Hey kawan! Gue kembali!!!
Drpd di bilang php, lebih baik gue kasih nih toping 21 mentah2 #eaaa..
Tar kl udeh sampe rumah gue edit dah!!
Besok kalo komennya udah sampe 80++++ gue post toping selanjutnya! Tp tetep votenya harus nyampe 100 owkay!? ;3
Laff laaf mwah :D {pelukinatu2} #kidding
*
*
*
- Zara -
Aku melipat tangan di depan dada sambil mengetuk-ngetukan kaki ke lantai. Sesekali ku lirik arloji di tangan kiriku. Apakah Al akan datang? Aku telah mengiriminya pesan sepuluh menit yang lalu, tapi belum ada balasan. Aku sempat menelfonnya beberapa kali tapi ngga dia angkat. Arrr.... Kalo lima menit lagi dia belom dateng, aku bakal pergi sendiri titik. Liat aja nanti. Tiba-tiba sebuah motor ninja berwarna putih bertengger di hadapanku. Aku mengerinyirkan alis. Kemudian si pengendara motor itu melepaskan helm dan aku langsung bisa melihat kedua mata biru di wajahnya. Aku menelan ludah melihat siapa dia.
"Lama banget sih!!" Protesku dengan bersungut-sungut.
"Maaf Za, aku baru selesai meeting nih. Ini juga udah pinjem motor nya Kemal biar lima menit nyampe. Sorry yah..." Aku menatapnya lekat-lekat. Oh Al... Pasti aku maafin kamu...
"Udah yuk pergi!" Aku naik ke goncengan belakang motor.
"Kita mau ngapain dan kemana?" Tanyanya.
"Hmm... Aku mau kita nge date hari ini. Berdua. Ke Ancol." Aku mengenakan helm yang di berikan oleh Al.
"Jadi hari ini kita akan pacaran?" Kata pacaran terdengar janggal di telingaku. Tapi kata apalagi yang harus kami gunakan? Sebentar lagi statusku bukan nyonya Alvino. Mengingat hal itu kembali membuat hatiku terasa sakit dan aku sulit untuk bernafas.
"Hem... Yah, hari ini kamu sama aku jadi sepasang kekasih. Udah yuk! Panas tau disini!" Aku mendongak melihat matahari yang dengan semangatnya menyinari bumi.
"Siap!! Pegangan!" Aku melingkarkan lenganku di pinggang Al. Sungguh, aku baru tau Al segila ini kalo lagi make motor sport. Tapi disisi lain, dia sangat cool. Hingga mampu membuatku semakin.....cinta?
Dalam waktu setengah jam, kami telah berada di Ancol. Sekolahku dan Ancol jaraknya lumayan jauh. Tapi dengan kegilaan Al saat mengendarai motor sport kaya tadi, waktu bukanlah masalah. Aku baru sadar penampilan Al hari ini simple tapi sangat mempesona. Kaos putih yang membentuk tubuhnya dengan sempurna, jeans hitam, sepatu kets coklat serta kaca mata hitam. Al sangat tampan hari ini. Hey tunggu! Kenapa malah aku sekarang memuja muji Al! Arrr ... Ada yang mulai kacau di otakku kini.
Kami memulai date hari ini dari gelanggang samudera Ancol. Melihat beraneka ragam jenis ikan dan menyaksikan pertunjukan disini. Setelah puas menyaksikan pertunjukan aku merasa lapar dan ingin makan es krim sebanyak-banyaknya. Hmm, mungkin bukan aku, tapi babynya hehehehe...
"Al aku mau es krim!!" Rengekku ketika melihat kedai es krim yang dulu pernah aku kunjungi bersama Al dan Kenzo.
"Okey!" Al menggamit tanganku dan masuk ke dalam kedai itu.
"Aku mau yang vanilla!" Pintaku pada sang pelayan.
"Nggak! Kamu alergi. Mbak, satu vanila buat saya, dan satu jeruk buat dia." Aku mencebikkan bibir bawahku karna kecewa.
"Jahat!" Aku meninggalkan Al di kedai dan memilih duduk-duduk di kursi menyaksikan beberapa orang yang sedang asyik menikmati wahana disini.
"Hey babe... Jangan ngambek dong..." Aku melipat kedua tanganku di depan dada lalu membuang muka tak ingin menatap Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream Love
RomanceBagaimana rasanya ditinggal orang yang kita cintai pada hari pernikahan? Hancur. Itulah yang Zaranthia rasakan ketika kekasihnya Nathan memutuskan hubungan mereka lewat telefon saat akad nikah akan berlangsung. Tapi kemudian, ada seorang pria yang m...