Toping 15 : M...baLi

23.6K 719 9
                                    

Sediain Kipas!! huahahaha

part ini penyerahan diri. jangan coba-coba baca buat yang belom cukup umur. karna gue gamau tanggung jawab kalo pada nekat baca!

soalnya banyak "yadong?"-_-

Pokoknya yang belum punya izin untuk praktek, dilarang praktek atau uji coba.

ini peringatan! -.-"

JANGAN PELIT VOTE dan JANGAN LUPA KOMEN!! okeeyyy!!

Biar semangat nih!!  ><

Laafff My readerrssss {{}}

 

 

*

*

*

*

*

 

– Al –

 

 – Enam Bulan Kemudian – 

…... Bali ……

            Seminggu sudah kami di Bali. Aku berusaha membangkitkan ingatan masa lalu Zara. Tapi yang ku dapat adalah Zara yang malah terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit selama dua hari. Aku sungguh menyesal dan enggan untuk memaksakannya untuk mengingat masa kecil kami. Aku hanya tak ingin keadaan Zara malah semakin memburuk.

            Malam ini aku akan menghadiri party sahabat sma ku yang baru saja menikah. Malam ini aku hanya mengenakan setelan tux putih dengan dasi pink pilihan Zara. Untuk warna aku tak pernah mempermasalahkan. Toh semua warna akan tetap terlihat kontras dengan wajah tampan yang ku miliki ini.

            “Yuk…” aku mendongak dan menemukan sosok yang jauh berbeda dari biasanya. Dia terlihat sangat cantik, sexy dan…menggoda. Aku berdiri di hadapannya smabil memperhatikan penampilan Zara malam ini. Strapless dress dengan warna contrast dan peplum, serta pep-toe berwarna senada yang membuatnya semakin terlihat sexy dengan kaki mulusnya yang panjang. Rambutnya yang sekarang sudah cukup panjang ia biarkan tergerai. Aku biasa mengencani banyak wanita dengan pakaian yang jauh lebih sexy dari Zara, tapi kenapa sekarang rasanya aneh saat aku melihat Zara yang mengenakan baju ini?

            “Ada yang salah?” Zara merapikan rambut dan bajunya.

            “Ah enggak. Udah yuk pergi…” aku melingkarkan lenganku di pinggangnya yang sangat ramping. Aku tau Zara sedikit terkejut dan wajahnya merona, tapi rona di pipinya itu membuat Zara semakin terlihat cantik dimataku.

            Kami sampai di sebuah vila pinggir pantai milik keluarga Kazu. Yah, Gilbert adalah sahabat dekatku dan Kazu. Tapi sepertinya Kazu tidak bisa hadir. Wajarlah pasti Kazu tidak bisa pulang pergi bersama atau malah meninggalkan Kenzo. Aku mempererat rengkuhanku di pinggang Zara. Suasana pesta Gilbert begitu manis dan romantic. Aku menghampiri dua pasang yang sedang bercanda di sudut ruangan.

            “Hey Bert! Congrats ya!” aku menyalami dan memeluk Gilbert member selamat.

            “Thanks Vino!”

            “Kayaknya ga butuh waktu lama buat kalian bikin baby nih. Hahaha!” candaku, yang berhasil membuat Gilbert dan istrinya tertawa sedangkan Zara hanya tersenyum manis.

Ice Cream LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang