INFINITY #14

718 85 6
                                    

Louis melepaskan sepatunya sembarangan setelah sampai dirumah. Dan dia melihat Danielle sudah menunggunya dengan melipat kedua tangannya di dada sedang berjalan mendekat ke arah Louis.

"Tolong Dan, aku sedang lelah hari ini." Louis memotong sebelum Danielle memberikannya pertanyaan.

"Aku hanya ingin bertanya tentang Zayn tadi, tapi sepertinya mood mu sedang tidak enak ya? Apa ada yang terjadi Lou?"

'Oh, Danielle begitu lembut. Aku sempat berpikir dia bertanya kemana saja aku seharian. Astaga, wanita ini. Bahkan aku sempat kesal ketika dia menelponku tadi.'

Louis menatap lekat wanita yang dihadapannya saat ini. Ada senyum tipis di bibirnya. Di tariknya tubuh Danielle ke pelukannya dan mencium pangkal kepalanya.
"Aku merindukanmu Danielle."

Danielle mengeratkan lengannya ke punggung Louis. "Aku lebih merindukanmu."

Sejenak mereka saling berpelukan, kemudian Louis melepas pelukannya perlahan.

"Bagaimana Freddie hari ini?"

"Dia sedikit rewel, untung saja ada Diana yang membantu aku."

"Oh syukurlah, aku merindukannya." Louis melingkarkan lengan kirinya di pinggul Danielle sembari menariknya ke kamar. Dia melihat Freddie sudah tertidur lelap di keranjangnya.

"Dia sangat mirip denganmu Lou." Ucap Danielle ketika memandangi wajah Freddie.

"Kalau begitu ketika dia besar nanti dia akan menjadi pria yang sangat tampan."

"Waw kau begitu percaya diri."

"Danielle." Louis melingkarkan kedua tangannya di pinggul Danielle sembari menariknya mendekat.

"Hm.."

Sejenak mereka hanya saling tatap. Kemudian Louis mengecup lembut kening Danielle dan memeluknya. "Aku mencintaimu."

"Aku tau." Jawab Danielle tertawa kecil.

Louis melepas pelukannya "Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?"

Danielle menggeleng. "Aku merindukanmu yang seperti ini. Belakangan ini kita selalu bertengkar kau tau."

"Oh Dan.." Louis menarik lagi Danielle ke pelukannya.

**

Brianna menyusun pakaiannya satu persatu ke dalam koper. Dia berniat untuk pergi hari ini. Dia belum yakin sepenuhnya untuk meninggalkan rumah itu, jadi dia berpikir untuk berlibur sebentar ke Sheffield untuk menemui sahabat lamanya. Dia berniat untuk menjernihkan pikirannya yang selalu tersita oleh Louis dan Freddie.

**

"Oh Bri, aku sangat merindukanmu." Ara berlari ke arah Brianna ketika melihat Bri di depan pintunya.

"Aku lebih merindukanmu ra." Bri balas memeluknya.

Seseorang berdiri di belakang Ara memperhatikan mereka berdua, dan Bri melirik ke arahnya.

"James?"

Pria itu hanya menaikkan kedua bahunya dan memberikan senyum yang tekesan dibuat semanis-manisnya. Brianna tertawa sejenak dan melepas pelukan Ara kemudian berjalan ke arah James, seseorang yang pernah menjadi kekasihnya dahulu.

"Kau berubah begitu banyak Bri." Kata James ketika Brianna berhenti tepat di hadapannya.

"Dan kau tidak berniat memberikan satu pelukan untuk seseorang yang kau bilang sudah berubah ini?"

James tertawa kecil kemudian menarik Brianna ke pelukannya. "Sayang kau sudah memiliki yang lain." Lanjut James.

Brianna menepis pelukan James. "Hey siapa yang kau maksudkan?"

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang