Toping 12 : Dream From The Past

22.6K 666 7
                                    

- Zara -

Aku seperti mengenal ruangan ini. iya, aku memang mengenalnya. Ruangan dengan wallpaper dan serba serbi aksesoris berbentuk ice cream kesukaanku. Tapi.. kenapa aku bisa disini? Kemana ka Ferdy? Aku berusaha bangkit, kemudian seorang anak laki-laki masuk ke dalam kamar VVIP rumah sakit keluargaku.

"Hai Za..."

"Kakak ko ada disini? Udah pulang sekolah?" tanya gadis yang berbaring diatas tempat tidur rumah sakitku dengan polos. Anak laki-laki dengan seragam putih merah itu tersenyum. Sambil menggendong tas hitamnya, ia kembali berjalan ke sisi tempat tidur rumah sakit.

"Kakak udah pulang sekolah. Za... Kakak minta maaf ya, gara-gara kakak kamu jadi masuk rumah sakit..." anak itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Sepertinya dia benar-benar sangat menyesal. Aku ingat, anak itu yang membuatku masuk ke rumah sakit. Dia menyuruhku mencoba sesendok susu putih yang menurutnya lezat. Tapi aku dari kecil memang alergi susu putih. Walaupun hanya sesendok.

"Kakak ga salah ko. Za juga yang ga inget kalo Za alergi susu putih.." gadis itu meraih tangannya.

Kemudian semua seolah bergerak cepat. Seolah di seret angin topan. Aku juga seolah terseret oleh pergantian waktu hingga aku terdampar di suatu masa. Matahari terasa terik dan menyengat kulit. Aku berada di depan rumahku. Gadis itu berdiri di sampingku. Tunggu bukankah? Bukankah ini pernah terjadi sebelumnya? Gadis ini.... Gadis ini adalah diriku! Diriku 12 tahun yang lalu.

"Jaga diri kamu baik-baik ya Za..."

"Kakak kenapa pergi... Katanya kakak bakal terus jagain Za..." gadis cilik yang ternyata diriku itu terisak.

"Kalian boleh kapan aja main bersama ko Za saying..." mama dari anak laki-laki itu mengusap rambutku yang masih panjang sepinggang.

"Kakak bakal sering ngunjungin kamu..." aku mengangguk.

"Jangan lama-lama ya..." ujar mama dari anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu mengangguk.

"Kakak janji bakal balik lagi kan?" tanyaku dengan penuh harap sambil mengajukan jari kelingkingku depan wajahnya.

"Janji, kamu mau kan nunggu sampe kakak balik?" ia menautkan kelingkingnya padaku. Aku mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Ia menghapus air mataku kemudian memelukku dan mengacak puncak kepalaku. Aku ingat. Yah aku ingat. Tapi aku masih bingung siapa anak laki-laki ini sebenarnya. Dia masuk ke dalam mobilnya. Betapa hancur hatiku melihat kepergiannya. Mobilnya melaju dan ia hanya bisa menatapku sambil melambaikan tangan. Andai ka Ferdy pulang dari Jogja lebih awal... Ka Ferdy pasti bisa sedikit membantuku untuk berhenti menangis.

"Ka...." Ucapku.

"Kaaa!!" teriakku saat mobil itu mulai menjauh.

"Kaaa!! Jangan tinggalin aku !! kaaa... Kaa..." aku berlari mengejarnya, namun kakiku tersandung.

"Kaaa!!" jeritku. Aku kembali ke dunia nyata. Aku bermimpi. Nafasku masih tersengal-sengal. Mimpi itu terasa sangat nyata. Apa itu masa laluku? Apa itu mozaik memory yang pernah hilang? Tak terasa aku mulai terisak. Rasa kehilangan anak laki-laki itu kembali memenuhi ruang di dadaku. Ada apa ini? Al langsung merengkuhku ke dalam pelukannya.

Kenapa rasanya begitu nyaman saat aku berada dalam pelukan Al? semua pertanyaan Al hanya aku jawab dengan gelengan kepala. Kenapa bisa Al mengurangi rasa sakit di hatiku akibat mimpi itu? Siapa anak laki-laki itu? Kenapa rasanya aku sangat kehilangan saat dia pergi meninggalkanku.

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang