INFINITY #17

686 86 1
                                    

Louis sudah mengirimkan alamat hotelnya pada Brianna beberapa jam lalu, sekarang sudah dua jam tapi Brianna belum juga muncul. Dia mulai khawatir, tapi masih menjaga gengsi nya untuk bertanya Brianna dimana. Akhirnya dia hanya bisa menunggu dan menghidupkan rokoknya, berharap mendapat sedikit ketenangan.

**

Diliriknya jam tangannya, ini sudah lebih dari 3 jam setelah Louis mengirim pesan terakhir kali pada Brianna.

"Sial, apa anak itu nyasar?" Louis mengambil handphonenya berniat menelpon Bri, tapi bunyi ketokan pintu menepis keinginannya.

Di sisirnya rambutnya menggunakan jari tangannya dan berjalan ke pintu. Dia merasakan jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.

"Tenang Louis, itu hanya Brianna, dia hanya Brianna. Calm down. Calm down." Louis berbicara pada dirinya sendiri seolah dia mengucapkan mantra. Ketukan pintu berbunyi lagi, dan dia membuka pintu secara perlahan.

Dia melihat Brianna.
Brianna melihat Louis.
Mereka hanya saling tatap satu sama lain untuk sepersekian detik.

"Kau tidak mempersilahkan aku masuk?" tanya Bri membuyarkan suasana.

"Eh, iya. Ayo masuk."

Semua kata-kata yang sudah dirangkai Brianna, buyar begitu saja. Bahkan dia lupa apa tujuan dia menemui Louis. Yang ada di kepalanya sekarang hanyalah, dia sudah melihat Louis. Setelah itu, dia tidak peduli lagi.

Dan Louis hanya berdiri di depan pintu, melihat tubuh Brianna dari belakang, dan melihatnya berbalik. Dia tidak melakukan apapun, dia tidak berbicara apapun. Dia hanya mencari jawaban kenapa dia harus menemui Brianna. Dia tau sekarang, itu semua karena dia rindu, karena dia menginginkan Brianna di sampingnya. Karena dia tenang ketika dia melihat Brianna ada di sekitarnya.

"Lou." Panggil Bri.

"Sssst, jangan bicara." Louis mendekati Bri. Semakin dekat hingga Bri bisa merasakan desahan nafas Louis. Brianna menunduk, tapi Louis mengangkat dagunya dengan jari-jarinya.

"Lihat aku Bri."

Brianna menggeleng.

Sedetik kemudian Louis menarik tubuh Brianna ke pelukannya.

"Aku sudah tau jawabannya, aku merindukanmu Bri."

**

"Aku harus kembali Louis." Brianna dan Louis cuddling di tempat tidur.

"Tidak bisakah kau disini malam ini?"

"Aku harus memberikan alasan apa pada temanku?"

"Katakan saja kau bertemu denganku."

Brianna menggeleng.

"Tinggallah disini untuk malam ini."

Brianna beranjak dari pelukan Louis.

"Bri."

"Aku tidak bisa Louis."

"Aku jauh-jauh datang kesini hanya untukmu, dan kau-"

"Kau mengungkit?"

"Tidak, ayolah Bri."

"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk datang kesini."

"Bri ini juga udah terlalu malam. Aku tidak akan membiarkanmu berkeliaran sendiri di kota yang asing ini."

Brianna terdiam.

"Ayolah Bri, aku ingin bersamamu malam ini." Louis menarik Brianna ke pelukannya lagi, kali ini dia memeluknya erat. "Tidak bisakah kita seperti ini terus?"

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang