Toping 9 : She Make's Me Mad!

26.4K 742 6
                                    

Maap kalo ceritanya terlalu pendek readers... Lagi banyak pikiran nih hihihi T-T

Kalo part yang kemarin kurang 'HOT' gimana dengan part yang ini? Keep vote and komen biar gue tau maunya readers gimana... kalo kurang panjang, semampu gue mentok paling 5 halaman doang... Maapin gue yakk .... T-T

***********************************************************************************

– Author –

            Al keluar dari kamar dengan geram. Kemudian kekalutannya membuatnya mengepalkan tangannya begitu keras dan menghujam cermin dihadapannya hingga hancur berkeping-keping.

            “AARGGHHH!!!” geramnya. Zara bisa mendengar itu dengan jelas dari dalam kamarnya.  Ia hanya jatuh terududuk bersandar pada pintu kamar. Al tidak pernah semarah ini padanya. Zara menyesal karna sepertinya sikapnya saat ini sudah terlalu kelewatan. Zara masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Langkah kaki Al pun menjauh dari pendengarannya.

            Zara berhasil menggoda macan yang sedang kelaparan dengan domba yang begitu menggiurkan. Yah, Zara benar-benar membuat libido Al bangkit. Al hanya menggeram tak habis pikir dengan sikap zara. Apa yang dipikirkan gadis itu sampai sikapnya berubah menjadi liar seperti itu.

            Al melemparkan dasi, kemeja, serta jasnya ke atas meja kerjanya. Kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi, berdiam diri dalam bathtub, dengan air dari shower yang terus membasahi tubuh serta sisa pakaiannya. Al berusaha meredam libido dan emosinya saat mengingat segala tinggkah Zara hari ini.

            Al tidur di ruang kerjanya. Namun pagi-pagi sebelum Zara bangun, Al masuk ke kamar menggunakan kunci cadangan. Al bisa melihat ujung-ujung mata Zara yang sembab. Tapi sebisa mungkin Al menahan diri untuk tidak menyentuh gadis itu.

            Al masih menyiapkan sarapan ketika Zara berjalan dengan gontai ke pantry. Ia masih marah dan berniat untuk mendiamkan Zara. Al ingin tau apa reaksinya nanti. Al menaruh segelas susu coklat dihadapan Zara sebagai sarapan pagi seperti biasanya. Tapi tangan Zara menahan tangan Al dan memperhatikan buku-buku ditangannya yang membiru.

            “Kamu belum ngobatin tangan kamu?” Zara menatap wajah Al meminta penjelasan. Al segera menarik tangannya dari genggaman Zara.

            “Itu bisa infeksi Al..”

            “Ayo berangkat kalo gamau telat.” Al mengambil jasnya dan enggan menghabiskan susu putih yang telah ia buat.

            Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Zara dan Al lebih banyak diam tak seperti biasanya Al diam seperti ini. zara menjadi canggung dan tidak nyaman. Sesampainya di sekolah, Zara mencium tangan Al. namun tak seperti biasanya, Al tidak mengecup kening Zara.

            “Nanti Kemal jemput kamu. Aku sibuk.” Zara hanya mengangguk lemah.

            Zara menungu hingga harier menghilang di tikungan dekat sekolahnya. Kemudian ia berjalan dengan langkah gontai ke kantin sekolah. Auryn sedang sibuk menyelesaikan tugasnya sepertinya.

            “Rajin…” ledek Zara tanpa bersemangat.

            “Eh, lo tadi malem ga di bacok kan sama Al? ga ada yang luka kan?” Zara hanya memaksakan seulas senyuman dan menggeleng lemah.

            “Yaampun Za.. lo gatau paniknya gue semalem yang baru sadar gue ngangkat telfon dari Al… Sorry banget ya Za.. gue juga masih pengen idup masalahnya…” Auryn memasang wajah memelasnya. Zara hanya mengangguk tak peduli. Auryn menatapnya lekat-lekat. Seolah ada sesuatu yang salah dari penampilan Zara.

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang