Recall Until Back Part 3

22 1 0
                                    

"Aku punya harapan untuknya. Aku ingin dia... Menjadi adikku."

"Benarkah? Jika terwujud, kau harus bisa menjadi seorang kakak yang baik. Dan... Jadilah raja bagi keluarga ini."

"Bagaimana? Aku hanyalah seorang guru pengganti yang tak tahu harus berbuat apa. Aku hanya seseorang yang payah. Dan aku hanya merepotkan saja."

"Itu tidak benar! Kau akan menjadi seorang pahlawan bagi kami! You're our Superman. Seorang lelaki super tidak pernah lemah, bukan? Jadilah yang terbaik untuk kami.

"Ketika kau lemah, aku akan selalu bersamamu. Aku akan mencoba segalanya untukmu. Kau akan kuat dengan bantuan dari keluargamu."

*********

"John, ada apa lagi?"

"Zaide sepertinya dia pingsan lagi semalam."

"Zaide, apa yang membuatmu sakit lagi?"

"Aku hanya melaksanakan janjiku."

"Janji?!"

"Di sebuah malam yang gelap, aku menelusuri sebuah hutan dan..."

Setelahnya ia ke kamar mandi Aku yakin ia merasa mual dan muntah.

"Zaide, tidurlah. Kami sangat khawatir padamu. Ceritamu bisa kau tunda sampai kau sembuh."

"Tidak perlu. A... Aku baik-baik sa-ja."

**********

"I hate you! I hate you when you do this! I hate you, Lord!"

"Za... Zaide, ini kakek. Tenanglah!"

Srek...

ARRGGHH!!

"Telah ku goreskan kakimu agar kau tak dapat berjalan lagi. Kay Flame tidak akan takut, monster! Kembalikan Zaide padaku!"

"Ka... Kau..."

"Kay, kau kejam!"

***********

"Sudah merasa baikkan, Sensei?"

Ia mengangguk sekali dan aku tersenyum padanya.

"Jika kau ingin menulis, aku sudah membawakan buku dan pulpen kesayanganmu."

Ia kembali mengangguk pelan.

"Kau tak ingin bicara atau kau memang tak bisa bicara saat ini?"

"Maafkan aku. A... Aku bisa bicara. Aku hanya tidak mau."

"Oh... Itu tidak masalah. Tapi maafkan aku atas segelanya. Aku sudah melakukan hal yang tidak seharusnya padamu."

"Tak apa. Kau sudah memberiku banyak pelajaran."

*********

"Jadilah guru untukku. Kau adalah guru baru bagi semua teman-temanmu. Aku yakin kau bisa menjalankan tugasmu lebih baik dariku."

"Zaide..."

********

"Um... Zaide, mengapa kau di sini? Bukannya kau ada urusan?"

"Aku sudah pernah bilang padamu. Kau tidak perlu tahu apapun. Apalagi denganku."

"Aku ingin bertanya kembali padamu. Apa yang kau lakukan di tempat ini?"

"Aku ingin mengambil fotomu untuk pajangan di kamar murid."

"Kalau begitu, kau tidak perlu kemari."

**********

"Itu memang benar. Kau tidak salah. Tapi aku bisa menjadi jahat selamanya. Aku bisa membuat tragedi itu terjadi setiap hari. Dan aku bisa menyuruhmu pergi dari sini! Karena aku sedang tidak ingin bicara terlalu lama saat ini."

"Zaide, tolong sebentar. Pikirkanlah dua kali keputusanmu ini. Aku tahu kau tidak bermaksud un-"

"PERGI KAU!!"

"Aku tahu kau tidak bermaksud untuk mengatakan itu. Kumohon pikirkan ini, Zaide."

"Kau masih bicara?! Akan kubuat kau pergi dariku selamanya!"

"Kay,"

Aku terkejut dan melihat ke asal suara.

"John,"

"Durasi diam Zaide?"Tanyanya

"Mungkin. Aku begitu teringat dengan berbagai macam kejadian yang berkaitan dengannya."Jawabku

"Aku tahu ini akan terjadi. Kau akan dekat dengan Zaide. Aku yakin itu."Katanya

"Dekat? Mungkin saja."

"Dokter Alya sudah di sampingmu."

Aku melihat Dokter Alya yang tersenyum padaku.

"Oh... Maaf, dok."

Aku langsung memundurkan kursi rodaku.

"Tidak masalah. Bagaimana dengan kakimu?"

"Sudah lebih baik. Tapi sayang aku tidak bisa berlari mengejar adikku... Ataupun berlari bersama Zaide."Jawabku yang kemudian tertunduk

"Kau suka ini?"

"Sangat!!"

"Hahaha.... Ok. Kau siap untuk lebih cepat lagi?"

"Tidak perlu. Kau tidak pernah lelah, ya!"

"Kau juga begitu."

"Haha... Nanti juga lelah, kok!"

Aku begitu bahagia. Begitu pun dengannya. Dia seorang pelari yang luar biasa.

Ku harap, aku bisa melakukannya lagi.

Tapi... Aku tidak yakin dengan itu.

The Beginning of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang