Brianna berlari ke arah pintu dengan semangatnya. Dan ketika dia membuka pintu...
"Hi, Bri." Sapa Liam.
"Kalian?"
"Kenapa kau seperti bingung gitu?" Tanya Niall.
"Em..." Brianna bingung mau jawab apa.
"Kau tidak mengizinkan kami masuk?" Tanya Harry.
"Oh iya, ayo masuk dulu." Tawar Brianna.
Harry, Liam dan Niall memasuki rumah Brianna, dan duduk di sofa ruang nonton.
"Sepi sekali.." kata Niall. "Kemana Louis?"
"Kalian belum tau?" Tanya Bri bingung.
"Belum tau apa?" Tanya Niall yang sama bingungnya.
Liam mengerutkan keningnya dan berpikir, karena hanya dia yang tau kisah yang sebenarnya.
"Louuis dan Freddie sudah tidak tinggal disini"
"WHAT? Jadi kau sendirian?" Tanya Harry.
"Sudah berapa lama?" lanjut Niall.
"Kalian bertengkar?" Tanya Harry lagi.
"Jadi dimana Louis dan Freddie tinggal sekarang?" -Niall
Brianna tertawa kecil. "Kami baik-baik saja kok. Kurang lebih dua minggu, dan untuk alasannya kalian tanyakan saja pada Louis."
"Jadi dimana dia tinggal?" ulang Niall.
"Dirumah Danielle."
"Bersama Freddie?" Tanya Niall lagi.
Brianna mengangguk.
"Kenapa dia tidak memberitahu kita ya Hazz?" Tanya Niall pada Harry.
"Iya, tapi aku curiga pada seseorang yang diam saja daritadi." Harry melirik Liam.
"Iya Hazz, sepertinya seseorang itu mengetahui sesuatu."
"Don't judge me." Kata Liam datar.
"Jadi kenapa dari tadi kau tidak member pertanyaan?" -Niall
"Ya, karena... ya karena aku tidak ingin bertanya."
"I know you know." Ledek Harry. "But, I know you don't wanna tell us."
"Seperti kata Brianna, kalian bertanya sendiri ke Louis."
"Baiklah." Kata Harry sembari mengambil handphone dari sakunya. Dia mencari nama Louis di kontaknya.
"Halo Hazz" sapa Louis dari seberang.
"Loui aku dirumah mu sekarang dan kau tidak ada."
"Apa?"
"Kau tidak mendengarku atau kau tidak tau mau menjawab apa."
"Aku sudah pergi dari dua minggu lalu Hazz, maaf aku tidak ada ngabarin kalian. Tapi ini serius, dan aku memang harus melakukan ini."
"Baiklah sepertinya kau mau menjelaskan."
"Tidak sekarang saat kau berada disana."
"Jelas, jadi dimana alamat Danielle."
"Tidak disini juga Harry."
"Baiklah, katakan dimana?"
"MT cafe aja, jam 15."
"Good!"
Harry memutuskan sambungannya.
"Ketemu di MT cafe jam 15 ini."
"Ah, Nandos aja."
"Nggak, di MT aja."
"Makanannya gak ada yang enak Harry."
"Kita gak makan, minum aja."
"Yakin gak mau makan sepuasnya di Nandos?" goda Niall.
"Kau yang bayar?" tantang Harry.
Niall melebarkan senyumnya, sembari mengeluarkan dompetnya.
Niall mengeluarkan satu card yang sangat di kenal Harry dan Liam."Nando's Black High Five Card?" Tanya Harry takjub.
"Kita makan gratis sepuasnya!!!" kata Niall.
Harry menggelengkan kepalanya melihat kegilaan Niall demi cintanya pada makanan dia rela membeli kartu semahal itu.
"Amazing Niall." Kata Liam.
"Bisa untuk lima orang, kau boleh kalau mau ikut Bri." Tawar Niall.
Brianna menggeleng. "Kalian saja. Dia kan mau menceritakan sesuatu pada kalian."
"Iya juga." Kata Niall.
Harry mengetik pesan text kepada Louis.
To : Louis
Change place, we'll meet at Nandos."Baiklah Bri, sepertinya kami harus pergi." Harry berbicara.
"Hati-hati kau kalau sendirian, bisa bisa kau menemukan seseorang di sampingmu ketika bangun tidur." Niall menakut-nakuti.
"Yang kau maksud kau kan Neil? Kau mau datang kesini mengendap-endap tengah malam?" Goda Harry.
"Shit Harry." Niall menatap Harry tajam.
Liam masih diam dan di cuekin oleh Harry dan Niall. Tidak, mereka tidak marah pada Liam, mereka hanya ngerjain Liam yang tidak memberitahu mereka cerita yang sebenarnya.
--
nb : Imagine ini gak ada maksud apa apa, bukan maksud ngebuat kalian jadi Brouis, author sendiri bukan brouis shipper. Ini hanya fanfiction, bukan real life. Kita gaktau gimana kehidupan mereka sebenarnya disana.
Tapi kalo ada yang jadi Brouis shipper karena fanfic ini gue gak masalah kok. Yang penting nggak ngehate Danielle, atau yang Lounille gak ngehate Brianna.
Sekali lagi, It's just Fan Fiction, don't take it seriously :)Niall and Harry di multimedia :)
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY
Fiksi PenggemarLouis tersenyum dan mengecup kening Brianna. Dia menyayangi Bri, tapi hanya sebatas sahabat. Dan Louis menyayangi Danielle dengan hatinya. Tapi kenyataan berkata seperti ini, dia harus mempunyai anak dari sahabatnya sendiri, dan dia harus bertanggun...