Siapkah Kau? Istriku!

Akankah berakhir bahagia?

Hai hai teman teman
Apa kabar? Sehat? Bahagia?
Saya doakan selalu sehat dan bahagia.
Sepertinya cerita mba Laras dan Mas Ganesh akan berakhir namun biarkanlah cerita mereka menjadi salah satu yang berkesan dalam dunia orange kalian semua.
Selamat membaca teman teman 😘😘😘
Ketjup manjahh buat kalian semua.

"Bunga sakura akan mekar ketika mulai musim nya, sang penyu kan kembali ketika akan bertelur, matahari akan kembali keperaduannya ketika malam datang"

Ganesh pov

Seorang laki laki terus berjalan perlahan sambil tak henti mengucap doa yang menjadi kekuatannya. Hatinya seakan di uji setiap waktu, akan kah hari ini menjadi hari keberuntungannya. Selama 3 bulan pencariannya keluar masuk berbagai tempat. Segenap langkahnya kian terasa mantap, entah mengapa hatinya berkata inilah takdirnya.

"Siang semua, Ndan dimana anak saya?"

"Oh pak Ganesh, silahkan duduk dulu!"

"Terima kasih pak, saya harap kali ini berita baik untuk keluarga saya!"

"Kami mengerti pak, namun ada satu hal yang harus saya sampaikan kepada anda!"

"Baiklah, silahkan pak!"

"Saya berharap dengan segala penjelasan dari kami bapak bisa bersikap tenang!"

"Baiklah pak!"

"Begini pak kami benar sudah menemukan anak asli bapak dengan bukti test DNA yang kami lakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan kami pun sudah menahan seseorang atas keinginannya sendiri tanpa paksaan dari kami!"

"Oke, sekarang dimana anak saya pak? Keadaannya? Kondisinya? Sehat atau sakit atau bagaimana? Saya butuh kejelasan anak saya bukan penculiknya? Karena bagi saya anak saya lebih penting dari pada saya harus mengurusi penculiknya!"

"Sebentar saya akan membawa anak anda kesini!"

"Halo, Bripda Sri tolong bawa masuk anak pak Ganesh!"

Tok tok tok

"Masuk!"

"Lapor Ndan, ini anaknya!"

"Terima kasih Sri!"

"Pak Ganesh ini putra anda Mahesh!"

"Pa pa!"

Tak pernah terbayang dalam benaknya inilah takdir pertemuan dengan anak semata wayangnya, anaknya yang memanggil papa bukan ayah, anak laki laki yang kurus dan matanya memancarkan ketakutan, antara yakin dan goyah.

"Pa pa!"

Rasanya telingaku sudah tak tuli, mataku sudah tak buta, suaraku pun telah kembali, hilang semua kedahagaan jiwaku. Ya anakku anakku kembali Mahesh ku Mahesh ku kembali. Jiwaku kembali nyawaku kembali.