Jalan Jalin Takdir

13.7K 465 2
                                    

Selamat membaca,

Perjalanan pertautan abadi setiap insan pasti berbeda jalannya. Ada kalanya pertautan berhenti di waktu yang singkat ada pula yang hampir selesai kehidupan mereka memilih berhenti menjalin pertautan. Jalin pertautan tak selamanya mulus. Ada saat dimana mata pisau kecemburuan, api amarah, bahkan tergerus air mata. Perbedaan prinsip memegang pertautan diantara dua insan membutuhkan kerjasama agar jalinan itu tidak terlalu kuat atau terlalu longgar.

Malam ini suara mendesah saling berlomba, tarik menarik, saling berjuang mengeluarkan segala yang tertahan pada letaknya.

"Maaasss!"

"Sayaaang!"

Nafas kedua insan saling memburu ketitik normal. Peluh saling berlomba memenuhi pori. Hening menyergap, mengeliat tanda menyerah. Alam mimpi pun menghampiri.

"Pagi mas, teh atau susu?" Tanya Laras saat Ganesh duduk.

"Air putih saja Yang, sepertinya flu melanda!" Ucap Ganesh dengan suara serak.

"Agak hangat lehermu, mau tetap jalan atau istirahat mas?" Laras khawatir.

"Jalan Yang, tanggung hanya 3 hari dari tanggal penetapan, Dicky juga sudah setuju dan mempersiapkan lengkap!" Ucap Ganesh.

"Tetap memaksa?" Tanya Laras.

"Kuharap waktu berlalu dengan cepat!" Ucap Ganesh seraya mencium kening Laras.

"Baiklah, waktu ku harap tidak mengecewakan!" Ucap Laras.

~~~

"Sudah nyaman?" Tanya Laras saat membetulkan bantal Ganesh.

"Hmm!"

"Istri memperingatkan suami karena sudah waktunya, bukan ingin dituruti saja tapi di mengerti mas, ayo makan lagi setelah ini pejamkan mata dan terbang ke alam mimpi!" Ucap Laras sambil menyuapi Ganesh.

"Hmm!"

"Hiihiihi mas, mas, akhirnya suaramu ditelan virus flu akut, lebih baik rencana nya ditunda, bagaimana mas?" Tanya Laras.

"Hmm!"

"Mas, aku hanya ingin martabat suamiku tetap terhormat, karena tidak mungkin ada yang tahu bahasa mu saat pidato nanti, hmm hmm hmm!" Laras meniru suara Ganesh.

"Hmm!"

"Baiklah, sepertinya itu tanda amarahmu lebih baik aku rapikan ruang sebelah, bye suamiku istirahatlah!" Ucap laras mengecup kening suaminya.

~~~

"Iya Dick, sepertinya suamiku masih belum normal, apa bisa ditunda dulu seminggu mungkin?" Ucap Laras.

"Waduh, gak bisa mba semua sudah 100% gak mungkin untuk ditunda, aku akan hubungi dokter Wisnu agar memberi obat paling ampuh!" Ucap Dicky frustasi.

"Boleh Dick, tapi kalau suamiku semakin parah tolong bertanggung jawab!" Ucap Laras gusar.

~~~

"Selamat malam semua, hari ini adalah hari paling penting dalam perusahaan kita, yang pertama adalah hari ini adalah tepat dimana saya, Ibu Lisna dan Pak G. Putra mendirikan perusahaan ini, selain itu hari ini setelah 5 tahun kita bersama membangun bersama, secara resmi pemilik saham terbesar PT Gemilang Sejahtera Bapak Ganesha Putra Hadiningrat akan memberi sambutan, saya persilahkan kepada bapak Ganesha Putra Sejahtera untuk naik ke podium!" Ucap Dicky selaku pemberi sambutan awal.

Dengan langkah tegap, tatapan hangat, senyum terhias sempurna, jas Armani keluaran terbaru membalut tubuh kekarnya, kemeja putih tulang, rambut nampak klimis, lengkap dengan potongan baru. Di sebelahnya seorang wanita cantik, gaun hitam menjuntai hingga kaki, punggungnya terbelah mengekspos rambut ikal sepunggung, make up tipis sempurna di usianya, high heel berwarna silver terbaru Lou datang langsung dari kota mode dunia. Anting kecil bermata berlian tersemat manis ditelinganya. Rambut hitam tertata rapi tergerai sempurna.

Siapkah Kau? Istriku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang