Menipu Takdir

14.4K 693 2
                                    

Happy reading,

***

Angin pantai menerjang daun kelapa pelan, riak ombak menyentuh bibir pantai. Pasir putih berlomba mengikuti arus laut. Kapal nelayan seperti kayu yang mengapung dilaut lepas, suara deburan ombak mengenai karang, berirama bersama.

Sepasang kaki berjalan tanpa tujuan hanya berjalan santai di bibir pantai. Sesekali memandang laut lepas, hamparan air luas terbentang mampu memberi senyum yang terukir indah.

"Mas, maaf sepertinya hanya sampai disini percobaan kita!" Ucap seorang wanita di hpnya.

Klik

Dengan segera dia mematikan sambungan telepon tersebut. Perlahan kakinya menyusuri hingga terhenti di sebuah villa kecil. Sesosok pria menunggu di depan pintu villa, dengan senyum merekah sang wanita menghampiri dan memeluk sang pria.

***

Sementara dilain tempat saat waktu yang sama, seorang pria dengan sebuket bunga merah menyala berhenti di depan sebuah apartemen. Ketika akan memencet bel hpnya berbunyi, ketika melihat siapa yang menelpon dia terkesiap kaget karena sang pemilik apartemen justru menghubunginya.

"Ya ada apa?" Dengan semangat menjawab panggilan tersebut.

"Mas, maaf sepertinya hanya sampai disini percobaan kita!" Suara wanita disebrang sana membuat jantung sang pria berhenti berdetak.

Tangannya meremas kuat rangkaian bunga yang sengaja dipesan sesuai dengan jumlah bulan pertemuan mereka. Ditambah dengan sebuah kotak bludru merah. Didalamnya terdapat bukti keseriusannya. Kini semua hanya tinggal mimpi.

***
3 bulan berikutnya..

"Hai, apa kabar?" Ucap seorang wanita pada sang pria.

"Baik Clara, ada angin apa kamu datang ke club?" Ujar pria tersebut kepada Clara wanita itu.

"Gue diminta untuk ngasih undangan ini sama Nadia!" Clara menyerahkan sebuah undangan yang berwarna putih.

"O dia mau nikah?" Ucap sang pria santai.

"Lo mau datang ma siapa Gan?" Tanya Clara sambil duduk disebelah Ganesh sambil memesan minum.

"Belum tahu, lihat besok aja!" Ganesh kembali meneguk minuman yang dipesannya.

"Kok cowok kayak lo bisa masuk club disini, karena jujur gue tadi ke apartmen tapi temen lo bilang ada disini, setahu gue member disini mahal jadi kalau gak punya koneksi gak bisa masuk sini!" Ucapnya sambil meneguk minumannya.

"Apa mau mu saja, hari ini ku berikan apa pun yang kamu mau di club nanti biar Alferd yang urus untuk tagihannya, tapi ingat hanya hari ini oke ladies!" Ganesh pergi setelah meminum gelas terakhirnya.

***

Saat pesta pernikahan,

Dua pasang insan berdiri dengan senyum mengembang, saling menatap penuh cinta. Para tamu undangan yang hadirpun larut dalam suasana sakral nan megah. Bahkan ketika sang mempelai pria memberi ciuman untuk sang wanita, tepuk tangan riuh memenuhi gereja. Bahkan beberapa tamu undangan menangis haru. Saat pengantin berjalan keluar altar, dan menerima ucapan selamat ke mereka yang tengah berbahagia.

"Nad, selamat ya, semoga langgeng!" Ganesh menjabat tangan Nadia dan Fredy suaminya.

"Thanks Ganesh, maaf kalau ini pilihan ku!" Ucap Nadia pelan.

"Its ok Nad, congrats Mr. Fredy!" Ganesh menjabat tangan Fredy dan segara berlalu.

***
4 bulan kemudian

Siapkah Kau? Istriku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang