Sensei Lord sudah memberikan segalanya padaku. Tinggal disebar saja! Ternyata tidak begitu mudah, ya!"

**********

"Ya! Yang itu! Petik yang itu juga!"

"Ok! Kau memilih dengan baik, ya!"

*********

"Jadilah guru untukku. Kau adalah guru baru bagi semua teman-temanmu. Aku yakin kau bisa menjalankan tugasmu lebih baik dariku.

"Zaide..."

**********

"Kau yang memasak makan malam hari ini? Lakukan yang terbaik, Kay! Buatlah makanan yang lezat! Lebih lezat dari punya John!"

"Siap, Sensei!!!"

**********

"Maafkan aku, Kay. Aku melakukan ini untuk semua yang ada disini. Aku tidak pantas berada disini."

"Apa maksud dari semua ini, Zaide? Mengapa kau berniat jahat begini?"

"Hmp... Aku... Aku memang jahat, Kay."

**********

"Aku memang tahu kau jahat! Tapi yang ku tahu... Kau bisa menjadi manusia yang baik. Apa aku tidak salah?"

"Itu memang benar. Kau tidak salah. Tapi aku bisa menjadi jahat selamanya. Aku bisa membuat tragedi itu terjadi setiap hari. Dan aku bisa menyuruhmu pergi dari sini! Karena aku sedang tidak ingin bicara terlalu lama saat ini."

"Zaide, tolong sebentar. Pikirkanlah dua kali keputusanmu ini. Aku tahu kau tidak bermaksud un-"

"PERGI KAU!!"

***********

"Maafkan aku soal barusan. Aku hanya bercanda karena aku dengar ada yang bilang 'film horor' di sini. Hehe..."

"Ini tidak bisa dimaafkan! Kau nyaris membuatku pingsan! Kau menyeramkan, Sensei!!"

"Ma... Maaf, Kay."

"Ah... Sudahlah. Lebih baik kau pergi ke kamarmu!!"

***********

"Maafkan aku soal semalam."

"Ya. Maafkan aku juga. Aku terlalu keras padamu. Tapi pada nyatanya kau sabar dan selalu baik padaku.

"Aku tidak menyangka bahwa kau bertingkah begitu baik padaku. Padahal waktu itu kau sangat tegas padaku."

"Maafkan aku atas tingkahku dulu. Aku sudah menduga bahwa kau tidak suka dengan kelakuanku itu. Aku telah berbuat banyak kesalahan sejak dulu. Aku memang tak pantas menjadi pemimpin kalian."

"Kau keterlaluan, Kay. Kau sudah kembali mengecewakanmu!"

Aku melihat Corwin yang langsung memukul pipiku dengan keras.

Aku tak peduli seberapa marahnya Corwin padaku. Tapi Zaide... Dia sudah pergi bersama para polisi itu. Aku tak bisa mengembalikannya hingga polisi itu membebaskannya.

"Corwin, dengarkan penjelasan Kay dulu. Siapa tahu dia punya satu atau dua penjelasan."John menenangkan Corwin

"Aku tidak butuh apapun! Kay sudah kejam pada inspirasi besarku! Bahkan dua kali!"Teriak Corwin

"Kay, bisakah kau katakan apa yang terjadi?"Tanya John

Aku tak bisa berkata apapun. Aku begitu takut! Aku takut mereka semua bersedih. Lebih baik mereka marah daripada menangis setiap hari hanya karena Si Pirang itu.

Dan John... Dia pasti tidak bisa menerima semua ini lebih dari siapapun.

Jadi... Aku putuskan untuk menggelengkan kepalaku. Dan aku akan siap menerima sesuatu yang lain dari Corwin.

BUK...

ARGH!!!

Pipiku yang tadi dipukulnya ditampar dengan kencang olehnya. Dan aku hanya bisa diam akan semua kejadian tadi.

Aku tidak ingin mereka sedih akan yang terjadi padanya.

Zaide, memang tak mudah hidupmu nanti. Begitu pun aku. Semoga saja... Kau bisa menemukan seseorang yang baik disana.

Dan maafkan aku John, Corwin. Aku tidak punya pilihan lain.

.
.
.
.
.

The Beginning of Darkness is end...

The Beginning of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang