INFINITY 20

744 83 0
                                    


Handphone Louis berbunyi dan terlihat nama Harry di layar.

"Halo." Sapa Louis.

"Kau dimana Lewis?" tanya Harry seperti berbisik.

"Aku di Sheffield, kenapa Hazz?"

"Kapan kau kembali? Beritamu dan Brianna sudah tersebar." Harry masih berbisik.

"Kau kenapa berbisik?"

"Jawab aku Lewis."

"Aku belum tau kapan kembali, tapi aku usahakan secepatnya. Aku tau berita itu cepat atau lambat pasti menyebar. Liam dan Niall tau?"

"Liam tau, tapi Niall belum."

"Kau kenapa berbisik?"

"Kau jangan banyak tanya, cepatlah kembali. Kau baik-baik saja kan?"

"Tenanglah, aku baik-baik saja. Thanks sudah mengkhawatirkan aku Hazz."

"Because that friends suppose to do. Oke hubungi aku nanti kalau kau mau kembali. Aku akan menjeput kalian di bandara, aku yakin banyak paparazzi yang menunggumu disana."

"Oke Hazz, kau selalu bisa ku andalkan."

Sambungan terputus.

Harry mengendap-endap keluar dari toilet. Dan Liam menatapnya aneh.

"Kau kenapa Hazz?"

"Aku kenapa?"

Liam melirik curiga. "Kau seperti menyembunyikan sesuatu."

"Apa ada yang perlu aku sembunyikan?"

Liam mengernyitkan alisnya. "I don't know."

Harry duduk di samping Liam dengan hati-hati. Dia menelpon Louis tanpa sepengetahuan Liam karena tadi dia melarangnya untuk menelpon Louis.

**

"Aku Louis." Louis mengulurkan tangannya kepada Ara.

Ara menutup mulutnya terkagum-kagum dan membalas uluran tangan Louis dengan cepat.
"Louis kau lebih tampan dari di foto. Yaampun Brianna kau sungguh beruntung. Aku Ara, temannya Brianna. Sangat senang bisa bertemu dengan mu Louis."

Brianna melirik sinis ke Ara karena dia tidak melepas tangan Louis. Ara yang menyadarinya buru-buru melepasnya.

"Silahkan masuk Louis, anggap saja rumah sendiri. Maaf kalau rumahku sedikit berantakan. Kalau kalian bilang mau datang kan aku bisa membereskannya sebentar."

"Tidak apa-apa kok." Louis tersenyum.

"Anggap saja rumah sendiri Louis." Ara melemparkan senyum sok manis nya kepada Louis.

"Kami akan tinggal di hotel saja Ra, mungkin itu lebih baik." Kata Brianna.

Louis mengangguk menyetujui karena sebenarnya dia ingin berduaan dengan Bri.

"Yaaah, kenapa kalian tidak disini saja?"

"Apa kau mau sebentar lagi orang-orang mengetahui kami disini dan kau tidak akan pernah bisa hidup aman lagi setelah itu? Kau akan di teror. Mau?" Brianna berbicara dengan nada yang menakut-nakuti.

"Apa seseram itu?"

"Iya, dan setelah mereka tau kami disini, kau keluar rumah pun tak aman. Mereka akan terus mengincarmu untuk menanyakan segalanya. Dan kau benar-benar tidak akan pernah bisa hidup tenang."

"Aku tidak mau hal itu terjadi." Terlihat ketakutan di wajah Ara. "Mereka menakutkan."

Brianna tertawa, dia berhasil menakut-nakuti Ara.

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang