😘😘😘
Makasih atas vote n komennya, semangat terus mengikuti mas Ganesh n mba Laras plus chubby Mahesh."Anak itu proses dua mahluk, bukan hanya satu hak dan kewajiban satu orang untuk menjaga "
Laras pov
Mahesh tumbuh layaknya anak seusianya, belajar mengangkat tubuh gembilnya dengan sekuat tenaga, meraih kekuatan dari setiap jejak tembok yang ditempelnya. 4 buah gigi rapi bertengger di gusi depannya, senyum kecil selalu menghiasi wajah. Peluh berteman akrab di kening dan punggungnya, pertanda setiap jerih payahnya.
"Mas, sudah belajar berdiri dan berjalannya sekarang kita makan siang dulu ya, kita tambah tenaga mas dulu!" Ku angkat Mahesh dari tembok dan mendudukan di sofa favoritnya, sofa jari.
"Da da ya ya bum bum!" Celotehnya riang.
"Iya sayang, eehh mas tolong duduk yang rapi kok mlorot sih, capek kah sayang?" Tanyaku entah Mahesh mengerti atau tidak.
"Da da ya ya bum bum bum bum aaa ya ya da da bum bum!" Teriaknya seolah hendak berucap sesuatu.
"Mas, ingin apa sayang?" Tanyaku
Dengan berangkak dia mengambil sebuah mobil berwarna merah hadiah dari ayahnya minggu lalu. Tawanya begitu riang membawanya dengan penuh semangat.
"Oo maksud mas mahesh bum bum mobil dari ayah, maaf ya nak bunda lupa kalau sekarang mas senang mobil dari ayah!" Ku kecup pipinya seraya mengelus rambut hitam lebatnya namun halus seperti Ganesh ayahnya.
"Bum bum bum bum da da ya ya!" Riangnya memainkan mobil.
"Okey, sudah bisa kita mulai makannya mas?"
"Bum bum mam mam!"
"Iya main mobil sambil makan, pintar anak bunda dan ayah!" Dengan telaten ku memulai suapan kemulut Mahesh.
***
Ganesh pov
Kaki ini terus menelusuri setiap toko mainan yang ada di mall milik ku, tentu saja. Semenjak Laras berhenti mengajar demi tumbuh kembang Mahesh. Aku ingin menjadi ayah yang terbaik buat Mahesh dan adiknya kelak. Lelah pasti namun membawa sebuah mainan kecil untuk putraku adalah kewajibanku walau hanya sebuah mobil mini, namun pemberianku selalu membuat tawa anakku.
"Mba saya mau lihat mobil itu yang berwarna biru?" Kutunjuk sebuah mobil mirip ambulance tapi berwarna biru.
"Ini pak!"
"Baiklah saya ambil ini mba, ini uangnya!"
"Baik pak, sebentar saya bungkus!"
***
Author pov
Suara deru mobil di halaman mampu membuat Mahesh menengok dan merangkak kearah pintu masuk, sang bunda Laras dengan sigap bersiap menggendong Mahesh agar tidak kena pintu, rupanya insting Mahesh cukup peka. Kedatangan sang ayah disambutnya penuh dengan ceria.
"Wah, kok mas Mahesh tahu kalau ayah sudah pulang?" Ledek Ganesh.
"Ta ta ta bum bum bum!"
"Mahesh ingin bilang apa? Yang jelas dong!" Ganesh mengambil alih Mahesh dari Laras.
"Bum bun artinya mobil ayah, tadi siang aku mainan mobil merah!" Terang Laras sambil membuka pintu.
"Hebat anak ayah dan bunda, tadi ayah juga belikan Mahesh mobil lagi, warna biru mau lihat?" Tanya Ganesh gemas.
"Ayah, kenapa harus membawa mainan terus, cukup yang kemarin masih dalam kondisi baik, memanjakan anak tidak baik ayah!" Laras mulai protes tapi tangannya sudah membawa segelas air putih hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapkah Kau? Istriku!
Losowe* Pria mapan, pengusaha muda, sederhana, simpel. Takdir cinta yang tak pernah salah membawa pasangan sejati, hati ku menuntun menemukan nya diantara jutaan cinta semu. ~Ganesh Putra Hadiningrat~ * Wanita muda, guru taman kanak kanak, ceria tapi hati...