Apa semua SALAHKU??

7.7K 313 4
                                    

Thanks buat vote n komennya 😄😄😄

Tatapannya masih sama, redup bahkan kosong tak bernyawa. Hati siapapun tak akan mampu mendobraknya, kesabaran pun seakan tidak cukup memecah kesunyian jiwanya. Tak satu pun mampu memancing setitik emosi keluar dalam jiwanya.

Ganesh masih menatap istrinya yang histeris setiap malam, meringkuk kan tubuh mungilnya di sudut kamar, melukai setiap bagian tubuhnya. Bukan hanya airmata tapi juga peluh dan darah. Seakan kesakitan sudah melekat dalam jiwanya. Ganesh tak akan mendekat sampai Laras tenang. Sesakit apapun yang Laras lakukan tak pernah terganti oleh apapun.

Seminggu sudah Mahesh pusat hidup Laras menghilang, pihak berwajib pun sudah mengerahkan segala potensi yang dimiliki, bahkan detektif swasta  sewaan keluarga Hadiningrat dan Natanegara tak mampu mengendus dimana Putra Mahkota Ganesh dan Laras. Setiap celah pun tak mampu menemukan dimana anak tiga belas bulan itu berada. Bahkan lobang semut pun telah digali namun tak ada satu tanda pun disana. Pencarian luar negeri pun diperjuangkan ke dua orangtua Ganesh dan Laras.

"Mahesh, mas dimana sayang, bunda lelah sayang, Mahesh dimana?"

"Ras, duduk lah dulu!"

Laras berjalan keluar rumah, berjalan setengah berlari, tak ada arah dimana langkah kakinya. Ganesh hanya mampu mengikuti dari jarak yang tidak jauh, dan beberapa pengawal menjaga di sekitaran Laras dan Ganesh.

"Gak yah, nanti Mahesh lapar, dia butuh ASI ku, nanti dia menangis yah!"

"Iya, tapi kamu juga istirahat dulu, lihatlah air susu mu sudah membasahi baju mu sayang!"

Ganesh terus membujuk Laras agar mau duduk disebuah tepian pagar. Sudah cukup rasanya Ganesh meluapkan segala rasanya, yang ternyata membuat Laras semakin menderita.

Flashback

"Ras, seharusnya kamu lebih menjaga Mahesh, bukan main ditinggal begitu saja, sekarang dia dimana kita tidak tahu, harusnya kamu pergi itu bilang sama aku, minimal kamu ajak supir ke dalam menemani, sekarang kamu mau nangis darah pun Mahesh gak akan ketemu, tolong kamu ingat ingat lagi kejadian tadi di supermarket, INGAT INGAT LARAS!"

Laras hanya terdiam menangisi kebodohan setiap tindakannya, bahkan tak satu pun di ingatnya, kejadian 5 jam lalu saat dirinya dan Mahesh begitu gembira berbelanja kebutuhan Mahesh dan rumah. Bahkan baju yang sudah Laras beli pun hanya teronggok di atas lantai.

"RAS, KAMU DENGAR AKU KAN, COBA INGAT INGAT LAGI, INGAT KEJADIAN SEBELUM MAHESH HILANG LARAS, INGAT KEMBALI ADA SIAPA SAJA DI DEKAT KALIAN?"

Suara lantang Ganesh membuat Laras tambah tertekan, hanya isak yang semakin nyaring terdengar.

"RAS, JAWAB AKU SEKARANG, BUKAN AIRMATA YANG AKU MINTA AKU MINTA KAMU JAWAB APA YANG SUDAH TERJADI TADI DI MALL JAWAB RAS JAWAB PERTANYAANKU JAWAB"

PRANGG..

Hancur sudah kaca di meja rias Laras, kepingannya memantulkan derai kepalsuan bahagia yang pernah direkamnya. Ganesh bangkit keluar dan meninggalkan Laras dengan penuh keterguncangan dalam batinnya. Dan hingga 3 hari Laras masih tetap bersimpuh di pinggir ranjang tanpa suara lagi. Dia tak bernyawa hanya deru nafas lambat dan aliran kerinduan yang mengaliri tubuhnya.

"Ya ampun Laras, kenapa kamu sayang, Laraass!"

"Paaapaaa tolong pa!"

***

"Pasien butuh istirahat total pak, maaf saat ini jiwa anak Bapak sedang terguncang, dan saya harap pihak keluarga mendampingi, saya sudah siapkan terapi untuk anak bapak!"

"Maksud dokter, anak saya gila seperti itu!"

"Maaf pak, begitulah diagnosa saya, melihat dari hasil pemeriksaan kemarin dengan psikater rumah sakit ini, kejadian kehilangan anaknya membuat alam bawah sadarnya menuntutnya menyalahkan dirinya, secara tidak langsung dia menutup setiap akses kesadarannya untuk menenangkan pikirannya atas kegelisahan hatinya!"

"Lakukan yang terbaik untuk anak saya dok, saya harap dia bisa segera pulih!"

Flashback off

Perih rasanya hati Ganesh ketika melihat Laras tak berdaya, tak ada suara yang keluar walau hanya sepatah kata. Genap sebulan sudah Mahesh menghilang. Dunia seakan menutupi dimana keberadaan Mahesh putranya. Bahkan interpol pun tidak bisa melacak keberadaan Mahesh. Tak ada ancaman ataupun surat permintaan uang tebusan. Bahkan angin pun tak tahu dimana keberadaan Mahesh. Surat kabar, dunia pertelevisian bahkan dunia maya terus dijelajah oleh Ganesh demi putranya tercinta.

Kini dia harus diperhadapkan oleh keadaan istrinya yang mengalami koma, sebuah kelalaian kecil menyebabkan Laras terbaring. Andai saja tidak cukup mengubah suatu waktu dan masa. Andai saja tak cukup menelaah setiap hal yang sudah terjadi.

Ganesh terus menangis dalam diamnya tanpa mampu berbuat apapun. Kehilangan Mahesh dan juga calon anaknya sudah membuatnya jatuh dalam keresahan luar biasa. Tak ada lagi api dalam jiwanya. Laras pun seakan akan sudah tenang dalam tidur panjangnya.








Part ini cukup pendek maaf ya, part depan akan lebih panjang, trims buat waktunya.

Salam

😄😘😘

Siapkah Kau? Istriku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang