Maaf kalau sering telat ngepost
Maklum dunia abu2 ini sedang mendesak (sok sibuk dikit 😘)"Pondok mertua indah tak pernah seindah home sweet home"
"Mari masuk silahkan Jeng!"
"Aduh Jeng diluar panas sekali, global warning menyerang, baru kemarin suntik botox!"
"Maklum Jeng sekarang banyak hutan yang terbakar jadi hawa panasnya meningkat!"
"Hai every body sudah lengkap banget sih!"
"Hai Jeng!"
"Hai Jeng!"
"Ini dia ketua kita baru datang!"
Riuh suasana ruang tamu kediaman bu Camelia, ibu ibu sosialita sedang berkumpul dalam acara arisan triwulan sekali. Acara yang selalu bikin kepala bu Camelia berputar putar pada porosnya. Entah kekayaan, kuasa, kecantikkan, kesehatan, suami anak dan yang paling hot menantu perempuan.
"Jeng, menantunya tinggal disini?"
"Iya, jeng kok aku belum lihat dari tadi?"
"Maaf, tapi anak perempuan saya sedang belanja dengan bibi, biasalah bulanan!"
"Duh, jeng percaya banget sih, hati hati loh nanti banyak yang salah dibeli!"
"Ihh belum lagi nanti dia beli barang yang gak perlu lagi!"
"Saya sudah bawakan catatan lengkap kok jeng, ada bibi juga yang bantu!"
***
Arisan tak kunjung usai setelah kudapan habis, dan transaksi jual beli emas, berlian bahkan saling tukar kado sebagai tanda kenangan. Ibu ibu arisan belum juga mengangkat diri dari kenyamanan sofa bu Camelia.
"Ma, maaf makan siang sudah siap!"
Laras setengah berbisik kepada ibu mertuanya. Dengan gaya yang anggun namun santai Laras mempersilahkan kelompok arisan itu untuk menuju meja jamuan siang.
"Wah, jeng ini piring keluaran terbaru ya?"
"Iya jeng Camelia memang paling suka peralatan makan yang modern namun klasik iya kan jeng?"
"Kebetulan ini memang baru, Laras yang mendesign dan mencetaknya di tempat kawannya di Solo!"
"Lokal ya jeng, kemarin saya baru beli di Eropa peralatan makan yang dari keramik no 1 pinggirannya di ukir emas murni, ditambah beberapa batu mulia di sendok, garpu bahkan tea pot nya juga di hiasi batu mulia, dibuat hanya 5 di dunia loh!"
"Wah jeng, jadi penasaran seindah apa peralatan makan nya?"
"Tenang nanti waktu arisan di rumah saya tunjukkan!"
****
Suara deru mobil saling bersahutan satu dengan yang lain, tamat sudah topeng kemewahan dan kekuasaan. Kini dengan berganti seragam kebanggaan, dengan motif penuh bunga kecil hingga besar terjalin apik dengan dasar marun. High heels pun terlempar di dalam kardus tak bertuan dipojok lemari.
"Bik, tolong ini makanan yang masih banyak di bagikan ke pos satpam depan dan belakang, lalu ini tolong kasih ke tukang kebersihan, ingat yang ini buat pak bintoro, ibu dian, pak toro, ibu asih dan ini khusus untuk anak anak di rumah nenek reni ya!" Ucap komando langsung sang nyonya besar.
"Nya maaf apa tidak sebaiknya anda yang memberi makanan ini, biar saya yang membereskan rumah!" Ucap sang bibik lembut.
"Bibik ganggu niat saya untuk olahraga iya, bibik mau kolesterol saya naik, darah tinggi juga ikutan naik belum lagi asam urat dan pasti teman temannya ikut semua!" Tangannya terus bergerak merapikan piring dan gelas serta peralatan makan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapkah Kau? Istriku!
De Todo* Pria mapan, pengusaha muda, sederhana, simpel. Takdir cinta yang tak pernah salah membawa pasangan sejati, hati ku menuntun menemukan nya diantara jutaan cinta semu. ~Ganesh Putra Hadiningrat~ * Wanita muda, guru taman kanak kanak, ceria tapi hati...