Epilog

28.6K 861 44
                                    

Gue ga ngasih tulisan "THE END" cause gue mau bikin nanti skuelnya Auryn. yah masih berhubungan sih nanti sama ICL ini. tapi bukan ICL ko judulnya ;)

DItunggu aja ya squelnya Auryn :)

Jangan lupa Komen+VOTEnya yang BUAAANNYYAAAKKKK!!!

Ini ga HOT maap yak. Cause mau bikin epilognya itu agak-agak gimana gitu hihihi :3

semoga kalian suka ya sama EPILOGnya O:)

***************************************

 

– Author – 

…… 6 bulan kemudian ……

            Seorang wanita dengan balutan dress garden party selutut tengah berdiri ditepi pantai menikmati hangatnya matahari sore. Resepsi pernikahannya memang baru digelar walaupun pernikahannya sendiri telah lama diselenggarakan. Dengan konsep beach dan garden party, setidaknya wanita itu bisa sedikit bebas menikmati pemandangan Bali sore hari. Ia bisa merasakan hangat pasir pantai dibawah telapak kakinya yang tak mengenakan alas. ia tersenyum memandangi matahari yang beberapa menit lagi akan menggelincir mengakhiri tugasnya hari ini. seorang pria mengenakan setelan tux putih tulang menghampiri wanita itu dan berdiri di sampingnya.

            “Kenapa kamu disini?” tanya pria itu.

            “Hey Nath…” wanita itu tersenyum kepada Nathan yang berdiri disampingnya.

            “Apa kamu bahagia Zara?” Zara menoleh dan menatap Nathan lekat-lekat. Apa yang dipikirkan pria disampingnya ini hingga membuatnya harus bertanya tentang kebahagiaan Zara. Apakah dia meragukan Zara?

            “Menurut kamu?” tanya balik Zara yang dijawab dengan kedikan bahu oleh Nathan.

            “Aku nggak tau, mangkannya aku nanya sama kamu. Apa kamu bahagia?” Nathan merangkul tubuh Zara agar mendekat.

            “Apa aku punya alasan buat nggak bahagia?” Zara mendongak untuk menatap pria yang sedang berdiri dengan jarak dekat dengannya.

            “Hmm…” lagi-lagi Nathan hanya mengedikan bahunya.

            “Kamu nanya pertanyaan yang nggak perlu aku jawab pasti kamu tau jawabannya Nath. Aku bahagia. Sangat-sangat bahagia. Kamu tau?” Nathan hanya menggumam mendengar pertanyaan Zara.

            “Terkadang kebahagiaan yang kita rasakan itu nggak bisa diungkapin sama kata-kata.” Nathan mengangguk menyetujui pendapat Zara.

            “Sepertinya Zara yang dulu udah berubah yah. Kamu makin dewasa Za… Andai aku yang bisa milikin kamu seutuhnya…”

            “Nathan… kamu udah punya Smith dan kedua anak kembar kamu yang lucu-lucu. Syukuri aja apa yang kamu miliki sekarang. Jangan sampai kamu kehilangan mereka baru kamu sadar bahwa kamu mencintai mereka. Aku Cuma masa lalu kamu. Aku dan kamu yang disebut kita hanya ada dimasa lalu. yang ada di masa kini hanya aku dan kamu yang disebut sahabat…”

            “Alvin benar-benar beruntung punya istri yang cantik, pintar, dan baik seperti kamu Za…” Zara tersenyum mendengar pujian dari mantan kekasihnya itu.

            “Gue emang beruntung. Dan sangat beruntung. Oh ya, peringatan keras buat lo. Setelah hari ini, jangan sentuh istri gue dengan pelukan-pelukan menjijikan seperti itu.” Al menarik tubuh Zara menjauh dari Nathan kemudian melingkarkan lengannya ke pinggang Zara dengan protektif.

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang