INFINITY #25

1.4K 133 25
                                    

Louis terbangun dari tidurnya ketika cahaya matahari mengintip dari balik tirai jendelanya. Dia mengucek-ngucek matanya dan melihat sekeliling kamar dan berharap kalau hari kemarin itu hanyalah mimpi. Tapi sudah beberapa hari dia bangun dan melihat keadaan kamar yang sama, dan itu artinya semua itu nyata, beberapa hari setelah Brianna meninggalkannya itu nyata, dan sekarang dia berada di kamarnya, kamar masa kecilnya.

Louis mendengar ada suara tangisan bayi dari luar kamarnya, dan dia yakin itu adalah suara Freddie karena setelah beberap hari dia dirumah Ibunya Freddie memang selalu menangis di pagi hari, dan itu karena dia tidak mau makan. Louis bangkit dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar kamar.

"Morning." Sapa Louis malas.

"Kau ini mau sampe kapan begini?" Johannah sedang menggendong Freddie dan memberikannya sarapan.

"Mom ini masih pagi, please."

"Tadi Liam menelponku katanya dia sudah lama tidak mendengar kabarmu, dan kau tidak bisa di hubungi sama sekali. Ini bukan hari pertama, semalam Niall, semalamnya lagi Harry. Mau sampai kapan kau menghindar dari mereka yang bahkan mereka tidak tau kau kenapa."

"Mom, please. Jangan bicarakan itu dulu."

"Aku tidak mengerti melihatmu Louis, kau tidak melakukan apapun selama berhari-hari disini."

"Aku kesini karena aku merindukan Freddie." Jawab Louis cuek.

"Kau merindukannya tapi tetap aku juga yang mengurusnya disini selama kau ada."

Louis tidak menjawab perkataan ibunya, dia memeluk tubuh Ibunya dari belakang. "Aku juga merindukanmu mom."

"Kau ini."

"Kau tidak merindukan anakmu yang tampan ini?"

"Kenapa kau baru mengatakan kau merindukanku sekarang, ketika aku ingin mengusirmu, padahal kau sudah berhari-hari disini."

Louis terkekeh dan melepas pelukannya "Jadi kau berniat mengusir anakmu yang tampan ini mom?"

"Freddie, lihat nenekmu ingin mengusir ayah. Betapa kejam." Louis mencium pipi Freddie. "Wow kau terlihat lebih gemuk dari sebelumnya Freddie."

"Kau harus menemui teman-temanmu itu Louis."

"Itu pasti mom, tapi tidak sekarang."

"Jadi kapan?"

"Nanti." Louis mengangkat tubuh Freddie dari gendongan ibunya. "Wah sepertinya Danielle mengurusmu dengan baik ya Fredd." "Oh iya, by the way siapa yang mengantarkan Freddie padamu?"

"Siapa lagi kalau bukan Danielle."

"Oh, aku pikir dia tidak akan mau mengantarkannya sendiri."

"Makanya kau jangan berpikiran buruk saja. Bagaimana bundanya Freddie? Apa dia sudah ada kabar?"

Louis menggeleng. "Aku juga tidak mencoba menghubunginya mom, aku rasa dia benar-benar butuh waktu untuk jauh dariku."

"Dasar kau pria bodoh."

"Yah, itulah anakmu mom."

Johannah menyulangkan makanan pada Freddie yang berada di gendongan Louis.

"Kau tidak berniat kembali kepada Danielle?"

"Aku sedang tidak ingin kembali pada siapapun mom, aku hanya ingin bersama Freddie dulu."

Johannah menggeleng. "Terserahmu lah, kau yang tau yang terbaik buatmu."

"Thanks mom." Louis tersenyum. "I love you."

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang