Hay Hayy!!
Tadi malem mau nge post sih sebenernya mah.. tapi berhubung ga punya pulsa modem, jadinya ga jadi. Maapin gue yak kawan-kawan :D
Gue kasih satu Toping dulu yah… Cause baru pulang sekolah. Masih capek mhihihihi *alesan-_-
Kalo komennya udah lebih dari 30, baru aku post lagi toping berikutnya !
JANGAN PELIT-PELIT VOTE!!! ><
Selamat menikmati Toping yang ini my lovely readers… mwha hhihihihi ^^
***************************************
– Al –
Pekerjaanku di kantor sungguh berantakan. Seharusnya deadline untuk semua berkas-berkas yang diatas mejaku adalah lusa, tapi aku masih belum mengerjakan setengah dari gundukan-gundukan kertas ini. Aku khawatir. Sangat khawatir dengan keadaan Zara. Akhir-akhir ini sepertinya dia sangat kelelahan. Mukanya pucat dan entahlah. Dia agak sensitif. Mangkannya sebisa mungkin aku menjaga perasaannya. Dengan otomatis aku berhenti untuk menggodanya. Arrrrr... Itu sulit. Sangat sulit. Yah walaupun ia telah menjadi milikku sepenuhnya, aku masih ingin merasakan setiap senti tubuhnya itu. Dan pikiran liarku mengajak untuk berfantasi. Mengingat kejadian di Bali yang sangat menggiurkan dan.....
MONSTER! DANGER! DANGER!
Aku menggeram. Pasti si Monster Rynryn. Aku baru saja mengganti ring tone di handphoneku. Tadinya aku memang sering mengabaikan telfon darinya yang aku pikir tidak penting. Tapi entahlah. Firasatku tidak enak dan sepertinya si monster itu tidak akan menelfonku jika bukan keadaan genting.
"Al! Buruan pulang!!" Aku mengerinyitkan alis. Apa maksudnya dia menelfonku dengan nada panik dan menyuruhku pulang.
"Apaan sih! Ngomong yang jelas dong !!"
"Ga penting jelas apa ga! Buruan pulang sekarang!" Perintahnya yang tak jelas. Aku memautuskan sambungan telfonnya.
Satu...
Dua...
Tiga...
Empat...
Lima...
Enam...
Tujuh...
Delapan...
Sembilan....
Oke cukup! Apa mau si monster itu sampai menelfonku sebanyak ini.
"Lo mau apa! Gue ga punya waktu buat ngu-"
"Zara! Lo harus pulang sekarang atau lo bakal menyesal!!" DEG. Zara? A-ada apa? Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke lobby dan mengendarai harrierku seperti kesetanan. Aku tak bisa berfikir apapun. Aku juga tak ingin berfikir sesuatu yang buruk. Semoga saja aku datang tepat waktu. Tapi Zara kenapa? Aku bahkan belum sempat menanyakan keadaan Zara. Arrrgggghhhh!!!
Lima belas menit kemudian aku telah memarkir mobilku di basement. Benar-benar kesetanan tadi aku saat mengemudi. Aku langsung berlari menuju lift. Lima detik kemudian pintu lift terbuka. Aku menekan tombol lantai 17. Aku mengetuk-ngetukan kakiku didalam lift. Lama sekali! Pikirku. Pintu lift terbuka dan aku bergegas melewati koridor 1 lantai ini. Koridor kedua adalah deretan kamar apartmentku. Aku melihat seorang pria dengan kaos putih, jeans coklat, dan sepatu kets hitam berdiri di depan pintu apartmentku. Zara berdiri mematung dengan wajah pucat pasi seperti baru melihat setan. Aku berjalan menghampiri mereka. Sepertinya aku kenal pria ini. Kalo tidak salah dia itu......
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream Love
RomanceBagaimana rasanya ditinggal orang yang kita cintai pada hari pernikahan? Hancur. Itulah yang Zaranthia rasakan ketika kekasihnya Nathan memutuskan hubungan mereka lewat telefon saat akad nikah akan berlangsung. Tapi kemudian, ada seorang pria yang m...