INFINITY #16

640 80 0
                                    

Louis langsung mengambil penerbangan ke Sheffield saat itu juga. Entah apa yang membuatnya ingin mengejar Brianna hingga kesana, tapi satu yang dia tau, dia harus menemui Bri saat itu juga.

**

Louis mengambil handphone nya dan menyalakannya. Dia baru saja mendarat di Sheffield. Dia mencari kontak Brianna dan mengklik call.

Panggilan pertama tidak dijawab.

"Sial."

Louis mencoba lagi.

Panggilan kedua di riject.

"Apasih maunya?"

Dengan tidak sabaran Louis mengetik pesan text.

To : Brianna
Angkat telponku. Penting!!

From : Brianna
Katakan saja melalui pesan. Kau tidak keberatan kan?

"Shit Bri, ada apa denganmu."

Louis mencoba lagi menelpon Bri, tapi masih sama dengan panggilan ke dua, di riject.

"Sial." Makinya.

To : Brianna
Aku berada di Sheffield. Dan aku ingin kita bertemu.

**

Mata Brianna membelalak membaca pesan dari Louis.

'Dia di Sheffield? Bagaimana bisa? Dan dia ingin aku menemuinya? Dia... dia tau aku disini? Oh my God. What is this game?'

Brianna masih membaca ulang pesan dari Louis dan belum membalasnya. Dia masih bingung dengan apa yang terjadi.

'Oke Bri, dia tidak akan mungkin datang khusus menemuimu, tidak. Dia pasti punya urusan seperti Zayn, yah Zayn. Mungkin mereka ingin bertemu atau? Eh tapi bukankah hubungan mereka sedang tidak baik. Lalu? Bagaimana mungkin Louis bisa tau aku disini. Ya Tuhan, terlalu banyak pertanyaan di kepalaku.'

"Bri." Panggil Ara membuyarkan lamunannya.

"Eh, iya?"

"Kau tidak apa-apa kan?"

"Tentu saja, emangnya kenapa?"

"Tidak, aku hanya merasa aneh melihatmu memandangi handphone mu dengan raut wajah yang aneh."

"Tenanglah, aku baik-baik saja."

Brianna mengalihkan lagi pandangannya ke handphone nya tanpa berniat membalas pesan dari Louis. Tapi handphone nya berdering lagi, ada panggilan masuk, masih dari orang yang sama, Louis Tomlinson.

Brianna beranjak dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana Bri?" tanya Ara lagi.

"Toilet." Jawabnya singkat dan berharap Ara tidak akan memberinya pertanyaan lagi. Keinginan Bri terkabul, Ara langsung sibuk sendiri dan tidak bertanya lagi pada Bri. Dan sekarang, dia benar-benar berada di toilet.

Dia menarik nafas panjang dan mengangkat telpon dari Louis.

"Halo." Sapanya datar.

"Kenapa kau tidak membalas pesan terakhirku."

"Aku sedang mengetik balasan, tapi ada panggilan masuk darimu." Jawab Brianna berbohong.

"Kalalu begitu kenapa kau mengangkatnya lama?"

"Karena..." Brianna bingung hendak menjawab apa.

"Dan kenapa kau meriject telponku?"

"Oke cukup dengan pertanyaanmu Louis, sekarang kenapa kau berada di Sheffield."

"Untuk menemuimu."

Brianna terdiam, dia tidak menyangka dengan jawaban Louis yang dia sendiri tidak tau itu jujur atau tidak.

"Bri."

"Untuk apa kau menemuiku?"

"Apa itu harus ku jawab?"

"Bisakah kau hanya menjawab dan tidak balik memberi pertanyaan?"

"Oke, aku sendiri tidak tau jawabannya."

"Hah? Kau ini lucu."

"Ya aku lucu, karena itu kau harus menemuiku."

"Yang itu tidak lucu sama sekali."

"Terserah, yang penting kau harus menemuiku."

"Aku tidak mau."

"Kenapa?" Ada kekecewaan di nada suara Louis.

"Aku... aku juga tidak tau."

"Kau benar-benar tidak ingin menemuiku atau kau ingin menemuiku tapi kau ragu?"

"Pertanyaan macam apa itu?"

"Sekarang kau yang menjawab dengan pertanyaan ketika aku bertanya."

"Ya tapi pertanyaanmu itu tidak perlu jawaban."

"Semua pertanyaan butuh jawaban Bri."

"Kau begitu jawab aku."

"Aku jawab kau."

"Louis."

"Brianna."

"Aku serius."

"Aku dua kali lebih serius."

"Kau tidak pernah bisa diajak serius."

"Aku serius kalau di atas ranjang."

"Sial."

Brianna mematikan telponnya dengan kesal.

"Kenapa si bodoh ini tidak pernah bisa diajak bicara serius. Sial."

Handphonenya berbunyi lagi.

"Aku hanya bercanda Bri."

"Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda."

"Kalau begitu temui aku."

"Aku akan menemuimu setelah kau menjawab pertanyaanku Louis. Kali ini aku serius."

"Berarti dari tadi kau bermain-main?"

"Louis." Bentak Brianna.

"Baiklah Bri, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Sejak kapan kau berada di Sheffield?"

"Aku baru sampai disini, dan aku masih berada di bandara."

"Dan...tujuanmu kesini?"

"Menemuimu."

"Is that serious?"

"Iya."

Brianna menelan ludahnya, dan berpikir sejenak.

"Okay, kalau begitu apa kau jauh-jauh datang kesini hanya untuk menemuiku?"

"Iya."

"Kenapa kau ingin menemuiku?"

"Kalau itu aku tidak tau."

"Kenapa kau tidak tau?"

"Itu masih menjadi pertanyaanku sendiri Bri, aku benar-benar tidak tau dan karena itu aku butuh jawaban."

"Baiklah, aku akan menemuimu."

**

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang