Toping 18 : Meet Him Again

21.2K 673 35
                                    

– Zara – 

Aku langsung menemui Auryn di kantin seperti biasanya. Yah, aku baru tau jika mulai sekarang anak kelas XII masuknya jam delapan. Huh gara-gara kudet aku jadi kelaparan begini. Aku menikmati segelas susu putih yang baru ku pesan di kantin. Dan aku rasa dari tadi Auryn terus memperhatikan tingkahku. Apa ada yang salah?

"Kenapa lo? Ngeliatin gue ampe segitunya!" Tegurku.

"Gue rasa ada yang aneh deh sama lo Za. Setau gue lo tuh ya alergi susu putih. Atau sesuatu yang berbau vanilla. Dalam hitungan detik aja lo bisa muntah-muntah atau bahkan yang lebih parah."

"Trus?" Aku menaikan sebelah alisku.

"Ko lo ga alergi minum tuh susu. Malah kayaknya doyan banget." Aku hanya mengangkat kedua bahuku kemudian melanjutkan meminum sarapan pagiku. Aku teringat kejadian kemarin setelah bertemu dengan Nathan. Yah, saat aku pulang untuk menemui mama .......

"Hai sayang... Tumben kamu kesini? Kenapa?" Mama mencium pipi kanan dan kiriku.

"Kamu mau minum apa? Mama baru bikin donat oreo kesukaan kamu loh..." Aku tersenyum samar. Entahlah pikiranku masih kembali pada kejadian siang tadi.

"Aku mau chocolate bikinan mama aja..." Aku berjalan ke balik pantry.

"Tadi Nathan ke apartment Al..." Aku menatap mama dalam diam kemudian duduk di kursi pantry. Bisa ku lihat dari sini mama tercengang dan menghentikan kegiatannya.

"Nathan tau aku tinggal sama Al dari mama kan?” mama meletakan secangkir hot choco dan sepiring donat di hadapanku. Kemudian mama duduk di kursi diseberang kursiku.

“Ada masalah antara kamu dan Nathan lagi Za?” aku menggeleng.

“Hanya saja, rasanya aneh ketemu sama Nathan setelah dia ngilang nggak jelas gitu…” protesku.

“Untuk semua alasan yang dia miliki, hanya dia yang berhak mengatakannya ke kamu. Tapi cukuplah kamu tau Za, kemarin lusa Nathan datang ke sini mencari kamu. Keadaannya benar-benar kacau. Dia terlihat frustasi dan hancur apalagi setelah mama bilang kamu telah menikah dengan Al. mama memintanya kembali lagi keesokan harinya setelah ia agak tenang. Dia bercerita semua alasan kenapa dia meninggalkanmu, dan dia mau ketemu kamu buat ngejelasin semuanya. Apa semua baik-baik saja?” aku mengangguk lemah.

“Apapun yang terjadi, kini kamu telah menjadi milik Al seutuhnya Za. Dia suami kamu. Jangan khianati dia. Jangan hiraukan keberadaan Nathan yang kini kembali menghantui hidupmu. Kamu mengerti kan maksud mama?” aku mengangguk lemah.

“Mau lagi donatnya?” aku mengangguk.

“Zara bisa ngambil sendiri ko mah…” aku berdiri sambil membawa piring yang telah kosong. Tapi kepalaku berdenyut-denyut dan lututku terasa lemas. Seketika aku menjatuhkan piring di genggamanku sedangkan tubuhku langsung gontai. Tapi ada Al yang mendekapku hingga tubuhku belum sempat menyentuh lantai. Al menggendongku ke kamar. Apa iya aku pernah di gendongnya seperti ini ? ah ya pernah. Malam itu karna kakiku terasa beku setelah berendam di kolam renang tengah malam selama lebih dari satu jam. Kenapa rasanya berbeda? dulu aku tak pernah merasakan apapun di dalam dekapannya, tapi kenapa sekarang rasanya begitu nyaman? Hingga rasanya aku ingin terus berada di dalam dekapannya.

 

            “Woyy! Lu gapapa?” Auryn melambai-lambaikan tangannya ke depan wajahku. Seketika aku tersadar dari lamunanku sendiri.

            “Yah gue gapapa…” aku menghela nafas.

Drrttt Drrrttt Drrrttt

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang